Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka ada yang rela menyeberang ke ke pulau Jawa untuk membeli mobil, setelah itu pulang kembali ke daerah asalnya.
Fenomena ini yang didapati oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). Direktur Utama IPCC Rio TN Lasse menyebutkan bahwa fenomena itu khususnya bagi mereka yang memungkinkan untuk menyeberang antar-pulau.
Advertisement
"Ada beberapa daerah di Indonesia Timur yang kebetulan bisa ditempuh penyeberangan-darat-penyeberangan-darat, seperti halnya Merak-Bakaheuni, Banyuwangi-Bali, karena lebih murah beli di Surabaya, mereka bawa sendiri," ujarnya.
Menurut Rio, langkah "nekat" ini tidak lain karena disparitas harga kendaraan antara yang di wilayah produsen, yakni di pulau Jawa, dengan daerah si konsumen.
Ia menjelaskan bahwa disparitas terjadi lantaran kapal pengantar mobil-mobil ini harus menempuh perjalanan jauh sementara saat kembali ke Jawa, mereka dalam kondisi kosong kargo. Akibatnya, biaya ini dibebankan ke kendaraan tersebut.
"(Kalau beli sendiri langsung dan menyetir bawa pulang) selisih bisa lumayan. Kejadian ini menarik untuk kita coba studikan, ternyata ada perilaku-perilaku yang seperti ini," ujarnya.
Fenomena tersebut menurut dia tidak hanya terjadi di masyarakat Indonesia Timur. Ia juga menemukan hal yang sama dari konsumen di daerah Sumatera.
"Kami temukan di daerah Sumatera, harga lebih murah di Jakarta, jadi mobil bawa ke sana, kemudian dia pinjam KTP, mungkin KTP saudaranya, balik nama, hasilnya lebih murah daripada beli di showroom (di daerah)," ujarnya.
Sumber: Otosia.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dapat Fasilitas Eksklusif, Suzuki Kian Gampang Ekspor Mobil ke Negara-Negara ASEAN
Suzuki Indonesia terpilih menjadi perusahaan yang menjadi bagian dari proses pembentukan ASEAN AEO MRA (bagian dari bea cukai ASEAN). Dengan program ini, pabrikan berlambang 'S' ini akan mendapatkan kemudahan ekspor ke negara-negara Asia Tenggara.
Proses Validasi Bersama untuk mendapatkan fasilitas eksklusif tersebut dilakukan oleh anggota Bea Cukai ASEAN, melalui kunjungan ke pabrik Suzuki di Cikarang pada 5 hingga 6 Juli 2022.
Acara ini dihadiri oleh Presiden Direktur Suzuki Indonesia Shingo Sezaki, para pejabat Bea Cukai Indonesia termasuk Kasubdit Registrasi Kepabeanan, Pengembangan Program Prioritas dan AEO Weko Loekitardjo, Kepala Seksi Sertifikasi AEO Agus Sujendro, dan anggota ASEAN AEO MRA yang dipimpin Chair of the Subworking Group on ASEAN AEO MRA Fauziah A Sani.
Anggota ASEAN AEO MRA meninjau langsung proses produksi kendaraan, distribusi produk dari pabrik ke pelabuhan hingga dikirim ke negara tujuan ekspor, serta faktor keamanan supply chain.
Dari tinjauan tersebut, Suzuki Indonesia dinilai telah memenuhi prosedur keamanan dengan baik.
"Kami senang melihat program ini berjalan dengan baik dan Suzuki Indonesia bersikap kooperatif untuk mendukung program kami. Kami juga berdiskusi dengan Dirjen Bea Cukai Indonesia mengenai penerapan prosedur keamanan yang konsisten dan sesuai. Kami harap program ini dapat diimplementasikan di 10 negara ASEAN pada 2025," ujar Fauziah A Sani, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (11/7/2022).
Lanjut Agus Sujendro, kunjungan kali ini adalah tindak lanjut dari pertemuan virtual pada awal 2022 untuk memberikan gambaran komprehensif terkait kegiatan AEO di Suzuki.
"Validasi Bersama pernah dilakukan secara virtual, namun ada hal-hal yang perlu ditindaklanjuti terkait masalah kerahasiaan data sehingga harus dilakukan validasi secara langsung. Kali ini, pelaksanaan Validasi Bersama dilakukan di Indonesia sebagai tuan rumah yang pertama. Selama dua hari, para anggota ASEAN AEO MRA melakukan assessment kepada Bea Cukai Indonesia dan Suzuki," jelas Agus Sujendro.
Advertisement