Cek Fakta: Tidak Benar Puluhan Jemaah Haji Meninggal Dunia Akibat Terowongan Mina Mati Lampu

Beredar kabar puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina lampu. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Jul 2022, 15:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Palsu Jemaah Haji Meninggal Dunia Akibat Terowongan Mina Lampu (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina lampu beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 13 Juli 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi suasana sebuah lokasi yang dipenuhi jenazah. Video berdurasi 30 detik itu dikaitkan dengan kabar puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina mati lampu.

"Innalillahi wainnailaihi roji'un

Puluhan jama, ah meninggal di terowongan mina karna mati lampu," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 137 kali dibagikan dan mendapat 33 komentar warganet.

Benarkah puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina mati lampu? Berikut penelusurannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina mati lampu. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "terowongan mina mati lampu" di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah adanya korban jiwa akibat insiden tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Terowongan Mina Mati Lampu, Tidak Ada Korban" yang dimuat situs Liputan6.com pada 10 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Mati lampu terjadi di terowongan Mina pada Minggu (10/7/2022) pagi, Waktu Arab Saudi. Tepatnya di terowongan yang menuju jalur atas jamarat tiga atau lantai tiga.

"Pada jam 05.15 WAS sampai 06.10 WAS kurang lebih, terjadi mati lampu di terowongan arah menuju jalur atas jamarat tiga atau lantai tiga," kata Wakasatops Masyair 3 Harun Al Rasyid, kepada Media Center Haji (MCH) 2022, di Mina, Makkah, Sabtu.

Dia mengatakan, dugaan sementara mati lampu karena korsleting arus pendek. Menurut dia, tanda tanda itu sebetulnya sudah tampak Sabtu 9 Juli 2022 malam, di mana lampu depan terowongan kadang mati kadang hidup.

"Dan tadi pagi, begitu jemaah habis subuh mau ke jumarat lewat terowongan tersebut, maka terjadi mati lampu dan Alhamdulillah tidak lama, 30 menit saja bisa segera diatasi oleh pihak Arab Saudi dan alhamdulillah sekarang sudah normal kembali," ujar dia.

Harun menjelaskan, saat kejadian, pergerakan jemaah langsung dihentikan sementara. Mereka kemudian diberi arahan dan edukasi agar jemaah tidak panik dan tenang karena hanya beberapa saat saja sambil menunggu perbaikan.

"Jemaah menunggu, dihentikan dan kami memberikan edukasi juga informasi seputar jamarat yang akan mereka lalui di lantai 3," kata dia.

Tidak Ada Korban

Harun mengatakan, tidak ada korban dalam peristiwa mati lampu tersebut. "Alhamdulillah tidak terjadi, dan segera teratasi dengan baik dan sekarang sudah lancar dan normal," kata dia.

Harun menyebut, pihak Arab Saudi melakukan penanganan dengan baik. Mereka juga menyiapkan ahli listrik untuk mengantisipasi agar kejadian kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Harun mengatakan, saat kejadian jemaah berhenti dan menunggu di sepanjang jamarat masuk terowongan. Mereka diberikan edukasi dan bimbingan. Mereka pun mematuhi aturan itu.

"Ketika terjadi lagi kami arahkan supaya tidak panik. Kalau panik hadapi gelap, justru akan menambah situasi tidak kondusif. Apalagi begitu padatnya jemaah kita. Kita imbau agar tenang," kata Harun.

 


Kesimpulan

Kabar tentang puluhan jemaah haji meninggal dunia akibat terowongan Mina mati lampu ternyata tidak benar. Faktanya, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

 

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya