Liputan6.com, Jakarta - Situasi pandemi Covid-19 menciptakan disrupsi yang tak terduga bagi Bandara Heathrow Inggris. Salah satu bandara tersibuk di dunia itu baru saja meminta maskapai menyetop penjualan tiket pesawat untuk perjalanan musim panas ini.
Pihak bandara juga akan membatasi jumlah penumpang yang bisa dilayani dengan hanya 100 ribu keberangkatan per hari. Kebijakan itu akan berlaku setidaknya hingga 11 September 2022.
Dilansir CNN, Rabu (13/7/2022), Bandara Heathrow berjuang mengatasi kekurangan pegawai dan peningkatan permintaan menyusul dua tahun pembatasan perjalanan akibat pandemi. CEO Bandara Heathrow John Holland-Kaye mengirim surat terbuka kepada para penumpang pada 12 Juli 2022.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, "Selama beberapa minggu terakhir, seiring jumlah penumpang yang berangkat reguler melebihi 100 ribu orang per hari, kami sudah melihat periode ketika layanan turun ke tingkat yang tidak dapat diterima." Pembatasan itu merupakan langkah untuk meminimalkan kekacauan lebih lanjut.
Untuk calon penumpang yang sudah keburu membeli tiket pesawat, perjalanan mereka akan tetap berjalan sesuai rencana, kecuali ada perubahan yang diinformasikan lebih lanjut oleh maskapai terkait. Maka itu, mereka diminta untuk terus mengecek email maupun laman maskapai sebelum berangkat ke bandara.
Penumpang yang ingin menjadwal ulang atau membatalkan penerbangan, mereka diminta untuk mengecek laman maskapai untuk memastikan panduan itu. "Bandara akan tetap sibuk," kata Holland-Kaye. Ia meminta penumpang untuk bersabar dalam menjalani beragam prosedur di bandara, baik saat check in, pemeriksaan keamanan, maupun mengambil bagasi.
Pembatalan Mendadak
Ia juga meminta penumpang melengkapi seluruh dokumen terkait Covid secara online sebelum tiba di bandara. "Dengan tidak tiba lebih awal dari tiga jam sebelum penerbangan mereka, dengan siap mengeluarkan laptop dan cairan, aerosol, dan gel di plastik 100 ml yang dibawa untuk pemeriksaan keamanan, dan dengan menggunakan e-gates di imigrasi bila memungkinkan," ucapnya.
Pembatalan penerbangan pada menit terakhir menjadi masalah besar di Bandara Heathrow pada musim panas ini. Jumlah penerbangan internasional dari Inggris meningkat 188 persen pada Juni 2022, dibandingkan pada Juni 2019, menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium.
Angka itu bahkan lebih rendah 22 persen dari bulan lalu. Dibandingkan 2018, jumlah penumpang di Bandara Heathrow mencapai hampir 220 ribu orang, terbagi antara kedatangan dan keberangkatan.
Holland-Kaye mengatakan dalam surat terbuka bahwa pihaknya sudah merekrut tenaga baru mulai November 2022. Mereka, kata dia, 'baru belajar dengan cepat tetapi belum mencapai kecepatan penuh.'
Ground handler khususnya secara signifikan kekurangan sumber daya, kata Holland-Kaye. Ia menjelaskan bahwa mereka adalah pekerja yang "dikontrak oleh maskapai penerbangan untuk menyediakan staf check-in, memuat dan menurunkan tas dan pesawat berputar."
Advertisement
Hentikan Penjualan
Holland-Kaye juga meminta untuk berhenti menjual tiket musim panas untuk kursi yang belum terjual. Karena itu, meski masih mungkin mendapatkan tiket secara dadakan, penumpang akan menghadari risiko pembatalan atau gangguan.
Belum lagi, harga tiket saat ini sangat tinggi karena tingginya permintaan dan minimnya tiket yang tersisa. Maka, wisatawan disarankan mencari opsi alternatif.
Ada lima bandara lain selain Heathrow yang bisa dipilih. Salah satunya Bandara Internasional Birmingham yang bisa ditempuh satu jam menggunakan kereta api dari London Euston, atau bepergian dengan kereta api atau feri. Saat bepergian musim panas ini, bertujuan untuk fleksibel, wisatawan disarankan bepergian lebih awal dan membeli asuransi perjalanan.
Sebelum Heathrow, maskapai EasyJet membatalkan sekitar 100 jadwal penerbangan mereka dan membuat para calon penumpang marah pada April 2022. Pembatalan oleh maskapai hemat bujet itu disebabkan ketidakhadiran staf yang terkena Covid-19.
Pihak maskapai berusaha mengatasi masalah itu dengan menggunakan kru yang berjaga. Tapi, mereka akhirnya memutuskan membatalkan beberapa rute lebih awal.
Penumpang Marah
Sebanyak 62 jadwal penerbangan yang dibatalkan semestinya terbang dari Inggris Raya. Warga Inggris yang terdampak akhirnya melontarkan amarahnya via online. Mereka mengatakan sekarang terjebak di luar negeri tanpa bisa pulang.
"Jangan terbang dengan EasyJet. Kami sekarang terdampar di Marseilles, beberapa orang sejak pagi ini (juga terdampar) karena pembatalan penerbangan sebelumnya! Penerbangan sekarang MUNGKIN jam 1 pagi, dijadwalkan terbang jam 10 malam, orang-orang di bandara sangat marah!" tulis seorang calon penumpang.
"(EasyJet) mematalkan penerbangan kami ke Jenewa juga!" imbuh yang lain.
Pihak maskapai mengaku pembatalan itu hanya sebagian kecil dari yang sudah terjadwal pada Senin (4/4/2022), yakni sekitar 1.645 penerbangan.
"Sebagai dampak tingginya kasus infeksi Covid-19 di seluruh Eropa, seluruh bisnis EasyJet juga mengalami kenaikan jumlah karyawan yang sakit lebih tinggi dari biasanya," ujar juru bicara maskapai itu pada Minggu, 3 April 2022, dikutip dari The Sun.
Advertisement