Facebook Uji Coba Fitur Baru, 1 Akun Pengguna Bisa Punya 4 Profil Berbeda

Lewat fitur baru ini, pemilik akun Facebook dimungkinan untuk memiliki empat profil berbeda yang terhubung dengan satu akun utama.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Jul 2022, 13:00 WIB
Facebok, Aplikasi Facebook. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Facebook mengumumkan tengah melakukan uji coba fitur baru untuk para penggunanya. Lewat fitur baru ini, pengguna dimungkinan untuk memiliki empat profil Facebook berbeda yang terhubung dengan satu akun utama.

DIkutip dari Tech Crunch, Jumat (15/7/2022), fitur ini hadir untuk memudahkan pengguna membuat profil berbeda dengan peruntukan yang berbeda pula. Sebagai contoh, pengguna bisa memiliki satu profil yang ditujukan untuk berhubungan dengan teman-teman dan akun lain yang khusus untuk terhubung dengan teman kerja.

"Untuk membantu pengguna menyesuaikan pengalaman mereka berdasarkan minat dan hubungan, kami menguji cara baru agar orang bisa memiliki lebih dari satu profil yang terikat dalam satu akun Facebook," tutur juru bicara Facebook Leonard Lam.

Untuk memudahkan pengguna, Facebook menyebut proses pergantian profil bisa dilakukan dengan beberapa klik saja. Namun perlu diingat, meski memiliki beberapa profil, seluruhnya tetap harus mengikuti persyaratan dan aturan yang ditetapkan aplikasi media sosial ini.

Oleh sebab itu, apabila ada pelanggaran yang dilakukan salah satu profil bisa berdampak pada keseluruhan akun pengguna. Menurut Facebook, aturan ini diterapkan untuk mencegah orang-orang menyalahgunakannya.

Kendati demikian, Facebook memberikan kebebasan pengguna membuat nama untuk profil tambahannya. Jadi, nama profil tersebut bisa tidak menggunakan nama asli, tampil unik, asalkan tidak menggunakan angka dan karakter khusus.

Selain itu, akun tambahan ini tidak bisa digunakan untuk mengelola Facebook Page atau dipakai untuk keperluan Facebook Dating. Mengingat profil ini akan berada di bawah satu akun, Facebook mengatakan fitur ini tidak akan mengubah cara melaporkan metrik pengguna, seperti total pengguna aktif bulanan dan harian.

Menurut perusahaan, fitur ini sudah diuji coba untuk sejumlah pengguna, tapi memang tidak disebutkan jumlah pastinya. Karenanya, belum dapat dipastikan kapan fitur ini akan digulirkan untuk seluruh pemilik akun Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Facebook Ingin Rombak Tampilan Besar-besaran untuk Bersaing dengan TikTok

Aplikasi Facebook / Sumber: iStock

Di sisi lain, Mark Zuckerberg dan eksekutif Meta lainnya diketahui tengah menyusun strategi untuk bersaing dengan TikTok. Salah satu caranya, perusahaan disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran.

Mengutip Engadget, Jumat (17/6/2022), Meta sedang mendesain ulang feed utama Facebook yang bakal menekankan konten yang direkomendasikan dari halaman, kreator, dan orang yang belum kamu ikuti. Demikian menurut memo dari eksekutif Facebook yang diterbitkan oleh The Verge.

Memo tersebut, dari Tom Alison yang mengepalai aplikasi Facebook di Meta, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Facebook menjadi "Discovery Engine" yang akan sangat bergantung pada rekomendasi, mirip dengan "For You Page/FYP" TikTok.

Rekomendasi terutama akan datang dari konten yang tidak terhubung, termasuk Reel, dan pengguna akan melihat lebih sedikit pos dari teman dan keluarga di feed mereka.

Rencana dari Facebook ini juga akan membawa kotak masuk Messenger kembali ke aplikasi Facebook dalam upaya mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak konten dari “Discovery Engine".

 


Rencana Meta

Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Meta untuk menerapkan perubahan ini, beberapa di antaranya mencerminkan perubahan yang sudah terjadi di Instagram.

Tapi ini bukan pertama kalinya para eksekutif Meta mengisyaratkan perubahan besar yang akan datang di aplikasi Facebook, atau mungkin pengguna sudah mendengar tentang "Discovery Engine".

Zuckerberg mengatakan pada April 2022 bahwa perusahaan berada di tengah-tengah "pergeseran besar" yang akan mengubah dinamika feed untuk menekankan rekomendasi berbasis AI di atas grafik sosial pengguna.

Namun, memo dari Alison memperjelas betapa pentingnya prioritas baru bagi perusahaan, yang berusaha mati-matian untuk mengejar TikTok.

Sebelumnya, Facebook memutuskan menutup platform podcast kurang dari setahun setelah diluncurkan. Para pembuat konten pun tidak akan lagi bisa mengunggah podcast baru mulai minggu ini.

Platform akan ditutup pada 3 Juni mendatang. Demikian menurut informasi dari Bloomberg News.


Belum Setahun, Facebook Tutup Platform Podcast

(ilustrasi/guim.co.uk)

Facebook pun mengkonfirmasi soal penutupan platform podcast-nya kepada The Verge, namun tidak menyebut waktu pasti kapan.

Mengutip The Verge, Rabu (4/5/2022), Facebook menyebut, langkah ini merupakan bagian dari evaluasi ulang yang lebih luas dari produk audio Facebook.

Meta juga menutup situs Soundbites dan Audio hub, serta mengintegrasikan fitur live streaming Facebook Live Audio Rooms (yang mirip dengan Clubhouse) ke Facebook Live.

Juru bicara Facebook, Adelaide Coronado mengatakan, "perubahan ini akan menyederhanakan penawaran produk audio perusahaan."

"Setelah setahun belajar dan mempelajari pengalaman audio-first, kami memutuskan untuk menyederhanakan rangkaian alat audio kami di Facebook," kata Coronado.

"Kami terus mengevaluasi fitur yang kami tawarkan sehingga bisa fokus pada pengalaman yang paling berarti," katanya.

Integrasi seluruh platform audio Facebook bukanlah sebuah berita yang mengejutkan. Pasalnya pada tahun 2020 dan 2021, pasar audio sangatlah booming dan diminati banyak perusahaan teknologi.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya