Arkora Hydro Kantongi Laba Bersih Rp 28,4 Miliar pada Kuartal I 2022

PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) catat pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada kuartal I 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jul 2022, 21:41 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan di bidang pembangkit tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 69,1 miliar pada kuartal I 2022.

Realisasi pendapatan itu meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari pendapatan tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 28,4 miliar pada kuartal I 2022, melonjak tajam hingga 58 persen dari capaian kuartal I 2021.

 Untuk mendorong kinerja, ARKO tahun ini menggelontorkan investasi sebesar Rp 100 hingga Rp 120 miliar untuk proyek Yaentu. Sedangkan untuk proyek Kukusan-2, perseroan mengucurkan sekitar Rp 45 hingga Rp 55 miliar di tahun 2022 dan Rp 100 miliar pada 2023.

"Selain daripada site site yang sudah beroperasi, Perseroan tahun ini melakukan pembangunan konstruksi pada dua site," ” ujar Direktur Utama Arkora Hydro Aldo Artoko, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

Ia menambahkan, dengan diselesaikannya kedua proyek ini padamasa depan, perseroan akan bisa meningkatkan produksi listrik sehingga akan mempunyai cashflow yang sangat baik untuk menopang rencana pengembangan perusahaan di masa depan sekaligus memberikan dividen kepada shareholder.

Selain itu, perseroan juga berencana membelanjakan modal untuk proyek lainnya, yaitu Arkora Tenaga Matahari sekitar Rp 20 miliar. Karena itu, capex perseroan 2022 sekitar Rp 200 hingga Rp 250 miliar.

  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mencari Peluang Akuisisi

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain mengembangkan potensi potensi yang sudah dimiliki perseroan, ARKO juga berencana mencari peluang akusisi. Perseroan juga aktif mencari proyek hidro berpotensi besar di atas 25 MW guna merealisasikan visi perusahaan yaitu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan di Indonesia melalui pengembangan potensi potensi tenaga air di tanah air. “Harapan ini didukung oleh kemampuan teknis, keuangan dan fundamental perusahaan yang kuat,” ujar dia.

Aldo optimistis fundamental perseroan ke depan makin solid. Optimisme ini didukung antara lain oleh kinerja perseroan yang kian membaik dari masa ke masa. Pada 2021, perseroan telah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp198,1 miliar pada 2021. Pencapaian ini meningkat sebesar Rp145,9 miliar atau melejit 280,23%, dari pendapatan perseroan sebesar Rp52,1 miliar pada 2020. Peningkatan pendapatan tersebut, mendorong perseroan meraih laba bersih Rp48,9 miliar pada 2021.

Aldo menambahkan, ARKO baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2022. Dalam aksi korporasi ini, perseroan meraup dana segar dari pasar modal sebesar Rp182,7 miliar.

Investor sangat antusias menyambut saham ARKO. Hal itu terlihat dari tingginya minat selama masa penawaran, sehingga mengalami kelebihan  permintaan  atau oversubscribed sebanyak 10,89 kali.

"Tingginya antusiasme investor tersebut membuat perseroan melakukan penambahan penerbitan saham baru yang berasal dari portepel sebanyak 28.995.000 saham. Sehingga saham yang diterbitkan menjadi 608.895.000 saham, dari rencana semula 579.900.000 saham,” ujar Aldo


Target Pendapatan

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Arkora Hydro Tbk membidik kenaikan pendapatan hingga 30 persen hingga akhir tahun. Direktur Utama PT Arkora Hydro Tbk, Aldo Artoko menuturkan, proyeksi kinerja perusahaan dari produksi listrik pada 2020-2025 memang ada kenaikan setiap tahun sekitar 22 persen.

"Untuk meniup pada akhir tahun ini, mungkin kita targetkan bisa tumbuh 20-30 persen. Pertumbuhan revenue ini bisa di-generate dari produksi listrik PLTM kita yang sudah beroperasi meningkat,” kata Aldo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Selain itu, pendapatan perseroan juga akan disokong PLTM lain yang saat ini masih dalam proses. Di antaranya proyek Yaentu di Poso, Sulawesi Tengah yang tengah memasuki proses kinstruksi. Kemudian PLTM Kukusan di Lampung yang diharapkan bisa mulai konstruksi tahun ini.

 

 


Selanjutnya

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

"Kalau dari sisi revenue perusahaan itu meningkat pada 2021 dibandingkan 2020. Tahun 2021 revenue mencapai Rp 198 miliar dibandingkan tahun sebelumnya Rp 50 miliar,” ungkap Aldo.

Sejalan dengan itu, laba kotor perseroan juga konsisten naik. Aldo mengatakan, perseroan memiliki operating margin yang cukup baik karena perusahaan tidak menggunakan bahan bakar. Selain itu, perusahaan juga mempunyai biaya operasional yang relatif rendah dan pembiayaan yang cukup baik didukung oleh pembiayaan yang ramah infrastruktur.

"Dengan itu kita bisa mendapatkan gross margin yang cukup baik," imbuhnya.

Adapun sepanjang tahun lalu, Arkora Hydro mencatat laba bersih periode berjalan Rp 49,51 miliar pada 2021. Kondisi ini berbalik dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 22,96 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya