Jokowi Bagikan Nomor Induk Berusaha ke 2.500 UMK Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 2.500 pelaku UMK dari Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya

oleh Tira Santia diperbarui 13 Jul 2022, 10:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 2.500 pelaku UMK dari Provinsi DKI Jakarta (dok: Tira)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke 2.500 pelaku UMK dari Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya serta binaan dari BRI, Gojek, Tokopedia, Grab, dan Sampoerna, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Berlatar belakang sebagai pengusaha mebel, Jokowi bercerita dulu ketika awal membangun usaha mebelnya mengalami kendala untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan. Lantaran, dia tidak memiliki izin usaha.

“Awal-awal dulu Saya berusaha kesulitan terbesar yang saya alami adalah tidak memiliki izin usaha tahun tahun 1988-1989 tidak memiliki izin usaha. Sehingga saya tidak bisa akses ke perbankan mau pinjam ke bank tidak bisa, karena tidak memiliki izin usaha,” kata Jokowi.

Saat itu, ketika ingin mengajukan izin usaha harus membayar biaya yang cukup besar. Menurutnya, hal itu cukup berat baginya. Sehingga, bertahun-tahun Jokowi tidak memiliki izin usaha, padahal itu sangat diperlukan oleh pengusaha mikro dan pengusaha kecil.

“Oleh sebab itu yang namanya izin ini penting sekali, saya sudah cek saat itu waktu OSS jadi apakah benar yang namanya NIB ini cepat kalau kita mengajukan. Saat itu saya melihat cepat tapi nanti mau saya cek lagi apakah sampai saat ini masih cepet kalau kita mau minta nomor induk berusaha,” ujarnya.

Jokowi pun senang, dengan kehadiran OSS, NIB yang terbit dari Agustus 2021 hingga Juli 2022 sudah mencapai 1,5 juta NIB. Dulu sebelum ada OSS, per hari cuman 2.000 izin saja yang keluar. Namun, sekarang sudah 7.000-8.000 NIB per hari.

“Tapi yang saya minta bukan angka 7-8 per hari tapi 100 ribu per hari dan itu nanti ada tanggung jawab dari kepala daerah supaya mendorong pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk semuanya memiliki izin ini yang namanya nomor induk berusaha,” kata Jokowi.

 


Keuntungan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyapa para pedagang sekaligus membagikan bantuan langsung kepada para penerima manfaat saat mengunjungi Pasar Sukamandi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Jokowi berharap agar bantuan tersebut dapat memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pascapandemi. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Keuntungan pendaftaran NIB melalui OSS ini selain cepat yaitu tidak dipungut biaya apapun. Dalam kesempatan itu, di depan 2.500 pelaku UMK Jokowi meminta untuk maju dan akan diberikan sepeda jika memang ketika mereka mengajukan NIB di pungut biaya. Ternyata tidak ada yang maju. Artinya, betul-betul gratis.

“Ada yang minta nomor induk berusaha diminta biaya silahkan maju, saya beri sepeda ada? silakan maju kalau mengajukan nomor induk berusaha ini dipungut biaya silahkan maju saya beli sepeda. Enggak ada yang mau kan karena memang gak ada karena semuanya gratis betul,” ungkapnya.

Jokowi menegaskan, NIB ini merupakan kunci dalam berusaha. Memiliki NIB itu sudah menjadi keharusan yang dimiliki pelaku usaha terutama Mikro Kecil agar mereka bisa mengakses pembiayaan ke perbankan.

“Jadi kalau sudah pegang ini (NIB) dan peluang usahanya ada peluang pasarnya ada segera Bapak Ibu semuanya berbondong-bondong ke BRI atau ke bank bank lain yang menyalurkan kredit KUR bunganya, karena ini dana PEN kemarin mumpung bunganya masih 3 persen per tahun,” pungkas Jokowi.


Tiga Tahun Tak Impor, Jokowi Yakin Indonesia Segera Capai Swasembada Beras

Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo Subianto memberikan keterangan saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto:Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini Indonesia akan segera mencapai swasembada beras. Pasalnya, kata dia, Indonesia sudah tiga tahun tak melakukan impor beras.

Hal ini disampaikannya saat meninjau langsung Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Selasa (12/7/2022). Kedatangan Jokowi ke untuk memastikan ketersediaan pangan, utamanya beras di Tanah Air.

"Saya yakin karena kita sudah 3 tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai," jelas Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa.

Dia meminta agar Indonesia tak hanya bergantung pada beras saja. Jokowi menyebut banyak komoditas pangan di Indonesia yang bisa dikembangkan seperti, sorgum, porang, jagung, hingga ketela pohon.

"Ini masih memikiki peluang untuk kita tingkatkan produksinya," ungkap Jokowi.

Disisi lain, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini dunia menghadapi krisis pangan. Untuk itu, Jokowi mengatakan Indonesia harus waspada dan memastikan ketersedian pangan dalam negeri masih pada kondisi yang aman.


Temukan Varietas Unggul

(Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

Dalam peninjauannya di BBPadi, Jokowi melihat gudang plasma nutfah yang menyimpan berbagai koleksi dan konservasi plasma nutfah tanaman padi. Jokowi juga melihat bahwa BBPadi telah menyiapkan varietas-varietas unggul serta menemukan varietas-varietas.

"Kita lihat tadi yang banyak ditanam oleh masyarakat memang Inpari 32 dan Inpari 42 dan juga varietas-varietas yang lainnya," jelas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan bahwa benih memiliki peranan yang sangat penting dalam menaikkan produksi beras nasional di setiap hektarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya