Liputan6.com, Jakarta 28 Desember 2019, PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia, Pria kelahiran 11 Oktober 1970 itu ditunjuk untuk mengisi kekosongan kursi pelatih timnas garuda setelah Simon Mc - Menemy dipecat. Hal tersebut menjadikannya sosok asal Korea Selatan pertama yang memegang jabatan tersebut.
Timnas Indonesia memang memiliki beberapa catatan ditangani oleh pelatih berkebangsaan asing setidaknya dalam kurun waktu 20 tahun ke belakang. Tetapi, kebanyakan pelatih tersebut berasal dari negara di kawasan Eropa dan Amerika Selatan.
Advertisement
Sebelum ditunjuk oleh PSSI, Shin Tae-yong adalah pelatih tim nasional Korea Selatan di beberapa kelompok umur, namun pada tahun 2017 ia dipromosikan menjadi pelatih tim senior Korea Selatan. Bersama Korea Selatan Shin Tae-yong mengikuti beberapa kompetisi salah satunya Piala Dunia 2018.
Salah satu momen penting pada kepelatihanya adalah saat Korea Selatan berhasil menaklukan Jerman dengan skor 2-0 pada babak grup Piala Dunia Rusia 2018.
Shin Tae-yong bahkan tak sekedar mengambil peran sebagai pelatih Timnas Indonesia senior saja, tetapi Ia juga bertanggung jawab mengampu Timnas Indonesia U19 dan Timnas Indonesia U23 sekaligus.
Melatih timnas dalam tiga jenjang usia berbeda tentu bukan perkara mudah, namun itulah kenyataan tantangan yang harus diemban oleh Shin Tae-yong. Ditambah, kondisi iklim sepak bola Indonesia yang berbeda jauh dengan tempat Shin Tae-yong melatih sebelumnya menjadi ujian tersendiri bagi pelatih Korea Selatan tersebut.
Berikut lika - liku perjalanan Shin Tae-yong selama melatih timnas di Indonesia.
Timnas Senior
Shin Tae-Yong (STY) mengawali karir kepelatihan nya bersama timnas indonesia pada januari tahun 2020. Mantan pemain timnas Korea Selatan itu harus melanjutkan perjuangan tim garuda di grup G kualifikasi Piala Dunia 2022. Indonesia saat itu tergabung dengan Thailand, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Vietnam, dimana 4 laga awal Indonesia masih dipimpin oleh mantan pelatih Bhayangkara FC Simon Mc Menemy.
Pelatih asal Skotlandia tersebut tidak mampu mengeluarkan kualitas terbaik timnas, dimana dari 4 laga kualifikasi semuanya berakhir tanpa kemenangan. Akhirnya Simon pun dipecat lalu digantikan oleh Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu memulai debutnya bersama tim nasional Indonesia pada ajang yang sama saat melawan Thailand. Dapat dikatakan STY melakukan debut secara cukup baik dengan menahan Thailand 2-2 Rajamangala Stadium. Namun pada 2 laga sisa kualifikasi Piala Dunia 2022 STY tidak dapat berbuat banyak, Indonesia harus menerima kekalahan memalukan dari Vietnam 0-4 dan UEA 0-5.
Beranjak dari kualifikasi Piala Dunia Shin Tae-yong membuat gebrakan baru paada Piala AFF 2020. Pelatih Korea itu membawa banyak pemain yang masih berusia dibawah 23 tahun ke Singapura. Hebatnya, skuad muda STY ini berhasil melangkah jauh melewati ekspetasi, timnas indonesia berhasil menjadi Runner up setelah dikalahkan Thailand dengan skor agregat 6-2.
Kompetisi ketiga yang diikuti STY bersama timnas senior adalah kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait , Indonesia tergabung dalam grup A bersama tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal. STY berhasil membimbing pemain indonesia mengalahkan Kuwait di kandang sendiri setelah 40 tahun tidak pernah menang melawan negara arab tersebut. Pada laga kedua timnas harus mengakui kekuatan Yordania setelah dipaksa takluk dengan skor tipis 0-1. Laga terakhir Indonesia bertemu dengan Nepal, laga ini adalah laga penentuan keikutsertaan indonesia di Piala Asia 2023, pada partai tersbut timnas Indonesia berhasil mempercundangi Nepal dengan 7 gol tanpa balas.
Setelah kualifikasi Piala Asia 2023, rangking FIFA Indonesia meningkat drastis, Indonesia awalnya bertengger pada posisi 175 saat di pertama kali dilatih STY kini telah melesat ke posisi 155 dunia.
Berikut statistik Shin Tae-yong selam melatih timnas senior.
Jumlah Pertandingan | Menang | Imbang | Kalah | Jumlah Gol | Jumlah Kebobolan |
21 | 11 | 5 | 5 | 48 | 28 |
Advertisement
Timnas U-23
Selain melatih timnas senior Shin Tae-yong juga mengampu timnas kelompok umur di bawah 23 tahun. Total sudah ada 8 laga timnas U-23 yang dikomandoi oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Tugas pertama Shin Tae-yong adalah membimbing garuda muda lolos kualifikasi Piala Asia U-23, namun tugas tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh STY. Timnas harus mengakui kekuatan Australia U-23 dengan skor agregat 2-4.
Beranjak dari hasil buruk kualifikasi Piala Dunia U-23, STY berusaha mengkoreksi kegagalan tersebut pada Sea Games 2022 di Vietnam. Dengan mayoritas susunan pemain piala AFF 2020, beberapa pemain U-19 seperti Marselino Ferdinand dan Ronaldo Kwateh serta ditambah 3 pemain senior yakni Mark Klok, Kambuaya, dan Fachrudin, Indonesia U-23 ditargetkan untuk membawa medali emas ke tanah air.
Indonesia U-23 tergabung di grup A bersama tuan rumah Vietnam U-23, Timor Leste U-23, Myanmar U-23, dan Filipina U-23. Laga pembuka Sea Games timnas muda langsung bertemu Vietnam U-23. Bermain dihadapan ribuan pendukung tuan rumah, timnas U-23 merasa gugup, terlalu banyak kesalahan terutama dalam hal passing membuat Indonesia susah membangun serangan, alhasil timnas harus puas dipermalukan oleh Vietnam U-23 dengan skor 3-0.
Ekspetasi penggemar sepakbola terhadap STY langsung jatuh setelah menyaksikan laga perdana Indonesia U-23 di Sea Games 2022 tersebut. Menurut pada penggemar pemain yang dibawa STY ke Vietnam adalah yang terbaik namun kesalahan terletak pada formasi yang diterapkan pelatih asal Korsel tersebut.
Belajar dari laga perdana, timnas U-23 mulai menunjukan kapasitas terbaiknya, dari 3 laga grup yang tersisa Indonesia berhasil menyapu bersih lawan lawanya dan keluar dari grup A sebagai runner up.
Pada babak semifinal Sea Games 2020 cabang olahraga sepak bola timnas Indonesia U-23 harus menghadapi Thailand U-23 yang berpredikat sebagai juara grup B. Laga seru pun terjadi antara Garuda Muda dan Gajah Perang Muda, kedua tim saling menyerang namun sama - sama tidak bisa menjaringkan bola ke gawang lawan dalam waktu normal. Laga pun dilanjutkan dengan tambahan waktu, tepat pada menit 94 Thailand U-23 mendapat kesempatan emas dan berhasil mencetak gol kemenangan.
Usaha Indonesia U-23 untuk memboyong medali emas ke tanah air pun kandas, Garuda Muda hanya mampu membawa medali perunggu setelah menang melawan musuh bebuyutan 3-2 pada perebutan juara ketiga sepak bola Sea Games 2020.
berikut perjalanan STY bersama Timnas U-23
Jumlah pertandingan | Menang | Imbang | Kalah | Gol | Kebobolan |
8 | 4 | 0 | 4 | 17 | 13 |
Timnas U-19
Bersama Timnas U-19 Shin Tae-yong telah melakakukan 2 kali program pemusatan latihan sebagai persiapan Piala Dunia U-21 dan satu kali kompetisi Internasional. Program pemusatan latihan pertama dilaksanakan di eropa timur. Garuda nusantara mendapat kesempatan untuk bertanding dengan beberapa klub profesional di Kroasia seperti Dinamo Zagreb. STY dan Garuda Muda juga mendapat kesempatan menjajal kekuatan negara negara eropa timur yaitu Bulgaria dan Kroasia.
Program pemusatan latihan kedua STY memilih negara asalnya yakni Korea Selatan. Di negara gingseng tersebut STY menjalankan beberapa program latihan dan laga uji coba dengan beberapa klub profesional Korea Selatan. Pada hari - hari akhir pemusatan latihan STY membimbing Indonesia U-19 melawan Korea Selatan U-19. Terlihat perbedaan kekuatan yang cukup jauh, Indonesia U-19 kalah dengan agregat skor 1-12 dari Korea Selatan U-19.
Bersama Timnas U-19 Shin Tae-yong baru merasakan sekali kompetisi internasional yakni AFF U-19 di Indonesia. Garuda Nusantara tergabung di grup A bersama Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina. Mirisnya Indonesia tidak berhasil lolos dari grup tersebut setelah Thailand dan Vietnam bermain imbang 1-1. Ronaldo kwateh dan kawan kawan harus puas menempati posisi ketiga grup B, setelah kalah head to head dari Vietnam dan Thailand.
Hasil buruk di AFF U-19 tersebut tidak mutlak mengindikasikan Indonesia U-19 memiliki performa yang jelek. Indonesia U-19 sendiri mengoleksi poin yang sama dengan Thailand dan Vietnam bahkan timnas muda kita memiliki produktivitas gol terbanyak di grup B dengan koleksi 17 gol dari 4 pertandingan. Namun karena aturan usang head to head yang diterapkan oleh AFF menyebabkan Garuda Muda tidak bisa melanjutkan ke babak berikutnya.
Berikut statistik STY bersama Timnas U-19
Baca Juga
Jumlah Pertandingan | Menang | Imbang | Kalah | Jumlah Gol | Jumlah kebobolan |
15 | 5 | 5 | 5 | 29 | 31 |
Advertisement