Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai kembali naik. Subvarian BA.4 dan BA.5 mulai terdeteksi di Indonesia, pada 6 Juni 2022.
Sejak munculnya kedua varian tersebut, kasus harian Covid-19 di Tanah Air menebus 1000 hingga 3.000 kasus baru dalam beberapa hari.
"Berkaca dengan pengalaman dari negara lain, umumnya puncak kasus terjadi sekitar 16-33 hari dengan rawat inap 29-49 hari kemudian sejak sub varian ini ditemukan," terang Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Jumat (15/7/2022).
Gejala BA.4 dan BA.5 terlihat mirip dengan subvarian Omicron sebelumnya. Individu pulih lebih cepat dan sebagian besar infeksi tidak separah jenis Covid-19 sebelumnya.
Gejala terburuk dari subvarian baru Omicron adalah sakit tenggorokan yang parah. Beberapa bulan yang lalu, banyak individu mengabaikan tenggorokan gatal, tapi kini bisa diidentifikasi sebagai salah satu tanda awal Omicron yang paling umum.
Melansir dari Times of India, Jumat (15/7/2022), menurut para ahli di University of Colorado, seperti varian Omicron lainnya, BA.5 juga mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas. Gejala seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat merupakan tanda bahwa virus telah menyusup ke hidung dan saluran udara.
Namun, Omicron cenderung tidak mempengaruhi paru-paru dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Sebuah studi April 2022 yang diterbitkan dalam jurnal BMJ telah menemukan bahwa sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada varian Omicron daripada gelombang delta.
Individu yang terinfeksi varian Omicron juga ditemukan 24% lebih mungkin mengembangkan suara serak, dibandingkan dengan varian delta.
Mereka yang terinfeksi selama gelombang Omicron sekitar setengahnya cenderung menunjukkan setidaknya satu dari tiga gejala glasik Covid-19, di antaranya demam, kehilangan penciuman, dan batuk terus-menerus, dibandingan individu yang terinfeksi varian delta.
Studi ini juga menemukan bahwa pasien yang terinfeksi selama gelombang Omicron 2,5 kali lebih mungkin untuk pulih dalam waktu satu minggu dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi delta.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala lainnya
Selain sakit tenggorokan, gejala Omicron lain yang paling umum dialami termasuk batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek.
Gejala-gejala ini beberapa seperti gejala terkait alergi, dibandingkan dengan gejala varian Covid-19 sebelumnya. Ini karena sistem kekebalan tubuh mampu melawan virus di titik masuknya, yang biasanya di daerah hidung.
Advertisement
Cara mengatasi sakit tenggorokan akibat Covid-19
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan, konsultasikan dengan doktermu untuk mendapatkan obat pereda nyeri. Karena sakit tenggorokan adalah gejala Covid-19, penting untuk memeriksakan diri dan mengisolasi diri agar tidak menulari orang lain.
Istirahat yang cukup, makan makanan rumahan yang sehat dan tetap terhidrasi. Pengobatan rumahan seperti berkumur dengan air garam, minum air hangat atau teh dengan madu juga bisa membantu meringankan rasa sakit.