Tujuan Perhitungan Indeks Harga, Kenali Jenis dan Metode Perhitungannya

Ketahui tujuang perhitungan indeks harga, pengertian dan jenis-jenisnya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 12 Jul 2022, 16:20 WIB
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Tujuan perhitungan indeks harga salah satunya adalah untuk mengetahui kondisi ekonomis suatu wilayah berdasarkan kenaikan harga. Tujuan perhitungan indeks harga terkait dengan kenaikan harga berbagai komoditas di masyarakat.

Kenaikan harga komoditas di masyarakat secara umum tersebut diukur dari hasil catatan petugas Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengambil data-data harga komoditas secara umum di berbagai kota di Indonesia.

Selain terkait dengan kenaikan harga komoditas, tujuan perhitungan indeks harga juga terkait dengan angka indeks. Angka indeks ini penting untuk mencapai tujuan perhitungan indeks harga. Berikut penjelasan tentang tujuan perhitungan indeks harga, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(12/7/2022).

 


Pengertian indeks harga

Ilustrasi Konsep Inflasi Credit: pexels.com/pixabay

Sebelum lanjut ke tujuan perhitungan indeks harga, penting untuk mengetahui pengertian angka indeks. Angka indeks adalah suatu angka relatif yang dinyatakan dalam persentase dan biasanya untuk kesederhanaan lambang persentasenya dihilangkan. Terdapat beberapa macam angka indeks, salah satunya indeks harga.

Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.

Terdapat tiga kemungkinan dalam tujuan perhitungan indeks harga, yaitu:

a. Jika indeks harga > 100 berarti harga mengalami kenaikan (terjadi inflasi).

b. Jika indeks harga < 100 berarti harga mengalami penurunan (terjadi deflasi).

c. Jika indeks harga = 100 berarti harga tetap (tidak naik dan tidak turun).


Jenis-Jenis Indeks Harga

Sementara itu, ada beberapa jenis indeks harga, antara lain Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks Harga Produsen (IHP), Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib), dan Indeks Harga Saham. Semua jenis indeks harga itu sangat terkait dengan tujuan perhitungan indeks harga.

a. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks harga yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga, yang kaitannya dengan tujuan perhitungan indeks harga. Dengan kata lain, IHK adalah indeks yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada harga eceran barang dan jasa yang diminta konsumen dari waktu ke waktu.

Kaitannya dengan tujuan perhitungan indeks harga adalah, perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan informasi mengenai harga barang dan jasa yang dibayar oleh konsumen. Perhitungan IHK dilakukan untuk merekam perubahan harga beli di tingkat konsumen (purchasing cost) dari sekelompok tetap barang dan jasa (fixed basket) yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat.

b. Indeks Harga Produsen (IHP)

Indeks Harga Produsen (IHP) adalah indeks harga yang menggambarkan tingkat perubahan harga di tingkat produsen. Kaitannya dengan tujuan perhitungan harga indeks adalah, pengguna data dapat memanfaatkan perkembangan harga produsen sebagai indikator dini harga grosir maupun harga eceran.

Selain terkait dengan tujuan perhitungan harga indeks, IHP dapat juga digunakan untuk membantu penyusunan neraca ekonomi (PDB), distribusi barang, margin perdagangan, dan sebagainya. IHP dikelompokkan ke dalam sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, dan Industri Pengolahan.

c. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwa IHPB adalah harga indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat harga perdagangan besar/grosir dari komoditas-komoditas yang diperdagangkan di suatu negara/daerah. Komoditas tersebut merupakan produksi dalam negeri maupun yang diekspor dan komoditas yang berasal dari impor. Hal ini juga memiliki kaitan erat dengan tujuan perhitungan indeks harga.

e. Indeks harga saham

Indeks harga saham yaitu indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di pasar modal, yang terdiri dari:

1) Indeks Harga Saham Individu (IHSI) adalah indeks harga masing-masing saham yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks semua saham yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks.

f. Indeks harga yang diterima (It) dan dibayar petani (Ib)

Indeks harga yang diterima (It) yaitu indeks harga yang berhubungan dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan hasil diterima petani, atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Hal ini juga punya kaitan erat dengan tujuan perhitungan harga.

Sedangkan Indeks harga yang dibayar petani (Ib), yaitu indeks harga yang meliputi pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi pertaniannya atau indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik itu kebutuhan untuk konsumsi sehari-hari maupun kebutuhan untuk proses produksipertanian.

Dari perhitungan indeks harga yang diterima petani dan dibayar petani, maka dapat ditentukan Nilai Tukar Petani. Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. NTP merupakan salah satu indikator relatif tingkat kesejahteraan petani. Semakin tinggi NTP maka semakin sejahtera tingkat kehidupan petani.


Tujuan Perhitungan Indeks Harga

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah mengetahui jeni-jenis indeks harga, sekarang masuklah ke tujuan perhitungan indeks harga. Lalu apa tujuan Indeks harga?

Dalam menyusun indeks harga perlu dirumuskan tentang apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut dilakukan. Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan perhitungan indeks harga, kita lebih dahulu perlu mengetahui untuk apa perhitungan dilakukan.

Secara umum, ada lima tujuan perhitungan indeks harga. Lima tujuan perhitungan indeks harga itu antara lain, petunjuk kondisi ekonomi, pedoman mengambil kebijakan, deflator, pedoman pembelian barang, dan pedoman mengatur gaji buruh.

a. Sebagai petunjuk dari kondisi ekonomi

Tujuan perhitungan indeks harga adalah sebagai petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Misalnya, indeks harga grosir dapat menggambarkan secara tepat tentang tren perdagangan. Lalu, indeks harga diterima petani dapat menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.

b. Pedoman mengambil kebijakan

Tujuan perhitungan indeks harga yang lain adalah menjadi pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan. Indeks harga ini nantinya akan jadi pedoman bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan belanja.

c. Sebagai deflator

Tujuan perhitungan indeks harga yakni dipergunakan sebagai deflator. Artinya, pengaruh perubahan harga dapat dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.

d. Pedoman pembelian barang

Tujuan perhitungan indeks harga juga dapat dipakai sebagai pedoman bagi pembelian barang-barang. Artinya harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga grosir agar dapat diukur efisiensinya.

e. Pedoman menentukan gaji buruh

Tujuan perhitungan indeks harga juga bisa menjadi pedoman untuk menentukan gaji buruk. untuk menentukan gaji buruh, pemerintah atau perusahaan biasanya membandingkannya dengan indeks harga barang-barang konsumsi. Tujuan perhitungan indeks harga juga bisa digunakan sebagai pedoman untuk menyesuaikan kenaikan gaji buruh pada masa inflasi.


Metode Perhitungan Indeks Harga

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perhitungan indeks harga dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan hasilnya dapat dipercaya. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu:

a. Indeks Harga Agregatif Sederhana atau Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang (simple aggregative methods).

b. Indeks Harga Agregatif Tertimbang.

Demikian pemaparan tentang tujuan perhitungan indeks harga, termasuk dengan jenis-jenisnya, dan dua jenis metode perhitungannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya