Liputan6.com, Ngawi - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR Jawa Timur menargetkan restorasi atau revitalisasi bangunan cagar budaya Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi sebelum Januari 2023.
"Kami menargetkan pengerjaan proyek ini bisa selesai sebelum masa kontrak berakhir pada Januari 2023 sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat sebagai lokasi wisata heritage," ujar Kepala BPPW Kementerian PUPR Jatim M Reva Sastrodiningrat di Ngawi, dilansir dari Antara, Rabu (13/7/2022).
Advertisement
Dia melanjutkan, saat ini progres restorasi atau revitalisasi bangunan cagar budaya Benteng Pendem telah mencapai 90,2 persen.
"Progres revitalisasi Benteng Pendem Ngawi hingga Juli 2022 ini sudah masuk tahap penyelesaian, yakni mencapai 90,2 persen," ucapnya.
Menurut dia, meski secara umum telah melebihi target, namun dalam tahap pengerjaan, terdapat beberapa item terberat yang dihadapi.
Tim dalam proses pengerjaan revitalisasi tersebut harus berhati-hati sesuai ketentuan dan peraturan karena Benteng Pendem Ngawi tersebut merupakan bangunan cagar budaya.
Selama proses revitalisasi pihaknya juga menggandeng tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Adapun pada tahap finishing, hal yang dikerjakan antara lain, kelistrikan, penataan halaman depan, dan landscape.
Sesuai rencana, peresmian bangunan cagar budaya Benteng Pendem Ngawi yang direvitalisasi tersebut akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober mendatang.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyek Strategis Nasional
Restorasi Benteng Pendem Ngawi masuk dalam turunan proyek strategis nasional untuk menjadi salah satu destinasi wisata berskala nasional dan internasional.
Hal itu setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Benteng Pendem Ngawi pada Februari 2019 dan melihat potensi salah satu aset negara itu.
Restorasi Benteng Pendem Ngawi menyedot anggaran Kementerian PUPR senilai Rp113,7 miliar dan proyek tersebut dikerjakan selama 26 bulan atau maksimal hingga Januari 2023 oleh BUMN PT Nindya Karya (Persero).
Adapun tujuan dari restorasi tersebut selain untuk melestarikan bangunan bersejarah, juga untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah Ngawi.
Advertisement