Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali merosot pada perdagangan Selasa (12/7/2022). Pada hari sebelumnya, deretan kripto teratas masih alami pergerakan harga yang beragam, tetapi hari ini kembali kompak tertahan di zona merah.
Selama hampir sebulan, bitcoin (BTC) telah diperdagangkan dalam kisaran antara USD 17.000 (Rp 255,1 juta) dan USD 23.000 (Rp 345,2 juta). Kondisi ini membuat para analis kripto bertanya-tanya apakah aksi jual besar terburuk tahun ini mungkin akan berakhir.
Advertisement
Analis pasar senior di Oanda, Edward Moya menjelaskan meskipun banyak sentimen negatif untuk kripto, tetapi bitcoin masih menjanjikan.
"Terlepas dari semua pesimisme dan berita utama negatif untuk Bitcoin, fakta bahwa Bitcoin berjuang di level USD 20.000 adalah tanda yang menjanjikan,” ujar Moya, dikutip dari CoinDesk, Selasa, 12 Juli 2022.
Di sisi lain, pendiri perusahaan analisis kripto dan valuta asing Quantum Economics, Mati Greenspan mengatakan telah mendengar perkiraan serendah USD 8.000 untuk harga Bitcoin. Namun menurut Greenspan saat ini bitcoin sudah berada pada batas bawah.
"Prospeknya hanya menjadi lebih baik ketika kita menyadari skenario terburuk mutlak mungkin tidak terlalu parah,” kaya Greenspan
Hingga saat ini, pedagang kripto masih menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) Juni yang diharapkan pada Rabu, ukuran inflasi AS yang paling banyak dianggap, untuk petunjuk tentang seberapa agresif Federal Reserve perlu memperlambat laju kenaikan harga konsumen.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Selasa Pagi 12 Juli 2022
Sebelumnya harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Selasa, 12 Juli 2022. Pergerakan harga pasar kripto kembali tertahan di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (12/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 3,21 persen dalam 24 jam, tetapi menguat 1,15 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.112 per koin atau setara Rp 301,8 juta (asumsi kurs Rp 15.010 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 4,71 persen dan 2,05 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.108 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut tertahan di zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB anjlok 2,54 persen dan 0,53 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 227,16 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Kemudian Cardano (ADA) pagi ini harus kembali melemah. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 5,18 persen dan 5,22 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4396 per koin.
Adapun Solana (SOL) turut melemah pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL turun 7,41 persen dan 5,58 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 34,05 per koin.
XRP juga masih terkoreksi pagi ini. XRP terkoreksi 2,16 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,85 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3167 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9992 dan USDC dihargai USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,16 persen dalam 24 jam terakhir, yang membuat harganya bertahan di level USD 1,00
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir kembali turun cukup besar yaitu di level USD 896,4 miliar dari sebelumnya di level USD 933,5 miliar.
Kripto Kembali Melemah, Analis Sebut Pergerakan Harga Bakal Bergejolak
Sebelumnya, pasar kripto melemah sepanjang akhir pekan, dengan bitcoin sempat kembali jatuh ke USD 20.000 atau sekitar Rp 299,6 juta. Pada senin pagi, Bitcoin sempat menyentuh USD 21.000, tetapi tak lama kembali turun ke level USD 20.000.
Sampai saat ini, beberapa analis menyematkan USD 17.000 sebagai level dukungan pasar utama. CEO BitBull Capital DiPasquale mengungkapkan masih melihat pergerakan harga kripto akan terus berombak beberapa waktu ke depan.
"Penawaran yang lebih kuat di sekitar level USD 17.000, jika bitcoin jatuh di sana lagi, akan menjadi sinyal yang kuat untuk kenaikan dan mungkin mengindikasikan pembentukan potensi bawah di sekitar harga itu,” kata DiPasquale dikutip dari CoinDesk, Senin, 11 Juli 2022.
Para investor minggu ini akan mengamati pembacaan indeks harga konsumen AS terbaru, yang diharapkan akan rilis pada Rabu mendatang. Laporan tersebut dapat mempengaruhi ekspektasi pasar atas langkah Federal Reserve selanjutnya, pada pertemuan akhir bulan ini; pada pembacaan terakhir, inflasi adalah yang tercepat dalam empat dekade.
Satu poin pertimbangan, laporan Jumat lalu tentang pertumbuhan lapangan kerja AS di pada Juni telah meredakan beberapa kekhawatiran negara dalam resesi; yang seharusnya memudahkan The Fed untuk melanjutkan kenaikan suku bunga 75 basis poin (0,75 poin persentase), atau tiga kali lebih cepat dari siklus kenaikan suku bunga sebelumnya.
Soal hal ini, analis pasar senior Oanda, Ed Moya mengatakan minggu lalu, jika inflasi memberikan kejutan kenaikan lainnya, pertemuan September dapat melihat ekspektasi sepenuhnya dihargai dalam kenaikan suku bunga setengah poin tetapi itu bisa dengan mudah naik ke 75 basis poin.
Advertisement