Menag Minta Maskapai Tak Ubah Jadwal Penerbangan Jemaah Haji

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta pihak maskapai tidak mengubah-ubah jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia.

oleh Mevi Linawati diperbarui 17 Jul 2022, 08:00 WIB
Sebanyak 357 jamaah telah dilepas menuju Madinah melalui Bandara Adi Soemarmo menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta pihak maskapai tidak mengubah-ubah jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia.

Dia mengatakan, pihaknya mendapat jadwal penerbangan yang berubah-ubah dari Garuda Indonesia.

"Sampai hari ini kita dapat 16 surat perubahan jadwal ke 16," kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

Dia mengatakan, hal tersebut sangat berpengaruh bagi jemaah haji.

"Bahkan surat hari ini kita terima yang harusnya pulang dari Madinah, digeser minta pulang ke Jeddah," jelas Yaqut.

Dia mengatakan, hal tersebut membutuh waktu, persiapan kurang lebih 9 jam, dan akan mengurangi hak jemaah selama di Madinah. Selain itu tentu akan ada konsekuensi lain terkait pembiayaan hingga konsumsi jemaah.

"Saya minta Pak Dirjen dengan jajarannya untuk bicara ulang dengan pihak maskapai, jangan sampai ini terjadi karena kontrak kita juga tidak seperti itu. Tidak bisa berubah-ubah jadwal penerbangan sesukanya," ungkap Yaqut.

"Saya minta tegas saja sesuai kontrak. Saya nggak mau ada manuver manuver lain," tandasnya.

 


Kritik Program KBIHU

Selain itu, Yaqut juga meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk memperhatikan kondisi jemaahnya selama menunaikan ibadah haji dan umrah.

Menurut dia, berdasarkan temuan, masih banyak jemaah haji Indonesia yang memaksakan diri untuk melakukan ibadah sunah seperti umrah.

"Masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri untuk melaksanakan ritual ritual sunah, umrah. Umrahnya memaksakan diri, termasuk program program Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), itu yang menurut kami tidak begitu memperhatikan kondisi jemaah," kata Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah hai di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

Dia mengatakan, pihaknya akan rapat dengan KBIHU malam nanti. Dirinya akan meminta agar KBIHU dalam mengorganisir ibadah sunah memperhatikan kondisi jemaah dan jangan memaksa, karena, psikologis jemaah haji sudah lelah usai melaksanakan ibadah haji.

 


Kondisi Fisik Jemaah Bisa Menurun

Yaqut menegaskan, fisik jemaah juga akan menurun. Karena itu sebaiknya kegiatan yang menguras fisik seperti jalan-jalan, pelesir, hingga city tour supaya dibatasi karena melelahkan.

"Sekali lagi, kami akan meminta seluruh petugas termasuk di dalam KBIHU. Dalam memberi pelayanan, orientasinya adalah jemaah. Melihat jemaah bagaimana. Jemaah harus dilihat seperti apa. Selain masih ada catatan yang kami lakukan sebagai evaluasi agar di masa yang akan datang perbaikan juga akan semakin bisa kita lakukan," kata dia.

Yaqut menambahkan, jemaah haji Indonesia masih ada yang wafat hingga hari ini. Bahkan ada empat jemaah yang wafat pada hari ini.

"Tentu tugas pelayanan itu termasuk di dalamnya menjaga agar jemaah ini bisa berangkat dengan sehat, aman, nyaman, pulang dengan selamat dan haji mabrur," tandas Yaqut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya