Liputan6.com, Jakarta - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) akan melakukan penambahan modal melalui mekanisme rights issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, 11 Juli 2022.
Advertisement
Panca Mitra Multiperdana berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham. Sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015, PMHMETD akan dilakukan tidak lebih lambat dari 12 bulan setelah akta RUPSLB diterbitkan.
Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana, Christian Jonathan Sutanto mengatakan, pelaksanaan rights issue dilakukan akhir 2022, dan paling lambat awal 2023.
Sementara itu, Direktur Utama Panca Mitramultiperdana, Martinus Soesilo mengatakan, setelah persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB, seluruh proses rights issue akan dilaksanakan setelah pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Rights issue ini nantinya akan membiayai rencana ekspansi usaha PMMP tahun 2023 untuk memulai pembangunan pabrik ke-9 di Situbondo, Jawa Timur,” kata dia.
Dia menuturkan, pabrik PMMP ke-8 sudah mencapai utilitas maksimal, dan permintaan produk baik dari sisi ekspor maupun domestik terus mengalami pertumbuhan, sehingga berencana untuk menambah kapasitas pabrik dengan membangun pabrik baru.
Martinus juga mengatakan, pabrik baru ini akan tetap fokus untuk memproduksi produk value added shrimp, yang memang sudah menjadi fokus Perseroan sejak 2020. Diharapkan produk tersebut juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Dari rencana pendanaan tersebut, Martinus menilai hal ini nanti akan memperbaiki struktur permodalan Perseroan dan memberikan dampak positif pada likuiditas Perseroan.
”Dengan adanya tambahan setoran modal ini, rasio-rasio likuiditas dan solvabilitas kami akan membaik dan struktur permodalan perusahaan juga akan lebih sehat. Selain itu hal ini juga mampu menambah kemampuan dan kapabilitas perseroan untuk mengembangkan kegiatan usaha, kinerja perseroan dan daya saing dalam industri yang relevan,” ungkapnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Absen Tebar Dividen 2021
Sebelumnya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) absen bagi dividen untuk tahun buku 2021. PT Panca Mitra Multiperdana Tbk mengalokasikan laba tahun berjalan sepanjang periode 2021 untuk ekspansi.
Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana, Christian Jonathan Sutanto mengungkapkan, perseroan tidak membagikan dividen karena ada pertimbangan ekspansi usaha pada 2022 dan 2023.
Christian mengatakan, kebutuhan biaya untuk pembuatan pabrik baru mencapai USD 20 juta atau sekitar Rp 299 miliar (asumsi kurs Rp14.978 per dolar Amerika Serikat).
"Kita targetkan di akhir tahun 2022 atau awal 2023 untuk membiayai pabrik ke 9, kebutuhannya sekitar USD 20 juta, sekitar USD 15 juta untuk pembangunan pabrik ke-9 sisanya modal kerja,” kata Christian dalam paparan publik Panca Mitra Multiperdana, Senin, 11 Juli 2022.
Secara kapasitas, pabrik baru ini akan lebih besar. Pabrik ke-9 akan dibangun di Situbondo, Jawa Timur dan fokus untuk produk olahan bernilai tambah.
Tak hanya itu, perseroan juga berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 784 juta saham dengan nilai nominal Rp100 dalam rangka penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue.
Sementara itu, PMMP mencatatkan penjualan bersih sebanyak USD 176 juta atau Rp 2,63 triliun pada 2021. Kemudian, PMMP juga mencatatkan laba tahun berjalan sebesar USD 9,3 juta atau Rp 139 miliar pada 2021.
Advertisement
Panca Mitra Multiperdana Kaji Pembangunan Pabrik ke-9
Sebelumnya, pabrik ke-8 milik PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) yang berlokasi di Situbondo, Jawa Timur, resmi beroperasi secara komersial sejak September 2021. Namun, pada Desember 2021 pabrik tersebut baru dapat beroperasi sepenuhnya.
"Pabrik ke-8 sendiri, Desember kemarin kita in term of value added kita break record hi untuk jumlah container ship 70 out of 130 container ship. Yang 70-yna itu value added. Jadi ada 50 persen lebih gara-gara ada pabrik yang ke-8,” ujar Direktur Utama Panca Mitra Multiperdana, Martinus Soesilo dalam webinar Samuel Sekuritas, Selasa (11/1/2022).
Sebelumnya, Martinus mengatakan pabrik ke-8 tersebut fokus pada varian produk value added, khususnya Breaded Shrimp dan Pre-Fried Breaded Shrimp. Produk tersebut memiliki marjin lebih baik dibandingkan produk komoditas seperti Raw Shrimp.
Sehingga akan memperbaiki struktur profitabilitas Perseroan. Produk-produk tersebut akan diekspor ke Amerika Serikat dan Jepang. Pada 2022, pabrik ke-8 ini diharapkan dapat berkontribusi pada penjualan hingga 15 persen.
"Kontribusinya untuk sales di 2022 mungkin di kisaran 13-15 persen,” kata Martinus.
Seiring dengan permintaan yang terus meningkat, Martinus mengatakan tidak menutup kemungkinan Perseroan akan kembali membangun pabrik ke-9.
"Kalau demand-nya naik, kami masih observing di market. Kita Masih tektok dengan beberapa customer, ada produk-produk baru yang sementara kami enggak bisa absorb karena pabriknya sudah enggak cukup. Jadi pabrik ke-9 underconsideration,” pungkasnya.
Rights Issue, Panca Mitra Multiperdana Bakal Lepas 784 Juta Saham
Sebelumnya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMO), emiten bergerak di industri pengolahan udang, pembekuan udang dan perdagangan akan menambah modal dengan mekanisme hak memesan efektif terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan menerbitkan saham maksimal 784 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Demikian mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (7/6/2022).
Rencana pemakaian dana rights issue ini antara lain untuk belanja modal Panca Mitra Multiperdana berupa pembangunan konstruksi pabrik baru ke sembilan, pembelian mesin beserta fasilitas penunjangnya untuk meningkatkan produksi value-added shrimp.
Sisa dana rights issue akan dipakai untuk modal kerja perseroan digunakan untuk pembelian bahan baku udang dan bahan baku pelengkap untuk kegiatan operasional dan produksi perseroan.
Perseroan menyatakan melalui pembangunan pabrik perseroan bertujuan menambah kapasitas produksi produk value added shrim. Perseroan menilai hal tersebut berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan perseroan.
Adapun untuk harga pelaksanaan rencana rights issue akan ditetapkan dan diumumkan kemudian pada prospektus rencana rights issue. Hal dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang pasar modal.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pada penutupan perdagangan Selasa, 7 Juni 2022, saham PMMP melemah 2,42 persen ke posisi Rp 404 per saham.
Saham PMMP dibuka stagnan Rp 414 per saham. Saham PMMP berada di level tertinggi Rp 416 dan terendah Rp 404 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.297 kali dengan volume perdagangan 141.770 saham. Nilai transaksi Rp 5,8 miliar.
Advertisement