Memahami Keracunan Merkuri: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Merkuri bisa terdapat dalam banyak hal, dari makanan sampai produk kecantikan.

oleh Asnida Riani diperbarui 15 Jul 2022, 10:01 WIB
Ilustrasi skincare yang mengandung merkuri. (dok. unsplash/Mathilde Langevin)

Liputan6.com, Jakarta - Anda tentu sudah berulang kali mendengar bahwa paparan merkuri berbahaya untuk tubuh. Karena itu, bukan tidak mungkin seseorang mengalami keracunan merkuri, yakni kondisi yang mengaku pada toksisitas "konsumsi" bahan tersebut. 

Melansir laman Healthline, Jumat (15/7/2022), merkuri adalah jenis logam beracun yang datang dalam berbagai bentuk di lingkungan. Penyebab paling umum dari keracunan merkuri adalah terlalu banyak mengonsumsi metilmerkuri atau merkuri organik, yang terkait dengan makan makanan laut.

Merkuri tercipta secara alami, namun jumlahnya di lingkungan telah meningkat dari industrialisasi. Sejumlah kecil merkuri hadir dalam makanan dan produk sehari-hari, yang mungkin tidak memengaruhi kesehatan Anda. Tapi, terlalu banyak merkuri bisa jadi racun. 

Logam ini dapat masuk ke tanah dan air, dan akhirnya ke hewan, seperti ikan. Maka itu, penyebab lain keracunan merkuri bisa berasal dari lingkungan sekitar atau paparan logam berbentuk lain, seperti termometer yang rusak, tambalan gigi "perak," jenis perhiasan tertentu, penambangan emas dan ekstraksi emas rumah tangga, produk perawatan kulit, paparan udara beracun di kawasan industri, serta kerusakan bohlam CFL.

Merkuri paling terkenal karena efek neurologisnya. Secara umum, Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengatakan bahwa paparan terlalu banyak merkuri dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan sifat lekas marah.

Bisa juga mengakibatkan masalah ingatan, mati rasa, rasa malu patologis, dan tremor. Dalam banyak kasus, keracunan merkuri menumpuk dari waktu ke waktu. Namun, timbulnya gejala-gejala ini secara tiba-tiba bisa jadi tanda toksisitas akut. Disarankan untuk segera mendapat bantuan media jika Anda khawatir telah keracunan merkuri.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dampak Keracunan Merkuri

Ilustrasi produk kosmetik berbahaya yang mengandung merkuri. (pexels/karolinagrabowska).

Pada orang dewasa, keracunan merkuri tingkat lanjut dapat mengalami kesulitan mendengar dan berbicara, kurang koordinasi, kelemahan otot, kehilangan saraf di tangan dan wajah, kesulitan berjalan, serta terdapat perubahan penglihatan. Keracunan merkuri juga dapat mengganggu perkembangan janin dan anak usia dini. Bayi dan anak kecil yang terpapar merkuri tingkat tinggi mungkin mengalami keterlambatan dalam memahami suatu hal, keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, juga kesadaran visual-spasial.

Jumlah merkuri yang tinggi dapat menyebabkan perubahan neurologis jangka panjang dan terkadang permanen. Bahayanya terutama terlihat pada anak kecil yang masih berkembang.

Paparan merkuri dapat menyebabkan masalah perkembangan di otak, yang juga dapat memengaruhi fungsi fisik, seperti keterampilan motorik. Beberapa anak yang terpapar merkuri pada usia lebih muda dapat mengembangkan ketidakmampuan belajar, menurut Environmental Defense Fund, sebuah kelompok advokasi lingkungan nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.

Orang dewasa dengan keracunan merkuri mungkin mengalami kerusakan otak dan ginjal secra permanen. Kegagalan sirkulasi adalah kemungkinan jenis komplikasi lain dari kondisi tersebut.


Mengatasi Keracunan Merkuri

Ilustrasi salmon mengandung merkuri. (dok. Pixabay.com/congerdesign)

Tidak ada obat untuk keracunan merkuri. Cara terbaik untuk mengobati keracunan merkuri adalah menghentikan paparan logam tersebut. Jika banyak makan makanan laut yang mengandung merkuri, segera hentikan.

Jika toksisitas terkait lingkungan atau tempat kerja, Anda mungkin perlu mengambil langkah-langkah menjauhkan diri dari area tersebut untuk mencegah efek keracunan lebih lanjut. Jika kadar merkuri Anda mencapai titik tertentu, dokter umumnya akan meminta Anda melakukan terapi khelasi.

Dalam jangka panjang, Anda mungkin memerlukan perawatan lanjutan untuk mengelola dampak keracunan merkuri, seperti efek neurologis. Namun sebelum itu, ada baiknya mencegah paparan merkuri secara lebih maksimal.

Cara terbaik mencegah keracunan merkuri melalui makanan adalah dengan membatasi jumlah dan jenis makanan laut yang Anda makan. Anda juga bisa membatasi asupan ikan yang lebih besar. Selain, menghindari ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi jika sedang hamil.

Anda pun direkomendasikan untuk mengikuti pedoman penyajian ikan dan makanan laut untuk anak-anak. Menurut FDA, anak-anak di bawah usia tiga tahun dapat makan 1 ons ikan, sedangkan ukuran porsi untuk anak-anak usia 4--7 tahun adalah 2 ons.


Sushi sampai Produk Kecantikan

Ilustrasi sushi mengandung merkuri. (dok. pexels/Ryutaro Tsukata)

Tidak ketinggalan, Anda diminta memilih konsumsi sushi secara bijak. Padalnya, tidak sedikit dari makanan ini dibuat dengan ikan yang mengandung merkuri. Lalu, waspadai rekomendasi ikan di daerah Anda. Ini sangat berguna jika memancing makanan laut Anda sendiri.

Lakukan tes merkuri darah atau urin sebelum hamil. Kemudian, segera cuci tangan jika Anda merasa telah terpapar merkuri dalam bentuk lain. Penting juga untuk mengelola tumpahan merkuri rumah tangga, seperti dari kerusakan bohlam CFL. Hindari aktivitas dengan risiko paparan merkuri yang diketahui, seperti ekstraksi emas di rumah.

Sementara menghindari paparan merkuri dari produk kosmetik bisa dilakukan dengan mencatat dari mana produk perawatan kulit Anda sebenarnya berasal, menurut Allure. Sebelum membeli, luangkan waktu sebentar untuk melihat detail produk dan mencari tahu persis di mana sebuah produk diproduksi, mengingat tidak semua negara melarang penggunaan merkuri pada produk kecantikan.

Alasan lain merkuri sulit ditemukan dalam kosmetik Anda mungkin karena memiliki banyak nama: Hg, mercuric iodide, mercurous chloride, quicksilver, cinnabaris, atau hydrargyri oxydum rubrum, menurut WHO. Produk dengan kadar merkuri yang sangat tinggi juga bisa tampak abu-abu karena warna merkuri adalah abu-abu gelap.

Jika mencari produk untuk menargetkan masalah bintik hitam pada kulit, disarankan mencari bahan-bahan ini sebagai gantinya: vitamin C, ekstrak licorice, dan ekstrak murbei.

Karena itu, jika Anda yakin telah membeli produk yang diformulasikan dengan merkuri dalam jumlah berlebihan, buang saja. Kemudian buatlah janji dengan dokter kulit, yang dapat menentukan tindakan yang tepat untuk Anda.

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya