Harga Kripto Hari Ini 17 Juli 2022: Bitcoin Cs Kompak Menghijau

Pasar kripto kompak menguat pada perdagangan Minggu (17/7/2022).

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Jul 2022, 07:33 WIB
Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir pekan ketiga Juli 2022, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Minggu, 17 Juli 2022. Pergerakan harga pasar kripto berhasil menguat dan bertengger di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu (17/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis 1,26 persen dalam 24 jam, tetapi melemah 2,41 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 21.192 per koin atau setara Rp 317,8 juta (asumsi kurs Rp 14.996 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga berhasil meroket pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 7,39 persen dan 9,90 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.344 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) berhasil bertahan di zona hijau. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 4,27 persen dan 2,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 249,47 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) pagi ini turut menguat. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 2,61 persen. Namun masih melemah 5,41 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4564 per koin.

Adapun Solana (SOL) turut rebound pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL naik 4,51 persen dan 2,57 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 39,42 per koin.

XRP juga berhasil naik ke zona hijau. XRP menguat 5,09 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,66 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3525 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9998 dan USDC dihargai USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,14 persen dalam 24 jam terakhir, yang membuat harganya bertahan di level USD 1,00

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir berhasil menguat cukup besar yaitu di level USD 964,5 miliar dari sebelumnya di level USD 897,7 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Waspadai Tiga Sentimen Negatif

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Menjelang akhir pekan, situasi pasar kripto membuat hati investor semringah. Lantaran secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju optimis ke zona hijau pada perdagangan Jumat, 15 Juli 2022 pukul 12.00 WIB.

Melansir CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga USD 20.526 atau melonjak 1,31 persen dalam sehari terakhir. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 7,31 persen ke USD 1.195 pada waktu yang sama.

Sementara altcoin lainnya juga tidak meroket, seperti XRP, Solana (SOL), Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) harga melonjak masing-masing 6,59 persen, 6,89 persen, 1,23 persen dan 1,30 persen dalam 24 jam terakhir.

Lalu apa yang menyebabkan pasar kripto bergejolak positif?

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menuturkan, reli singkat yang terjadi pada perdagangan pasar kripto disebabkan oleh sentimen positif dari komentar terbaru pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed).

Sejumlah pejabat The Fed menyebutkan lembaga otoritas moneter tersebut kemungkinan besar tidak akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin gara-gara inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir.

"Kemarin sejumlah pejabat The Fed menyangkal akan menaikan suku bunga acuan hingga 100 bps, tetapi condong ke 75 bps pada pertemuan mendatang. Kabar ini tampak disambut positif oleh investor sehingga nilai aset kripto masih sukses mempertahankan kinerjanya,” kata Afid dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 15 Juli 2022.


Penguatan Hanya Sementara?

Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Banyak investor yang menjadi bergairah untuk kembali melakukan transaksi di market kripto, walaupun situasi di pasar saham saat ini lesu. Meski demikian, reli singkat ini hanya bertahan sementara lantaran belum didukung aksi akumulasi yang kuat dari pelaku pasar.

Berdasarkan data CoinMarketCap, nilai market cap aset kripto belum tembus USD 1 triliun dan volume trading harian di bursa kripto turun 5,14 persen dalam sehari terakhir. Tampaknya investor masih khawatir inflasi tinggi dan ancaman resesi dalam jangka waktu pendek.

Sementara itu, pergerakan Bitcoin sekarang mengharapkan The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi akhir bulan ini, yang selanjutnya dapat berdampak pada harga.

Pergerakan harga Bitcoin akan berada di kisaran harga USD 20.317 dan masih berpotensi naik hingga ke level harga US$ 21.127. Namun, apabila harga Bitcoin kembali koreksi, kemungkinan turun dan retest support pada harga USD 19.772.


Tiga Sentimen Negatif

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Ada setidaknya tiga faktor yang bisa membuat pergerakan market kripto kembali tertekan. Lantaran telah terjadi anomali di mana, nilai aset kripto ternyata masih bertahan meski data inflasi AS menyentuh level tertingginya dalam 41 tahun terakhir pada Juni.

Melihat data historisnya, nilai aset kripto biasanya langsung rontok setelah perilisan data tersebut. Sebab, pelaku pasar selalu mengaitkan hasil data inflasi dengan rencana moneter yang akan ditempuh bank sentral AS, The Fed.

Maka dari itu, faktor pertama adalah jika The Fed merespons inflasi dengan kenaikan suku bunga acuan ekstra kencang, maka selera investor perlahan bakal pudar. Dampaknya akan memberikan tekanan negatif pada harga untuk aset berisiko, dari saham ke Bitcoin.

Selanjutnya, datang dari kabar platform pinjam meminjam kripto, Celsius yang tengah menyiapkan dokumen kebangkrutan. Menurut dokumen yang diajukan ke pengadilan tata usaha New York, Celsius ternyata memiliki aset USD 4,3 miliar dan kewajiban USD 5,5 miliar, sehingga perseroan punya defisit neraca sebesar USD 1,2 miliar.

Selain itu, faktor lainnya adalah berkembangan dari kasus Mt Gox yang saat ini memiliki 142.000 Bitcoin siap untuk dijual dalam rangka ganti rugi korban. Walau terdengar seperti kabar positif, ganti rugi ini dapat membuat tekanan jual yang besar di pasar kripto, terutama untuk Bitcoin.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya