Liputan6.com, Jakarta Hari ini 14 Juli 2022, bertambah kasus positif COVID-19 sebanyak 3.584. Dengan tambahan ini maka sudah ada 6.123.753 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia.
Bila dilihat data per provinsi, DKI Jakarta menyumbangkan kasus positif COVID-19 terbanyak. Disusul Jawa Barat dengan 723 kasus dan Banten dengan 407 kasus.
Advertisement
Sementara itu, kasus aktif bertambah 703. Maka per hari ini sudaha da 24.490 orang yang dirawat maupun isolasi karena infeksi virus SARS-CoV-2. Sementara kemarin, angka kasus aktif masih 23.787.
Kasus sembuh bertambah 2.872. Maka sudah ada 5.942.436.
Sayangnya, masih ada penambahan kasus meninggal sebanyak sembilan per hari ini. Maka sudah ada 156.827 orang meninggal karena COVID-19.
Lalu, Satgas COVID-19 juga membagikan data capaian vaksinasi hari ini. Akumulasinya yaitu:
Vaksinasi dosis I: 201.832.439 (tambah 10.118)
Vaksinasi dosis II: 169.423.235 (tambah 5.575)
Vaksinasi dosis III: 52.242.030 (tambah 27.067)
Vaksinasi Booster Stagnan
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, cakupan vaksinasi booster terbilang stagnan. Bahkan beberapa provinsi masih di bawah 30 persen. Di sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta yang cakupan booster di atas 30 persen, namun belum mencapai 50 persen.
"Yang penting dilakukan juga adalah vaksin booster. Sayangnya, perkembangan vaksin booster stagnan. Jika dilihat dari cakupan per daerah, tertinggi di Provinsi Bali mencapai 58 persen," papar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Rabu, 13 Juli 2022.
"Diikuti DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, namun cakupannya belum mencapai 50 persen. Bahkan 28 dari 34 provinsi di Indonesia, cakupannya (booster) masih di bawah 30 persen."
Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi booster, Wiku mengimbau masyarakat yang belum booster lekas mendatangi sentra vaksinasi COVID-19 di wilayah masing-masing. Upaya ini juga demi melindungi masyarakat dari penularan virus Corona.
"Segera dapatkan vaksin booster dan mendukung program vaksinasi nasional. Karena perkembangan vaksin booster cenderung stagnan," ucapnya.
Advertisement
Tambah Gerai Vaksinasi
Epidemiolog Dicky Budiman mendukung upaya pemerintah dalam aturan kewajiban vaksinasi booster COVID-19 sebagai salah satu syarat beraktivitas di tempat publik atau umum. Namun, Dicky juga mengingatkan kebijakan tersebut disertai dengan peningkatan gerai-gerai vaksinasi.
"Ada yang sudah tidak peduli atau cuek dengan vaksinasi booster. Tapi ada juga yang tidak tahu. Namun, dengan adanya kewajiban itu (untuk booster dalam berkegiatan) itu bisa mendongkrak tapi harus disertai dengan peningkatan gerai-gerai vaksinasi," jelas Dicky.
Jangan sampai aturan tersebut disertai dengan masyarakat yang sulit mendapatkan akses untuk menerima suntikan dosis ketiga.