Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir yang melanda beberapa wilayah sudah mulai surut sehingga genangan tinggal tersisa 20 RT saja, yakni di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
BPBD juga mengungkapkan, Jakarta Barat yang sebelumnya sebanyak 49 RT tergenang kini semuanya sudah surut seiring dengan redanya hujan di Ibu Kota dan berbagai upaya penanganan.
"Berdasarkan data terakhir yang masuk sekitar pukul 15.00 WIB, banjir tersisa di 20 RT yang ada di Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, turun dari sebelumnya sekitar 92 RT pada Sabtu pagi," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Muhammad Insyaf dalam pesan singkatnya di Jakarta, Sabtu (16/7/2022), yang dilansir dari Antara.
Berdasarkan pantauan di Kampung Melayu di mana pada pagi hari terdapat 24 RT terendam banjir sedalam 160 cm akibat luapan kali Ciliwung, pada Sabtu petang sekitar pukul 17.00 WIB banjir telah surut.
Baca Juga
Advertisement
Dari penelusuran di Jalan Inspeksi Kali Ciliwung yang menghubungkan Jalan Jatinegara Barat dan Jalan KH Abdullanh Syafei yang merupakan lokasi langganan banjir, terlihat tidak ada lagi genangan, bahkan jalanan juga telah kering dan warga beraktivitas secara normal.
Adapun banjir yang tersisa, menurut keterangan dari BPBD DKI Jakarta, adalah sedalam 40 cm sampai 130 cm, yang merendam 16 RT di Jakarta Selatan dan empat RT di Jakarta Barat.
Dalam banjir ini juga terdapat empat orang pengungsi di Pondok Pinang yang melakukan pengungsian di Majlis Taklim Al Khoiriyah.
"Kondisi genangan (banjir) kini masih ditangani oleh BPBD, DSDA, Damkar, dan PPSU Kelurahan. Genangan ditargetkan akan surut dalam waktu cepat," tutur Insyaf.
Secara rinci, sebaran titik banjir Jakarta yang tersisa di dua wilayah adalah:
Jakarta Selatan:
Kelurahan Pondok Pinang
- Jumlah: 10 RT
- Ketinggian: 60 s.d 130 cm
- Pengungsi: empat Jiwa
- Lokasi Pengungsi : Majlis Taklim Al Khoiriyah
- Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan dan Curah Hujan Tinggi
Kelurahan Kebayoran Lama Utara
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 50 cm
- Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan dan Curah Hujan Tinggi
Kelurahan Pesanggrahan
- Jumlah: 3 RT
- Ketinggian: 40 cm
- Penyebab: Curah Hujan Tinggi
Kelurahan Bintaro
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 120 cm
- Penyebab: Luapan Kali Pesanggrahan dan Curah Hujan Tinggi
Jakarta Barat:
Kelurahan Rawa Buaya
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 40 Cm
- Penyebab: Luapan Kali Mokevart dan Curah Hujan Tinggi
Kelurahan Kembangan Utara
- Jumlah: 1 RT
- Ketinggian: 100 cm
- Penyebab: Luapan Kali Angke dan Curah Hujan Tinggi
Kelurahan Kembangan Selatan
- Jumlah: 2 RT
- Ketinggian: 70 cm
- Penyebab: Luapan Kali Angke dan Curah Hujan Tinggi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Tetap Siaga Hadapi Ancaman Banjir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat DKI Jakarta untuk waspada serta siap siaga menghadapi ancaman banjir. Pasalnya, hujan diprediksi masih akan mengguyur beberapa wilayah di Jakarta hingga Senin, 18 Juli 2022.
"BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat waspada dan siap siaga menghadapi bahaya banjir," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari siaran pers, Sabtu (16/7/2022).
Dia menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hingga sore hari untuk tanggal 16 dan 17 Juli 2022.
Selain itu, potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga malam hari juga diprediksi terjadi pada tanggal 18 Juli 2022.
Advertisement
DKI Punya Potensi Bahaya Banjir
Abdul mengatakan berdasarkan kajian inaRisk, wilayah DKI Jakarta memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi. Banjir diprediksi berdampak pada masing-masing 10 kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta delapan kecamatan di Jakarta Barat.
"Warga dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG serta memeriksa potensi risiko dan bahaya di wilayah tempat tinggal melalui InaRISK sebagai langkah kesiapsiagaan," ujarnya.
Abdul mengimbau masyarakat dan pemda untuk melakukan mitigasi banjir dengan melakukan pembersihan sampah pada saluran air di kawasan pemukiman. Dia juga mengingatkan pemda untuk memberikan peringatan dini apabila hujan lebat mengguyur lebih dari satu jam.
"Jika curah hujan telah mengguyur wilayah lebih dari satu jam dengan intensitas tinggi serta terpantau peningkatan debit air, pemerintah daerah setempat dapat menginformasikan peringatan dini banjir melalui jaringan komunikasi kepada masyarakat serta melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," tutur Abdul.