Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan isyarat bakal ada partai lagi yang gabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, Airlangga masih menutup rapat, partai mana yang akan satu poros dengan Golkar, PAN dan PPP tersebut.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi juga menolak membocorkan parpol tersebut. Menurut dia, parpol itu nantinya akan menambah kekuatan bagi KIB.
Advertisement
"Semoga saja ada yang bergabung di KIB. Akan semakin menambah kekuatan politik bersama di KIB," jelas Viva saat dihubungi merdeka.com, Rabu (13/7/2022).
Viva menutup rapat-rapat soal parpol tersebut, Apakah dari parpol parlemen atau non parlemen. Menurut dia, saat ini KIB masih terus menjalin komunikasi dengan partai itu.
"Nanti ditunggu pengumuman resminya. Ini kan masih PDKT. Belum ijab kabul," jelas Viva.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada partai lain yang akan masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP. Dia bilang, partai yang hendak bergabung itu masih dalam proses.
Airlangga enggan membocorkan parpol mana yang dimaksud. Apakah parpol di dalam parlemen atau di luar parlemen.
"Sedang dalam proses. Namanya sedang, nanti kalau sudah baru diberi tahu," kaya Airlangga usai solat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/7/2022).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menduga, Demokrat partai yang paling berpeluang gabung Koalisi Indonesia Baru (KIB). Menurut dia, PKS cenderung lebih dekat dengan NasDem.
"Iya Demokrat. PKS kan belum ada pernyataan sikap. Malah cenderung dekat sama NasDem kan. Demokrat yang kemudian menggoda Golkar, kemudian Golkar juga menggoda balik untuk gabung dengan KIB," ujar Adi, Selasa (12/07).
Tak Pengaruhi Soliditas KIB
Adi meyakini, bergabungnya Demokrat tidak akan mengganggu soliditas KIB. Meski diakui sejumlah politisi partai berlambang Mercy ini sering kali liar dan sulit dikontrol dalam memberikan pernyataan.
Dia mencontohkan saat Pilpres 2019 dimana partai Demokrat bagian dari koalisi pendukung capres Prabowo Subianto. Namun dalam perjalanan koalisi, politisi Demokrat sering mengkritik Prabowo hingga tercetus ucapan 'Jenderal Kardus' untuk ketua partai Gerindra tersebut.
"Enggak, nggak mungkin terpengaruh, KIB nantinya dengan celetukan itu. KIB ini sudah solid, mereka ini para pemain lama, jadi tidak gampang untuk terpengaruh oleh statement-statement politik Demokrat," tambahnya.
Adi mengatakan, semakin banyak partai yang bergabung di KIB akan semakin membuat koalisi ini dinamis. Banyaknya kepentingan yang muncul akan cukup menyulitkan dalam mencari kompromi politik antara mereka.
Misalnya, Partai Demokrat pasti akan menawarkan sang ketua umu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai capres atau cawapres. Sementara di KIB sudah ada Airlangga Hartarto dan Zulkifkli Hassan yang mulai didorong parpolnya untuk maju di Pilpres 2024.
Advertisement