Profil Tim Grup A Piala Dunia 2022: Qatar Sang Tuan Rumah

Timnas Qatar akan tampil di PIala Dunia 2022. Ini menjadi yang pertama kalinya bagi mereka tampil di ajang empat tahunan tersebut. Mampukah Qatar membuat kejutan?

oleh Muhammad Yanto diperbarui 15 Jul 2022, 17:30 WIB
Qatar memiliki julukan The Maroon atau merah marun yang sesuai dengan warna jersey kandang mereka. Untuk bahasa Arab, julukan merah marun tim nasional Qatar yakni Al Annabi. (AFP/Carl De Souza)

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 akan menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Qatar. Selain menjadi tuan rumah, untuk yang pertama kalinya, tim sepak bola tampil di putaran final Piala Dunia.

Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung 21 November hingga 18 Desember. Ini menjadi edisi terakhir Piala Dunia diisi 32 tim karena mulai 2026 peserta akan bertambah menjadi 48.

Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada pada 2010 silam. Mereka berhasil mendapat suara terbanyak dalam pemungutan suara dari 22 anggota eksekutif Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Qatar mengalahkan empat pesaing lainnya seperi Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Satu alasan terbesar Qatar bisa jadi tuan rumah adalah karena dianggap memenuhi kriteria FIFA untuk menyelenggarakan pesta sepak bola dunia empat tahunan ini.

Sejak dipercaya menjadi tuan rumah, Qatar terus berbenah diri. Baik dari membenahi semua fasilitas utama hingga penunjang.

Delapan stadion telah disiapkan untuk menggelar total 64 pertandingan. Tempat penginapan dari kelas standar hingga mewah juga sedang dikebut pekerjaanya.

Selain itu, ada hal yang tidak kalah penting bagi Qatar dalam Piala Dunia 2022 yakni menyiapkan tim terbaik. Tentu Qatar tak ingin hanya sukses sebagai tuan rumah, namun hancur lebur dalam urusan prestasi di Piala Dunia.

Apalagi, ini momen yang langka bagi Timnas Qatar dapat tampil di turnamen terbesar sejagad ini.


Sejarah Timnas Qatar

Gelandang Qatar, Ahmed Fathy, mengibarkan bendera usai mengalahkan Jepang pada laga final Piala Asia 2019 di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Jumat (1/2). Qatar menang 3-1 atas Jepang. (AFP/Karim Sahib)

Timnas Qatar mulai beroperasi usai berdirinya Asosiasi Sepak Bola Qatar pada 1970. Qatar kemudian memulai debutnya di kancah sepak bola ketika memainkan pertandingan resmi pertama pada 21 Maret 1970 melawan Bahrain. Di laga itu mereka kalah dengan skor 1-2.

Qatar kemudian memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia pertamanya pada tahun 1977, namun gagal lolos ke putaran final yang digelar 1978.

Tim nasional Qatar bisa dibilang mencapai puncaknya pada 1990-an dengan mencapai tahap akhir kualifikasi Piala Dunia (1990, 1998). Kemudian mencapai peringkat FIFA tertinggi (53) pada Agustus 1993.

Setahun sebelum itu, Qatar berhasil menjuarai Piala Teluk 1992 dan melaju hingga babak perempat final Olimpiade Barcelona. Mereka gagal ke semifinal setelah diklahkan Polandia 0-2.

Pada tahun 2000-an, Qatar mulai disegani setelah mereka menjadi juara di Piala Teluk 2004 usai di final menaklukkan Oman lewat adu penalti 5-4.


Dibantu Pemerintah

Angka 974 yang digunakan sebagai nama stadion di kota Ras Abu Aboud ini diambil dari kode panggilan internasional negara Qatar yaitu +974. Uniknya, konstruksi stadion ini dibangun menggunakan 974 buah kontainer baja bekas yang dimodifikasi. (AFP/Karim Jaafar)

Sepak bola Qatar terus berevolusi ke arah yang lebih baik. Penyebabnya, pemerintah Qatar punya perhatian besar di sektor olahraga.

Terlebih, setelah Qatar National Vision 2030 dicetuskan pemerintah pada Oktober 2008. Selain memangun infrastruktur, Qatar juga memupuk atlet lewat Aspire Academy.

Baru-baru ini, Aspire Academy menjalin kerja sama dengan negara Eropa yang memiliki liga dan timnas terbaik di dunia.

Salah satunya adalah Spanyol. Mereka bekerja sama memperkuat olahraga melalui proyek Aspetar, Aspire, dan Qatar 2022.

"Qatar dan Spanyol memiliki passion yang sama untuk olahraga, terutama sepak bola, jadi Qatar sedang giat mempersiapkan Piala Dunia pertama di Timur Tengah, dengan visi menyelenggarakan edisi yang tak terlupakan dan luar biasa," kata Duta Besar Spanyol untuk Qatar, Belén Alfaro Hernández, dilansir AS.

“Ada kolaborasi berkelanjutan antara Qatar dan Spanyol yang memang akan menjadi bagian dari kesuksesan Piala Dunia Qatar 2022," sambungnya.


Disegani di Asia

Para pemain Qatar merayakan gelar juara Piala Asia 2019 usai mengalahkan Jepang pada laga final di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Jumat (1/2). Qatar menang 3-1 atas Jepang. (AFP/Giuseppe Cacace)

2014 tanpa diragukan lagi adalah salah satu tahun paling sukses untuk sepak bola di Qatar. Selain menjadi juara Asia U-19 , tim senior Qatar juga juga memenangkan kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat dan Piala Teluk.

Pada 2019, Qatar mencetak sejarah setelah meraih juara Piala Asia. Pada final, Qatar mengalahkan tim peraih gelar terbanyak, Jepang, dengan skor 3-1

Gelar ini menjadi yang pertama kali bagi Qatar, sejak mengikuti turnamen itu pada 1980. Hebatnya lagi, Sepanjang turnamen, Qatar belum tersentuh kekalahan.

Selain itu, pada Piala Asia 2019, Qatar memenangkan tiga gelar individu sekaligus. Pertama ialah top scorer yang diraih Almoez Ali (9 gol). Ali juga mendapat gelar pemain terbaik. Kiper terbaik juga jatuh kepada kiper Qatar, Saad Al Sheeb.


Persiapan Menuju Piala Dunia 2022

Qatar mengukuhkan diri jadi juara Piala Asia 2019 usai mengalahkan Jepang 3-1 di final, Jumat (1/2/2019). (AFP/Khaled Desouki)

Sebagai tuan rumah yang otomatis lolos ke putaran final, Qatar tidak mengikuti kualifikasi yang berarti mereka tidak melalui berbagai pertarungan seperti 31 tim lainnya yang lolos.

Karena situasi itulah, Federasi Sepak Bola Qatar melakukan serangkaian uji coba. Selain tampil di ajang resmi seperti Copa America dan Gold Cup, mereka menghadapi lawan-lawan dari Eropa di ajang uji coba tersebut.

Dalam sembilan laga terakhir contohnya, The Maroon meraih lima kemenangan, tiga kali imbang, dan sekali mengalami kekalahan.

Dalam deretan kemenangan tersebut, di antaranya mengalahkan Bulgaria 2-1 pada 26 Maret 2022 dan imbang 0-0 lawan Slovenia pada Maret 2022 lalu.


Pemain Kunci Qatar

Striker Qatar, Almoez Ali, berusaha membobol gawang kiper Jepang, Shuichi Gonda, pada laga final Piala Asia 2019 di Stadion Zayed Sports City, Abu Dhabi, Jumat (1/2). Qatar menang 3-1 atas Jepang. (AFP/Giuseppe Cacace)

Siapa saja pemain kunci dari Timnas Qatar yang kiprahnya patut diperhatikan pada Piala Dunia 2022 nanti? Yang pertama tentu adalah Akram Afif. Dia merupakan mantan pemain Villarreal, Sporting Gijon, serta Sevilla U-19.

Kini, pemain berusia 26 tahun tersebut menjadi pilar kunci Al-Sadd. Dirinya juga sempat menjadi pemain kesayangan Xavi kala dirinya melatih Al-Sadd.

Pengalaman Akram Afif di sepak bola Eropa diharapkan menjadi motivasi bagi rekan lainnya dalam berkiprah di Piala Dunia 2022.

Kemudian ada Almoez Ali yang jugapernah malang melintang di sepak bola Eropa. Pemain berusia 25 tahun tersebut sempat membela KAS Eupen, LASK di Austria, hingga di Spanyol untuk membela Leonesa.

Kini, Almoez Ali merupakan kapten sekaligus juru gedor utama tim Al-Duhail. Sepanjang musim ini, dirinya sudah mencatatkan 7 gol dan 6 assist dalam 17 pertandingan bersama Al-Duhail.


Jadwal Timnas Qatar

Pemain Qatar merayakan gol Almoez Ali (dua dari kanan) pada semifinal Piala Asia 2019 melawan Uni Emirat Arab di Mohammed Bin Zayed Stadium, Selasa (29/1/2019). (AFP/Roslan Rahman)

Senin, 21 November 2022

23:00 WIB: Qatar vs Ekuador - Al Bayt Stadium

Jumat, 25 November 2022

20:00 WIB: Qatar vs Senegal 8 - Al Thumama Stadium

Selasa, 29 November 2022

22:00 WIB: Belanda vs Qatar - Al Bayt Stadium

Infografis Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya