Liputan6.com, Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari 2022. Hingga kini, sejumlah wilayah di Ukraina masih menjadi medan perang.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim mengetahui cara untuk menyelesaikan perang Rusia dan Ukraina. Ia akan menyampaikan cara itu kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang dijadwalkan akan berbicara dengannya pada depan melalui telepon.
Advertisement
"Saya akan sampaikan pendapat saya, apa yang saya pikirkan. Penyelesaian untuk masalah ini. Saya tahu cara menyelesaikannya. Tapi saya tidak akan memberi tahu siapa pun," kata Jair Bolsonaro.
"Penyelesaian untuk kasus ini akan seperti bagaimana perang Argentina dengan Inggris berakhir pada 1982," ujarnya, tanpa memberikan keterangan terperinci.
Argentina dan Inggris berperang dalam waktu singkat pada 1982 menyangkut kedaulatan Pulau Falkland di Atlantik utara, yang di Argentina dikenal sebagai Malvinas. Perang Argentina-Inggris mulai berlangsung pada April 1982 ketika pasukan Argentina mendarat di kepulauan yang dikendalikan oleh Inggris itu.
Inggris kemudian mengerahkan pasukan angkatan laut untuk merebut kembali pulau tersebut. Pasukan Argentina, yang miskin peralatan, tidak terlalu punya peluang dan dua bulan kemudian Argentina menyerah.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bolsonaro dan Zelensky Dijadwalkan Berbicara 18 Juli
Bolsonaro sudah menjadwalkan berbicara dengan Zelensky pada 18 Juli. Ia mengatakan, pemimpin Ukraina itu adalah pihak pertama yang mengontak dan ia langsung setuju untuk mengadakan pembicaraan melalui telepon.
Presiden Brasil Bolsonaro pada Februari mengunjungi mitranya, Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow, beberapa hari sebelum Rusia mulai melancarkan invasi ke Ukraina. Bolsonaro sejauh ini mengambil sikap netral terhadap konflik tersebut. Brasil ingin terus berbisnis dengan Rusia.
Pada awal pekan ini, menteri luar negeri Brasil mengupayakan pembelian sebanyak mungkin solar dari Rusia. Rusia juga merupakan pemasok penting pupuk ke Brasil, negara di Amerika Selatan yang punya kekuatan pertanian.
"Perang ini telah menyebabkan gangguan sangat berat. Lebih sedikit untuk Brasil, jauh lebih banyak untuk Eropa," kata Bolsonaro.
Advertisement
Rudal Rusia Gempur Vinnytsia
Ukraina kembali digempur Rusia. Para pejabat Ukraina mengatakan rudal-rudal Rusia menghantam Vinnytsia, kota di Ukraina Tengah, pada Kamis 14 Juli 2022. Mengutip AP, Jumat (15/7/2022), serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 23 orang dan mencederai 100 orang lainnya.
Presiden Ukraina menuduh Rusia sengaja menargetkan warga sipil di lokasi tanpa nilai militer.
Para pejabat mengatakan rudal jelajah Kalibr yang ditembakkan dari kapal selam Rusia di Laut Hitam merusak sebuah klinik medis, kantor, toko dan bangunan tempat tinggal di Vinnytsia, sebuah kota 268 kilometer (167 mil) barat daya ibu kota, Kiev.
Gubernur wilayah Vinnytsia Serhiy Borzov mengatakan pertahanan udara Ukraina menjatuhkan dua dari empat rudal Rusia yang masuk.
Kepala Kepolisian Nasional Ihor Klymenko mengatakan sejauh ini hanya enam jasad yang telah diidentifikasi, sementara 39 orang masih hilang. Tiga anak di bawah 10 tahun di antara yang tewas.
Dari 66 orang yang dirawat di rumah sakit, lima masih dalam kondisi kritis sementara 34 menderita luka parah, kata Layanan Darurat Negara Ukraina.
"Itu adalah bangunan organisasi medis. Ketika roket pertama mengenainya, kaca jatuh dari jendela saya," kata warga Vinnytsia, Svitlana Kubas, 74. "Dan ketika gelombang kedua datang, itu sangat memekakkan telinga sehingga kepala saya masih berdengung. Serangan itu merobek pintu terluar, merobeknya menembus lubang."
5 Warga Sipil Tewas dan 8 Terluka
Sebelum rudal menghantam Vinnytsia, kantor presiden melaporkan kematian lima warga sipil dan melukai delapan lainnya dalam serangan Rusia selama sehari terakhir. Satu orang terluka ketika sebuah rudal merusak beberapa bangunan di selatan kota Mykolaiv Kamis pagi. Sebuah serangan rudal pada hari Rabu menewaskan sedikitnya lima orang di kota itu.
Pasukan Rusia juga melanjutkan serangan artileri dan rudal di Ukraina timur, terutama di wilayah Donetsk setelah mengambil alih wilayah Luhansk yang berdekatan. Kedua wilayah tersebut membentuk Donbas, area pabrik baja, tambang, dan industri lain yang sebagian besar berbahasa Rusia yang menggerakkan ekonomi Ukraina.
Pemerintah Donetsk Pavlo Kyrylenko, sementara itu, mendesak warga untuk mengungsi secepat mungkin.
"Kami mendesak warga sipil untuk meninggalkan wilayah itu, di mana listrik, air dan gas kekurangan pasokan setelah penembakan Rusia," kata Kyrylenko dalam sambutannya yang disiarkan televisi. “Pertempuran semakin intensif, dan orang-orang harus berhenti mempertaruhkan hidup mereka dan meninggalkan wilayah itu.”
Di medan pertempuran, militer Rusia dan Ukraina berusaha untuk mengisi kembali persediaan kendaraan udara tak berawak mereka yang telah habis untuk menentukan posisi musuh dan memandu serangan artileri.
Kedua belah pihak mencari untuk menyediakan drone canggih yang tahan macet yang dapat menawarkan keunggulan yang menentukan dalam pertempuran. Pejabat Ukraina mengatakan permintaan untuk teknologi semacam itu "luar biasa" dengan upaya crowdfunding sedang dilakukan untuk mengumpulkan uang tunai yang diperlukan.
Baca Juga
Advertisement