Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menyatakan alasan menolak legalisasi ganja untuk segala keperluan termasuk untuk medis. Karena mementingkan keselamatan generasi muda dibandingkan melegalkan ganja.
"Saya sebagai Ketua BNN, saya lebih cenderung menyelamatkan generasi muda Indonesia, generasi bangsa ini daripada melegalkan, itu sikap BNN," kata Golose kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Advertisement
Pernyataan penolakan legalisasi ganja itu dari Golose itu juga merespon hasil dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah menurunkan level keberbahayaan ganja dari 4 menjadi 1. Karena, terkait legalisasi itu PBB menyerahkan sepenuhnya kepada negara masing-masing.
"Saya sampaikan tidak ada sekarang legalisasi, sekarang baru ada isu-isu diantara kalian," jelasnya.
Golose menyinggung bahwa PBB sempat menggelar pertemuan terkait hal itu. Thailand, kata dia, salah satu negara yang menyetujui usulan legalisasi ganja. Namun, kata dia, dalam forum tersebut Indonesia telah menyatakan sikap dan menolak usulan tersebut.
"Dalam pembicaraan minister level untuk against drugs, saya juga berbicara atas nama bangsa Indonesia, saya tidak setuju dan diikuti oleh beberapa negara Asean," tandasnya.
Viral Penderita Cerebral Palsy di Bundaran HI
Sebelumnya, Viral di media sosial unggahan foto yang menampilkan seorang ibu membawa poster bertuliskan butuh ganja medis saat hari bebas kendaraan atau CFD di Bundaran HI, Minggu, 26 Juni 2022.
Foto ibu yang meminta ganja medis ini awalnya diunggah di akun Twitter penyanyi Andien Aisyah yakni @andienaisyah. Ibu yang diketahui bernama Santi itu mengaku mempunyai anak bernama Pika yang menderita penyakit Cerebral Palsy.
Menurut sang ibu, obat untuk menyembuhkan penyakit itu adalah minyak biji ganja alias CBD Oil. Aksi Santi itu dilakukan bersama sang suami Sunarta.
Advertisement