Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran berbagai model BEV (Battery Electric Vehicle) di Indonesia membuat pasar mobil listrik murni mulai terbentuk. Konsumen pun memiliki beragam pilihan sebelum menentukan mobil listrik impiannya.
Mengutip data penjualan wholesale (distribusi dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen mobil listrik murni dikuasai oleh jenama asal Korea Selatan, Hyundai. Dari seluruh total penjualan mobil bebas polusi di semester 1 (Januari-Juni) 2022 sebanyak 495 unit, Hyundai paling mendominasi dengan berhasil mencatatkan angka sebanyak 444 unit.
Advertisement
Hyundai Ioniq 5 rakitan Cikarang yang juga didapuk sebagai mobil terbaik di dunia tahun 2022 versi World Car Awards menjadi yang paling banyak, terdistribusi hingga 395 unit. Di urutan kedua ada Nissan Leaf yang menorehkan wholesale 31 unit.
Sementara itu di urutan ketiga mobil listrik paling laris di Indonesia jatuh kepada Hyundai Ioniq EV, yang mana angka wholesale-nya berada di 29 unit sepanjang semester 1 2022. Adapun Toyota dengan produk EV-nya COMS dan C+POD belum bisa berbicara banyak, keduanya hanya berhasil mencatatkan angka 2 unit saja. Di bawah ini rangkumannya, mengacu data Gaikindo.
Total Wholesales EV (Januari-Juni) 2022
- Hyundai Ioniq 5: 395 unit
- Nissan Leaf: 31 unit
- Hyundai Ioniq EV: 29 unit
- Hyundai Kona EV: 20 unit
- Genesis G80 EV: 10 unit
- DFSK Gelora EC35: 4 unit
- Lexus UX 300e: 4 unit
- Toyota COMS: 0 unit
- Toyota c+POD EV: 2 unit.
Sumber: Oto.com
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mobil Listrik Diprediksi Bakal Lebih Murah Dua Tahun Lagi
Harga mobil listrik di Indonesia masih tergolong mahal. Meskipun saat ini, ada satu model mungil listrik Wuling Air EV yang estimasi harganya telah terungkap, yaitu Rp 250-300 juta, tapi sebelum itu banderol mobil listrikmasih berada di kisaran Rp 700 jutaan.
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko mengatakan, harga mobil listrik masih tergantung pasar dan baterai.
"Tapi, kalau kita sudah bisa membuat industri baterai di sini (lokal), harga mobil listrik akan lebih murah," jelas Moeldoko, saat ditemui di Darmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Lanjut Moeldoko, baterai sendiri memiliki kontribusi cukup besar terhadap penentuan harga mobil listrik, sebesar 35 sampai 45 persen.
"Prediksi saya, 2 atau 3 tahun ke depan pabrik baterai mobil listrik sudah ada di Indonesia," tegas Moeldoko.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga yakin, harga mobil listrik di Indonesia bisa lebih murah. Pasalnya, dengan seiring berjalannya waktu, akan ada teknologi terbaru yang akan membuat banderol kendaraan ramah lingkungan ini lebih terjangkau untuk masyarakat.
"Untuk pertama seperti itu, karena memang harga hampir 50 persen harga dari mobil cost-nya ada di baterai," ujar pria yang akrab disapa Jokowi ini, saat mengunjungi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah, seperti dikutip dari youtube resmi Sekretariat Presiden.
Advertisement