Seknas Jokowi Ikut Sumbang Usul Penyusunan RPJP 2025 -2045

RPJP 2025-2045 bermakna strategis, mengingat akan menjadi panduan pembangunan menuju Tahun Emas RI di 2045.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Jul 2022, 17:06 WIB
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Periode 2025 -2045 diharapkan bisa mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu untuk mewujudkannya, perlu peran serta seluruh unsur termasuk masyarakat sipil.

Hal ini yang mendasari Seknas Jokowi menggelar focus group discussion (FGD) pada 11 Juli 2022 di Jakarta. FGD ini mengambil tema “Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia”.

Hasil dari FGD ini diusulkan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Periode 2025 -2045. Merujuk pengalaman yang sudah-sudah, penyusunan RPJP selalu diinisiasi oleh pemerintah dan DPR RI.

Seknas Jokowi sebagai organisasi masyarakat sipil, berinisitiasif memberi masukan bagi RPJP 2025-2045, sebagai ikhtiar mengakomodasi aspirasi rakyat. Terlebih ruang bagi kontribusi warga, dijamin oleh konstitusi dan sesuai pula dengan prinsip demokrasi.

RPJP 2025-2045 bermakna strategis, mengingat akan menjadi panduan pembangunan menuju Tahun Emas RI (2045).

“Kita berharap rakyat Indonesia akan semakin sejahtera, sesuai cita-cita para pendiri bangsa. Itu sebabnya tema besar FGD kali ini adalah ‘Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia’,” jelas Ketua Umum Seknas Jokowi Rambun Tjajo dalam keterangan tertulis, Senin (11/7/2022).

FGD akan dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan mengundang partisipasi seluruh komponen bangsa. Kali ini, Seknas akan melibatkan para pakar sesuai kompetensi masing-masing, untuk memberi masukan pada lima sektor: pangan, energi, budaya, tata kelola pemerintahan, dan geopolitik global.

“Untuk kepentingan penguatan konsepsional, FGD permulaan ini akan meminta masukan dari para pakar, sebagai basis untuk berdiskusi dengan elemen bangsa lainnya pada tahap selanjutnya,” tambah Rambun Tjajo.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Nilai Gotong Royong

Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurutnya, konsep Agenda 45 terinspirasi oleh nilai gotong royong yang dulu diintrodusir oleh Bung Karno, baik dalam proses penyusunan konsep maupun implementasinya. Proses tersebut akan melibatkan seluruh komponen bangsa hingga pelosok Nusantara. Berbagai pihak pun dilibatkan seperti akademisi, birokrasi, petani, buruh, dan sebagainya.

“Secara singkat dapat dikatakan, Seknas Jokowi ingin menghindari elitisme dalam kontribusi penyusunan RPJP,” tegasnya.

Sementara menurut Ketua Dewan Pakar Seknas Jokowi, Warsito Ellwein, ‘Agenda 45: Jalan Kesejahteraan Indonesia’ adalah visi bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang fokus pada peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

“Dengan segala pertimbangan di tingkat internal organisasi Seknas Jokowi, untuk sementara ini pembahasan diprioritaskan pada lima isu, yakni pangan, energi, kebudayaan, tata kelola pemerintahan dan geopolitik global. Tentu saja tanpa menafikan isu penting lain seperti kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja,” jelas Warsito.

 


Komprehensif dan Terintegrasi

Warsito menambahkan, Agenda 45 merupakan konsep pembangunan jangka panjang yang komprehensif dan terintegrasi. Konsep dan pelaksanaan pembangunan yang akan dijalankan tidak mulai dari nol, melainkan berdasar konsolidasi dan sinergi dari seluruh temuan, karya, produk dan capaian pembangunan sejak kepemimpinan Presiden Soekarno di masa awal republik, hingga Presiden Joko Widodo hari ini.

“Segala prestasi dan kegemilangan dari seluruh pemimpin bangsa, akan dilanjutkan dengan capaian yang tak kalah hebat oleh para pemimpin berikutnya sampai tahun 2045 kelak,” tegas Warsito.

 

Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya