Liputan6.com, Jakarta - Sebagai produsen mobil listrik paling terkenal, Tesla, telah melakukan penerapan regulasi baru terkait perlengkapan apa saja yang didapatkan konsumen ketika mereka resmi meminang mobil listrik tersebut.
Biasanya, saat konsumen meminang mobil listrik tersebut pabrikan akan memberikan beberapa kelangkapan untuk memudahkan mereka dalam melakukan pengecasan. Namun, baru-baru ini, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut memberlakukan peraturan baru.
Advertisement
Mengutip informasi dari Carsales Australia, konsumen yang kini membeli Tesla Model 3 atau Model Y, mereka harus mengeluarkan budget ekstra. Hal ini dikarenakan mereka tidak lagi mendapatkan steker pengisi daya rumah dengan colokan model 3.
Dengan berlakunya ketentuan tersebut, maka konsumen akan semakin dirugikan. Apalagi mengingat jika mereka jauh dari rumah dan tidak ada stop kontak Tesla Supercharged di dekatnya.
Ada dua kerugian yang dirasa membebani konsumen, pertama karena harga mobil yang belum lama mengalami kenaikan, dan yang kedua adalah konsumen harus menebus pelengkap komponen tersebut seharga USD 550 atau setara dengan Rp 8 jutaan.
Dalam informasi tersebut, rupanya diperkuat dengan statement dari Elon Musk, di mana ia mengatakan pemberian soket tiga pin ini merupakan sebuah pemborosan yang semestinya tidak dilakukan oleh pihaknya.
"Berdasarkan feedback yang masuk, kami akan menurunkan harga mobile connector menjadi USD 200 dan membuatnya lebih mudah dengan pemesanan mobil yang bersamaan," tulis Elon Musk dalam unggahannya di akun Twitter miliknya.
Tak ayal, ketentuan baru tersebut mendapat banyak protes dari konsumen. Menurut mereka, kelengkapan tersebut merupakan sebuah kewajiban yang didapatkan oleh konsumen yang tidak memiliki akses ke jaringan pengisian cepat yang Tesla hadirkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakai Mobil Listrik, Blue Bird Hemat Biaya Perawatan Armada Hingga 30 Persen
PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana untuk terus menambah armada mobil listriknya hingga akhir 2022. Bahkan, perusahaan transportasi yang identik dengan warna biru ini hendak mendatangkan 50 unit roda empat ramah lingkungan, yaitu BYD T3.
Binarti A Yulianto, Vice Presiden Teknik PT Blue Bird Tbk, mengatakan dengan menggunakan armada taksi listrik, pihaknya bisa menghemat biaya perawatan dan pemakaian bahan bakar dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
"Penghematannya bisa mencapai 30 persen, dibandingkan dengan armada mobil bensin. Itu sudah termasuk perawatan dan juga penggunaan bahan bakar ya," jelas wanita lulusan teknik nuklir Universitas Gajah Mada saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Binarti melanjutkan, perawatan untuk mobil listrik ini memang tidak seperti mobil bensin. Tidak ada penggantian oli dan filter yang memang biasa dilakukan di armada konvensional.
Selain itu, perawatan juga hanya sebatas kaki-kaki mobil, karena memang sebagai armada taksi akan menempuh jarak yang cukup jauh, lalu penggantian ban, dan kampas rem.
"Soal perawatan kami melakukan pelatihan dari BYD Indonesia dan juga importir umum yang mendatangkan mobil listrik. Kemudian, kalau memang ada kendala kami berkoordinasi secara online. Setelah itu, kami akan melakukan perawatan tersendiri. Untuk spesialis BYD kami sudah ada," tegasnya.
Advertisement