Demokrat Masih Terbuka Berkoalisi dengan KIB dan Semua Parpol

Demokrat masih terus menjaring dan mendengarkan berbagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat serta mencermati dinamika politik yang berkembang hingga sekarang.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2022, 07:41 WIB
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketum Parta Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan pers seusai pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (25/6/2020). Kunjungan AHY itu membahas pembangunan perekonomian saat pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat menyatakan kemungkinan berkoalisi dalam barisan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih sangat terbuka. 

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, partainya hingga kini memang belum menentukan kemana pastinya arah koalisi dan dukungan di Pilpres 2024. Sikap demokrat saat ini masih membangun komunikasi politik dengan semua parpol. 

"Demokrat terus membangun komunikasi politik dengan semua partai yang ada, baik dengan partai-partai yang telah terbentuk koalisi maupun dengan partai yang belum. Termasuk, dengan partai yang tergabung di KIB," kata Kamhar saat dihubungi wartawan, Senin, 11 Juli 2022. 

Meski demikian, dia menjelaskan, Demokrat masih terus menjaring dan mendengarkan berbagai aspirasi politik dari seluruh masyarakat serta mencermati dinamika politik yang berkembang hingga sekarang. Menurut Kamhar, Demokrat masih menunggu momentum yang tepat menuju ke arah koalisi yang pasti. 

"Masih ada waktu yang cukup untuk terus berkomunikasi dengan semua partai politik yang ada. Apalagi, dinamika dalam politik begitu tinggi, perubahan-perubahan bisa terjadi setiap saat, yang sudah-sudah seperti itu," ujarnya. 

Dekati Nasdem dan PKS

Pada dasarnya, dia melanjutkan Demokrat pada posisi ingin membangun koalisi dengan partai yang sudah terbentuk koalisi maupun membentuk koalisi baru dengan partai lainnya, termasuk NasDem dan PKS. 

Menurutnya, komunikasi Demokrat dengan NasDem dan PKS juga cukup intens dan terjaga hingga sekarang. Kamhar menerangkan, ikhtiar membangun koalisi dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Demokrat, dia bilang terbuka berbicara dengan partai-partai yang telah menawarkan calon. Namun demikian, Kamhar berkata, prinsip dari koalisi itu harus setara. 

"Jadi kita hargai dan hormati apa yang menjadi keputusan dari setiap parpol. Namun, apabila telah terbangun kerja sama atau koalisi tentu semuanya harus dibicarakan kembali untuk menyepakati bersama tentang pasangan yang akan diusung nantinya," katanya.

Demokrat belum resmi atau mendeklarasikan diri membentuk atau bergabung ke koalisi manapun untuk menghadapi Pilpres 2024. Berbagai kemungkinan santer dikabarkan, seperti membangun koalisi dengan PKS dan NasDem, hingga yang terakhir berkoalisi dengan Golkar. 


PPP Klaim KIB Solid

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)

Sementara itu, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan bahwa Golkar bersama PAN dan PPP sudah solid membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Ia pun mempersilakan Demokrat bergabung.

"Demokrat jangan seperti orang patah harapan, meski itu sah-sah saja, karena Golkar, PAN dan PPP sudah solid di koalisi. Kalau Demokrat ingin bisa ikut berlayar di Pilpres 2024, ya ikut saja dalam KIB," kata pemilik sapaan akrab Awiek itu.

Awiek berpendapat mewacanakan duet Demokrat dan Golkar merupakan bagian dari rencana memecah belah KIB yang sudah solid. Dia memastikan KIB tidak akan terpengaruh dengan wacana itu.

"Jadi setelah KIB sudah solid dan bisa berlayar mereka mulai membuat wacana baru bahwa Golkar dan Demokrat membuat koalisi baru. Itu kan rencana memecah belah dan KIB tidak terpengaruh itu," tuturnya.

Infografis NasDem dan Gerindra Jadi Sentral Pembentukan Poros Koalisi Baru? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya