Liputan6.com, Wonogiri - Hutan Donoloyo merupakan salah satu hutan jati yang berada di Wonogiri, Jawa Tengah. Bagi sebagian masyarakat hutan ini juga merupakan salah satu tujuan wisata religi yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah.
Di dalam Hutan Donoloyo terdapat ratusan pohon jati yang berukuran besar, bahkan berusia ratusan tahun. Kawasan hutan jati yang memiliki luas kurang lebih lima hektare ini memang banyak menyimpan cerita sejarah.
Di dalamnya terdapat sisa pohon jati tua yang tumbuh pada masa pemerintahan Kerajaan Majapahit. Kayu jati yang berasal dari tempat ini terkenal paling terbaik hingga kini.
Kayu jati dari tempat ini digunakan saat pembangunan Masjid Demak dan Keraton Surakarta. Dikutip dari berbagai sumber, nama Donoloyo diambil dari nama pendiri desa yakni, Ki Ageng Donoloyo.
Baca Juga
Advertisement
Sosok ini dipercaya sebagai senopati dari Majapahit. Ki Ageng Donoloyo merupakan salah satu laskar Kerajaan Majapahit.
Begitu setianya kepada raja dan ingin mengabadikan hidup pada Kerajaan Majapahit. Ki Ageng Donoloyo yang tertinggal oleh rombongan raja, memilih untuk menetap di kawasan itu.
Di kawasan itu, dirinya memutuskan untuk menanam pohon jati agar suatu saat bisa dimanfaatkan oleh Kerajaan Majapahit. Hal ini lah yang membuat kayu jati di kawasan ini selalu digunakan oleh kerajaan-kerajaan di Jawa.
Kualitas kayu dari Hutan Donoloyo khususnya di kawasan Punden memang tak perlu diragukan. Tidak heran apabila bangunan zaman dahulu yang menggunakan kayu jati alas Donoloyo tidak lapuk meski sudah berumur puluhan tahun.
Hingga saat ini, Hutan Donoloyo masih terpelihara dengan baik. Bahkan, tanaman jatinya terus meluas hingga ke luar dari kawasan hutan.
Masyarakat sekitar memang mengkeramatkan kawasan hutan Donoloyo. Tidak sembarang orang berani menebang pohon atau sekadar mencari kayu di dalam hutan keramat itu.
Bahkan menurut juru kunci Hutan Donoloyo, banyak warga yang melakukan wisata religi saat malam Selasa dan Jumat Kliwon, dan bulan Suro. Keberadaan hutan jati di wilayah ujung timur kota Wonogiri ini tidak dapat dipisahkan dengan Keraton Kasunanan Surakarta.
Pohon jati dari hutan Donoloyo ini menjadi saksi tentang jejak para penyangga istana peninggalan dinasti Mataram Islam. Pohon-pohon jati dari hutan Donoloyo ini digunakan sebagai salah satu penyokong Keraton Kasunanan baik pada saat awal pembangunan keraton maupun pembangunan kembali keraton setelah terbakar hebat pada 1985.