Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022. Penguatan wall street sebagai respons terhadap putaran baru rilis laba bank dan data ekonomi yang menjanjikan karena kekhawatiran kenaikan suku bunga 100 basis poin dari the Federal Reserve (the Fed) untuk menahan kenaikan inflasi mereda.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 658,09 poin atau 2,15 persen ke posisi 31.288,26. Indeks S&P 500 menguat 1,92 persen ke posisi 3.863,16. Indeks Nasdaq bertambah 1,79 persen ke posisi 11.452,42.
Advertisement
Namun, selama sepekan indeks acuan di wall street melemah. Indeks Dow Jones turun 0,2 persen. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing merosot 0,9 persen dan hampir 1,6 persen. Pergerakan di bursa saham membuat indeks S&P turun sekitar 19 persen dari level tertingginya.
“Pasar menjadi sedikit lebih yakin bahwa the Fed mungkin tidak akan memberikan kenaikan suku bunga poin penuh pada akhir bulan dan bahwa kita semakin dekat untuk melihat puncak pengetatan the Fed dihargai di pasar,” ujar Analis Senior OANDA, Edward Moya dikutip dari CNBC, Sabtu (16/7/2022).
Ia menuturkan, hal itu memberikan sedikit kelegaan bagi investor untuk kembali ke saham. Putaran baru hasil kinerja bank dari Wells Fargo dan Citigroup menawarkan wawasan lebih lanjut tentang keadaan ekonomi.
Saham Wells Fargo melonjak sekitar 6,2 persen bahkan ketika laba kuartalan turun 48 persen dan bank menyisihkan dana dari kredit macet. Saham Citigroup melonjak 13,2 persen karena mengalahkan perkiraan dan diuntungkan dari lingkungan suku bunga the Fed yang meningkat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sentimen Positif di Wall Street
Sebelumnya, investor mencermati laporan keuangan dari JPMorgan Chase dan Morgan Stanley. Investor juga mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih besar dari the Federal Reserve atau bank sentral AS (the Fed) dan kekhawatiran resesi yang membayangi.
Seiring dengan laba bank yang baru, traders mencerna data sentimen konsumen awal yang kuat dan penjualan ritel yang mengalahkan harapan. Angka-angka itu tampaknya menenangkan kekhawatiran kalau the Fed akan menaikkan 100 basis poin pada pertemuan kebijakan mendatang dan mengindikasikan konsumen mendukung belanja ritel bahkan ketika inflasi mencapai rekor tertinggi.
Sementara itu, komentar dari Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic pada Jumat, 15 Juli 2022 mengindikasikan kemungkinan tidak akan mendukung potensi pergerakan suku bunga lebih tinggi.
Ia memperingatkan kenaikan suku bunga cepat dapat “merusak banyak hal yang berjalan baik”.
“Pasar tampaknya menyambut berita itu, meskipun kekuatan ritel hanya dapat menambah bahan bakar ke the Fed untuk melanjutkan kampanye kenaikan suku bunga untuk meredakan ekonomi dan menjinakkan inflasi,” ujar Direktur Pelaksana Morgan Stanley E-Trade Capital Management, Mike Loewengart, dikutip dari CNBC.
Advertisement
Gerak Saham di Wall Street
Pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022 mendorong reli berbasis luas di indeks S&P 500 dengan sektor utama mengakhiri sesi di wilayah positif. Sektor keuangan melonjak 3,5 persen didorong melonjaknya saham bank. Sementara sektor perawatan kesehatan menguat 2,5 persen menyusul hasil laba yang kuat dari UnitedHealth. Sektor saham bahan pokok konsumen menandai satu-satunya sektor yang menguat lebih tinggi pada pekan ini.
Saham teknologi juga melesat menjelang akhir. Saham Meta Platforms, Salesforce dan Amazon masing-masing naik 4,2 persen, 3,9 persen dan 2,6 persen. Saham Netflix menanjak 8,2 persen. Saham UnitedHealth, JPMorgan Chase, dan American Express memimpin kenaikan Dow dengan masing-masing naik sekitar 5,4 persen, 4,6 persen dan 4,4 persen.
Di sisi lain, saham Pinterest melonjak hampir 16,2 persen menyusul laporan wall street journal mengatakan investor aktivis Elliot Management mengambil saham lebih dari 9 persen di perusahaan media sosial tersebut.
Penutupan Wall Street Kamis 14 Juli 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Kamis, 14 Juli 2022 seiring laba bank besar mengecewakan. Di sisi lain, pelaku pasar menilai kemungkinan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) akan lebih memperketat kebijakan moneter dan kekhawatiran resesi masih ada.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 0,46 persen atau 142,62 poin menjadi 30.630,17. Indeks S&P 500 merosot 0,3 persen menjadi 3.790,38. Indeks Nasdaq naik tipis 0,03 persen menjadi 11.251,19.
Saham berada di wilayah negatif tetapi jauh dari posisi terendahnya. Pada satu titik, indeks Dow Jones anjlok 628 poin, indeks Nasdaq dan S&P 500 masing-masing turun lebih dari dua persen. Saham berada di wilayah negatif pada pekan ini.
“Jika bank adalah barometer ekonomi secara keseluruhan, serta apa yang mungkin kita dapatkan dari laporan laba lainnya ke depan, itu akan menjadi kuartal yang buruk,” ujar Chief Investment CFRA, Sam Stovall dikutip dari laman CNBC, Jumat (15/7/2022).
Laba dari bank-bank besar pada Kamis pekan ini menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS, ketakutan akan resesi.
Saham JPMorgan Chase merosot 3,5 persen setelah bank menambah cadangan kredit macet dan menghentikan pembelian kembali sahamnya atau buyback, menandakan prospek ekonomi yang lebih hati-hati. Ketika laba turun, CEO Jamie Dimon memperingatkan ekonomi dapat terkena dampak dari lonjakan inflasi, ketegangan geopolitik, dan berkurangnya kepercayaan konsumen di masa depan.
Advertisement