Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa (12/7/2022). Jelang rilis laporan keuangan semester I 2022 yang diprediksi dalam kondisi membaik juga dinilai akan menjadi salah satu sentimen pergerakan IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, aliran dana asing yang masih cukup besar tercatat secara tahunan ke dalam IHSG pada 2022 masih menunjukkan minat investor untuk investasi ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aliran dana investor asing mencapai Rp 58,33 triliun hingga perdagangan Senin, 11 Juli 2022.
Advertisement
"Ditambah dengan jelang rilis data emiten sepanjang semester I 2022 yang disinyalir akan berada dalam kondisi membaik juga menjadi salah satu sentimen yang dapat dongkrak pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang,” ujar dia dalam catatannya.
Ia menambahkan, peluang tekanan masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.William prediksi, IHSG berpotensi menguat pada Selasa, 12 Juli 2022 dengan kisaran 6.664-6.888.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, perdagangan, Senin 11 Juli 2022, IHSG ditutup terkoreksi 0,27 persen ke level 6.722.
"Saat ini, kami memperkirakan apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.559 dan 6.602 sebagai rentang support terdekatnya maka posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dengan label hitam dengan target penguatan berada pada area resistance 6.767 dan 6.813,” tutur dia.
Herditya prediksi, level support IHSG di 6.602,6.559 dan resistance 6.767,6.800 pada Selasa pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP).
Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Selain itu, saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness (6.050)
Saham ASII ditutup menguat 1,3 persen ke level 6.050 pada perdagangan Senin, 11 Juli 2022, tetapi penguatan saham ASII masih tertahan oleh MA200.
“Kami memperkirakan, posisi ASII saat ini sedang berada di akhir wave (iii) sehingga ASII masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.
Buy on Weakness: 5.800-6.000
Target Price: 6.225, 6.375
Stoploss: below 5.500
Advertisement
Saham BBCA hingga INKP
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness (7.125)
Pada Senin, 11 Juli 2022, saham BBCA ditutup terkoreksi 0,3 persen ke level 7.125. “Kami perkirakan, posisi BBCA saat ini sedang berada di akhir wave (v) dari wave [c] dari wave Y, sehingga BBCA masih rawan terkoreksi kembali dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.
Buy on Weakness: 6.925-7.050
Target Price: 7.250, 7.450
Stoploss: below 6.700
3.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Spec Buy (244)
Saham ENRG ditutup menguat cukup signifikan, sebesar 6,1 persen ke level 244 pada perdagangan, Senin, 11 Juli 2022.
“Kami perkirakan, saat ini posisi ENRG sedang berada pada bagian dari wave [iv] pada label hitam, sehingga ENRG berpeluang melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek,” tutur dia.
Spec Buy: 234-244
Target Price: 250, 264
Stoploss: below 216
4. PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness (7.525)
Pada Senin, 11 Juli 2022, saham INKP ditutup menguat 3,4 persen ke level 7.525. “Kami memperkirakan, selama INKP masih sanggup bergerak di atas 7.225 sebagai supportnya, maka posisi INKP saat ini sedang berada di awal dari wave [c]. Hal tersebut berarti, INKP berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” kata dia.
Buy on Weakness: 7.375-7.475
Target Price: 7.750, 8.075
Stoploss: below 7.225
IHSG Turun Terbatas, Saham BCAP hingga TRGU Pimpin Penguatan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan koreksi hingga penutupan perdagangan Senin, (11/7/2022). Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas dan sektor saham kesehatan masih memimpin penguatan pada awal pekan ini.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,27 persen ke posisi 6.722,14. Indeks LQ45 turun 0,78 persen ke posisi 952,20. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.756,49 dan terendah 6.690,61. Sebanyak 251 saham menguat dan 252 saham melemah. 184 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.007.147 kali dan volume perdagangan 19,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.946.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXhealth menguat 2,12 persen dan pimpin penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 1,18 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 0,76 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,67 persen, indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,45 persen.
Advertisement