Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar vaksin Covid-19 semakin berkembang dan beragam bahkan terkadang mengerikan. Namun tentu tidak semua kabar tersebut benar.
Agar tidak percaya pada informasi yang salah atau hoaks tentang vaksin Covid-19, sebaiknya kita pastikan terlebih dahulu informasi yang didapat benar atau hoaks.
Advertisement
Untuk memudahkan masyarakat mengetahui informasi seputar vaksin Covid-19 benar atau hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah melakukan penelusuran pada sejumlah informasi yang beredar.
Berikut kumpulan hoaks seputar vaksin Covid-19.
Tjahjo Kumolo Meninggal karena Vaksin Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia karena vaksin.
Informasi Tjahjo Kumolo meninggal dunia karena vaksin diunggah salah satu akun Facebook, pada 1 Juli 2022. Unggahan tersebut berupa tangkapan layar cuitan salah satu akun Twitter sebagai berikut.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun.
Semoga husnul khatimah.
Untuk semuanya, yang mendapat
V4KSIN mRN4, segera check up
kondisi Pembuluh Darah dan Jantung.
Check MRA dan CT Jantung dan Pembuluh Darah."
Unggahan cuitan tersebut disertai dengan tautan artikel news.detik.com berjudul "Innalillahi, MenPAN-RB Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia".
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Innalillahi...Lagi dan lagi korb4n mecin"
Benarkah informasi Tjahjo Kumolo meninggal dunia karena vaksin covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.
CEO Pfizer Tujuan Perusahaannya Kurangi 50 Persen Populasi Dunia pada 2023
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video CEO Pfizer Albert Bourla menyatakan bahwa tujuan perusahaannya adalah untuk mengurangi populasi dunia hingga 50 persen pada tahun 2023.
Klaim video pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023 menampilkan video Albert Bourla sedang berbicara dengan latar belakang lambang World Economic Forum.
Berikut perkataan Albert Bourla dalam klaim video tersebut yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
"Saya pikir hari itu akan segera tiba. Menurut saya. Ini benar-benar mimpi yang kami miliki bersama dengan tim kepemimpinan saya. kami bertemu pada Januari 19 di California, kami menetapkan tujuan untuk lima tahun ke depan. Dan salah satunya adalah pada tahun 2023 kita akan mengurangi jumlah orang di dunia. Saya pikir hari itu akan segera tiba"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Forum ekonomi dunia mengklaim sasaran mereka 1/2 p o pula si dunia di tahun 2023 akan menjadi kenyataan.."
Benarkah pernyataan CEO Pfizer Albert Bourla tujuan perusahaannya mengurangi populasi dunia 50 persen pada 2023? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.