Muswil Pemuda Pancasila Kepulauan Riau Menyisakan Utang, Panitia Mengaku Malu

Utang itu disebakan salah satu kandidat ketua tidak kunjung melunasi pembayaran yang telah menjadi tanggungjawabnya.

oleh Fauzan diperbarui 14 Jul 2022, 14:34 WIB
Musyawarah MPW Pemuda Pancasila Kepri (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Kepulauan Riau yang berlangsung pada akhir Juni 2022 lalu telah usai. Sayangnya kegiatan pemilihan Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila itu menyisakan utang yang hingga kini belum dilunasi. 

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Muswil Pemuda Pancasila Kepri yang digelar di The BCC Hotel and Residence itu setidaknya menelan anggaran sebesar Rp500 juta. Biaya itu pun menjadi tanggung jawab seluruh kandidat calon ketua MPW PP Kepri. 

Dalam Muswil Tersebut diketahui ada tiga bakal calon ketua yang mendaftarkan diri, yakni Muhammad Lutfi, Neko Wesha Pawelloy dan Sunarto Poniman. Berdasarkan hasil rapat, ketiganya pun dibebani tanggung jawab pembayaran kegiatan sebesar Rp175 juta. 

"Jadi masing-masing harus menyerahkan uang kegiatan itu Rp175 juta," kata Ketua Panita Penyelenggara Musyawarah MPW PP Kepri, Alfi Syarin Arifin kepada Liputan6.com, Kamis (14/7/2022). 

Dia menjelaskan bahwa ketiga kandidat itu sejatinya telah menyerahkan dana yang menjadi tanggung jawab mereka masing-masing. Hanya saja Muhammad Lutfi menyerahkan uang dalam bentuk cek yang ternyata cek tersebut tidak bisa dicairkan. 

"Karena tidak bisa dicairkan maka SC, OC mengadakan rapat bersama caretaker MPW Kepri, dan memutuskan bahwa salah satu calon dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan," jelasnya. 

Dari rapat itu juga, disepakati bahwa sisa anggaran kegiatan yang totalnya mencapai Rp150 juta pun kemudian dibebankan kepada Neko Wesha Pawelloy dan Sunarto Poniman dengan rincian masing-masing harus menambah Rp75 juta. Hal itu juga telah disepakati oleh kedua kandidat dengan menandatangani surat di atas materai. 

"Itu sudah keputusan rapat, kedua kandidat juga bersedia karena ada suratnya yang bermaterai," ucapnya. 

Belakangan Neko Wesha Pawelloy pun telah menyerahkan kekurangan dana sebesar Rp75 juta tersebut. Sementara hingga kini Sunarti Poniman tak kunjung menyerahkan uang tersebut kepada panitia sehingga kegiatan muswil itu menyisakan piutang. 

"Neko sudah bayar Rp75 Juta tapi Poniman belum. Sampai sekarang," tegasnya. 


Panitia Malu

Terpisah, Koordinator Bidang Humas, Dokumentasi dan Publikasi Panitia Pelaksana Muswil MPW PP Kepri, Nurjali membenarkan ihwal kegiatan tersebut yang menyisakan utang. Nurjali pun mengaku beberapa bidang di kepanitiaan harus berutang puluhan juta kepada pihak ketiga, mulai dari seksi acara, humas, dan hotel. 

 

"Kami di Dokumentasi belum dibayar sepeserpun, hanya dana tranportasi humas yang baru dibayar, terus teman-teman lain juga sama ada yang belum dilunasi, ini sangat miris, apalagi kemarin kita dengar oknum pengurus MPN secara sepihak menetapkan calon yang belum melunasi biaya Muswil," ujarnya.

Atas kejadian tersebut Nurjali mengaku sebagai kader Pemuda Pancasila dirinya merasa malu, dengan kejadian tersebut, sehingga dirinya berharap agar panitia dapat segera menyelesaikan apa yang menjadi kesepakatan bersama itu. 

"Jadi kemarin saya hubungi ketua panitia atau OC soal ini, tapi jawabannya saudara Sunarto Poniman yang akan melunasi, tapi hingga sekarang belum sepeserpun dilunasi," terangnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya