Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa hari belakangan ini, desakan agar Timnas Indonesia gabung EAFF terus mengalir di media sosial.
Itu tak lepas dari kejadian kurang memuaskan dan kegagalan Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 2022.
Advertisement
Para suporter menyuarakan di media sosial agar PSSI keluar dari Federasi sepak bola Asia Tenggara (AFF).
EAFF dianggap sebagai federasi yang tepat bagi perkembangan Timnas Indonesia karena dihuni tim-tim sekelas Jepang, Korea Selatan, China dan Korea Utara yang merupakan langganan Piala Dunia.
Bahkan, suporter juga sudah mulai melakukan 'penjajakan' dengan EAFF melalui akun instagram resmi milik Federasi sepak bola Asia Timur tersebut.
Mereka mendominasi kolom komentar EAFF dengan permohonan agar Indonesia bisa bergabung. Tak cuma itu, followers instagram EAFF langsung naik drastis hingga saat ini sudah mencapai 11 ribu.
Menariknya, lewat akun Instagram mereka, EAFF memberikan pesan berupa sapaan kepada pendukung Timnas Indonesia, seiring adanya desakan keluar dari AFF.
Sapaan ini lahir dari banyaknya netizen Indonesia yang mengikuti akun resmi Instagram EAFF, yakni @EAFF_Official.
Kekuatan netizen Indonesia memang tak perlu diragukan lagi. Buktinya pun sudah ada. Di antaranya adalah klub-klub dari negara Asia timur yang merekrut pemain-pemain dari Indonesia.
Akun instagram Ansan Greeners melonjak drastis sejak mereka mendatangkan pemain muda Indonesia, Asnawi Mangkualam. Begitu juga dengan Tokyo Verdy saat memboyong Pratama Arhan.
Apa Itu EAFF?
EAFF adalah Federasi Sepak Bola Asia Timur yang berdiri sejak 28 Mei 2002 lalu. EAFF saat ini memiliki 10 anggota asosiasi yang dimpimpin oleh Du Zhaocai asal China.
10 negara anggota itu yakni China, China Taipei, Guam, Hong Kong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Macau, Mongolia, dan Kepulauan Mariana Utara.
Dari 10 negara tersebut, hanya Kepulauan Mariana Utara yang tercatat bergabung pada tahun 2008. Sebab, sembilan negara lainnya sudah bergabung sejak awal, yakni pada tahun 2002.
Jika dibandingkan dengan AFF, EAFF tentu lebih besar karena memiliki tiga negara yang saat ini berada di level top dunia.
Mereka adalah Jepang (24), Korea Selatan (28), dan China (78). Sementara itu, negara-negara lainnya berada di urutan 100-200 ranking FIFA.
Seperti AFF, EAFF juga memiliki turnamen regional yaitu Piala EAFF, yang sudah berlangsung sejak tahun 2003.
Korea Selatan menjadi tim tersukses dengan berhasil meraih gelar juara sebanyak lima kali (2003, 2008, 2015, 2017, dan 2019).
Kesuksesan ini diikuti China dengan dua kali meraih gelar juara (2005 dan 2010) dan Jepang dengan koleksi satu gelar juara (2013).
Advertisement
Keuntungan untuk Timnas Indonesa
Bergabung dengan EAFF bisa menaikan level sepakbola Indonesia. Sebab, EAFF diisi oleh tim-tim raksasa Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Korea Utara dan China.
Sebanyak empat negara di atas merupakan langganan tampil di Piala Dunia. Dengan menghadapi tim-tim yang memiliki level lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas, dan pengalaman pemain-pemain Indonesia. Selain itu juga dapat mendongkrak ranking FIFA.
Lebih dari itu, para pemain-pemain potensial Indonesia juga akan mudah terpantau oleh klub-klub dari negara di kawasan Asia Timur.
PSSI Mau?
Saat mengumumkan PSSI melayangkan surat protes kepada AFF terkait laga Thailand vs Vietnam, Senin (1/7/2022), Ketua Umum, Mochamad Iriawan sempat menanggapi saran dari supoter dan netizen Indonesia, terkait gabung EAFF.
Iriawan mengatakan, PSSI masih menunggu investigasi yang dilakukan Komdis AFF terkait laga yang dianggap tidak fair play tersebut.
“Apakah ada match fixing atau tidak. Kalau tidak terbukti ya tidak masalah. Saat ini banyak nitizen yang meminta Indonesia keluar dari AFF karena mereka menganggap ada permainan,” ucap dia
Advertisement
Kata Pemerintah
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali sempat memberikan tanggapan terkait permintaan suporter Indonesia yang ingin PSSI keluar dari anggota AFF.
Menurut Zainudin Amali, PSSI pasti sudah memikirkan masa depan yang nantinya juga berpengaruh ke timnas Indonesia. Amali mengatakan, pemerintah akan mendukung sikap PSSI.
"PSSI itu ada target-target yang dicapai. Target itu bisa tercapai kalau PSSI ikut kompetisi yang mana, jadi terserah keputusan PSSI. Apapun keputusan PSSI, kami ikuti," kata Amali kepada wartawan.