Liputan6.com, Jakarta - PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) mengungkapkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Perseroan mengumumkan pembelian 37.500.000 lembar saham oleh PT Tudung Putra Putri Jaya.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/7/2022), transaksi berlangsung pada 8 Juli 2022 dengan harga pembelian Rp 1.126 per lembar saham.
Advertisement
Dengan demikian, total transaksi yakni Rp 42,23 miliar. Tujuan transaksi yakni untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Usai transaksi, PT Tudung Putra Putri Jaya kini genggam 112.500.000 lembar saham KEJU atau setara 7,5 persen, dari sebelumnya 75.000.000 lembar atau 5 persen dari total saham KEJU.
PT Tudung Putra Putri Jaya juga tercatat sebagai pemegang saham PT Garuda Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) dengan kepemilikan 16,54 persen atau setara 6.102.685.450 lembar saham GOOD.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 15 Juli 2022, sesi pertama, saham KEJU menguat 2,31 persen ke posisi Rp 1.330 per saham. Saham KEJU dibuka stagnan Rp 1.300 per saham. Saham KEJU berada di level tertinggi Rp 1.350 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 70 kali dengan volume perdagangan 1.093 saham. Nilai transaksi Rp 146,6 juta.
Pada kuartal I 2021, PT Mulia Boga Raya Tbk mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 39,86 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36,71 triliun.
Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang juga naik menjadi Rp 292,09 miliar dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 35,95 miliar. Ke depannya, perseroan menargetkan pertumbuhan double digit hingga akhir tahun.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Belanja Modal
Optimisme itu merujuk pada perkembangan ekonomi di tanah air seiring dengan pasar yang semakin kondusif sebagai dampak dari melandainya angka covid-19. Dengan demikian akan semakin mendorong masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar dan mendorong meningkatnya konsumsi.
Untuk itu, Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K Gandasaputra menerangkan belanja modal yang disiapkan perseroan sebesar Rp 60 miliar pada 2022. Naik 20 persen dibandingkan capex tahun lalu sebesar Rp 50 miliar.
"Anggaran capex perseroan tahun ini naik 20 persen dari 2021. Yakni sebesar Rp 60 miliar akan digunakan terutama untuk gudang baru di Cikarang dan berbagai mesin pabrik untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di 2022,” ungkap Bobby.
Advertisement
Mulia Boga Raya Optimistis Penjualan Ramadhan 2022
Sebelumnya, PT Mulia Boga Raya (KEJU) optimistis akan mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan pada 2022. Hal itu menyusul dilonggarkannya kegiatan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, termasuk kegiatan mudik.
Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K Gandasaputra mengungkapkan, rata-rata kenaikan penjualan sebelum pandemi berkisar 20-30 persen. Kemudian pada saat pandemi melemah karena berbagai keterbatasan gerak masyarakat.
"Dengan kondisi terakhir yang mana masyarakat yang terpapar semakin menurun dan potensi untuk lebih longgarnya kebijakan mudik, kami memprediksi peningkatan Idul Fitri cenderung lebih tinggi dari sebelum masa pandemi, kata Bobby dalam jawaban tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu (30/3/2022).
Di sisi lain, perseroan sudah melakukan persiapan persediaan (stock) menjelang Lebaran sejak awal Maret dan berlanjut pada hingga April 2022. Secara keseluruhan perseroan menargetkan pertumbuhan double digit pada 2022.
Optimisme itu merujuk pada perkembangan ekonomi di tanah air seiring dengan pasar yang semakin kondusif sebagai dampak dari melandainya angka COVID-19. Dengan demikian akan semakin mendorong masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar dan mendorong meningkatnya konsumsi.
"Laju pertumbuhan di kuartal IV tahun lalu khusus nya di channel Foodservice masih terus terlihat sampai dengan kuartal II. Sedangkan untuk modern trade dan general trade, dengan adanya 2 SKU slices yang baru, dan juga kemasan block 60 gr target double digit tahun 2022 bisa kita capai,” beber Bobby.
"Untuk Export, penambahan SKU baru dan negara tujuan export baru akan terus menunjang dan melengkapi target pertumbuhan double digit tahun 2022,” ia menambahkan.
Alasan Mulia Boga Raya Absen Tebar Dividen 2021
PT Mulia Boga Raya (KEJU) kembali absen dalam pembagian dividen. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Mulia Boga Raya, pemegang saham menyetujui alokasi laba bersih tahun buku 2021 sebagai modal kerja.
"Sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham di RUPS tanggal 29 Maret 2022, penggunaan laba bersih akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja dan tidak ada dividen," ungkap Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K Gandasaputra dalam jawaban tertulis yang diterima Liputan6.com, dikutip Kamis, 31 Maret 2022.
Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 1,04 triliun, naik 8,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas penjualan Mulia Boga Rayamasih dalam produk keju blok yaitu sekitar 85,1 persen. Sisanya, dari keju lembaran 13,6 persen dan kategori lainnya 1,3 persen.
“Peningkatan penjualan itu berhasil mendorong peningkatan laba bersih pada tahun lalu sebesar 19,5 persen menjadi Rp 144 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 121 miliar,” ungkap Bobby sebelumnya.
Perseroan akan terus meninjau kebutuhan modal kerja pada tahun-tahun mendatang yang akan menentukan kebijakan dividen ke depan. Adapun untuk belanja modal (capex) tahun ini, perseroan menyiapkan dana Rp 60 miliar, naik 20 persen dibandingkan anggaran belanja modal tahun lalu sebesar Rp 50 miliar.
"Anggaran capex perseroan tahun ini naik 20 persen dari 2021. Yakni sebesar Rp 60 miliar akan digunakan terutama untuk gudang baru di Cikarang dan berbagai mesin pabrik untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di 2022,” kata Bobby.
Advertisement
Belanja Modal 2022
Sebelumnya, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) siapkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 60 miliar pada 2022. Direktur Utama PT Mulia Boga Raya Tbk Bobby K Gandasaputra menerangkan, capex tersebut naik 20 persen dibandingkan capex tahun lalu sebesar Rp 50 miliar.
"Anggaran capex perseroan tahun ini naik 20 persen dari 2021. Yakni sebesar Rp 60 miliar akan digunakan terutama untuk gudang baru di Cikarang dan berbagai mesin pabrik untuk mendorong pertumbuhan pendapatan di 2022,” ungkap Bobby dalam jawaban tertulis yang diterima Liputan6.com, Rabu, 30 Maret 2022.
Adapun 2022, perseron menargetkan pertumbuhan double digit. Optimisme itu merujuk pada perkembangan ekonomi di tanah air seiring dengan pasar yang semakin kondusif sebagai dampak dari melandainya angka covid-19. Dengan demikian akan semakin mendorong masyarakat untuk kembali beraktivitas di luar dan mendorong meningkatnya konsumsi.
“Laju pertumbuhan di kuartal IV tahun lalu khusus nya di channel Foodservice masih terus terlihat sampai dengan kuartal II. Sedangkan untuk modern trade dan general trade, dengan adanya 2 SKU slices yang baru, dan juga kemasan block 60 gr target double digit tahun 2022 bisa kita capai,” beber Bobby.
"Untuk ekspor, penambahan SKU baru dan negara tujuan ekspor baru akan terus menunjang dan melengkapi target pertumbuhan double digit tahun 2022,” imbuhnya.