Kembali Angkat Soal Isu Capres, PDIP Tegaskan Semua Kader Harus Taat

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali mewanti, soal calon presiden yang akan diusung oleh partainya haruslah seorang kader yang taat aturan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Jul 2022, 19:47 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sedang menyampaikan pidatonya di Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II. (Dok. Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali mewanti, soal calon presiden atau capres yang akan diusung oleh partainya haruslah seorang kader yang taat aturan.

Hal itu disampaikan Hasto saat di Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II.

"Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega dan kader PDI Perjuangan harus taat asas," kata Hasto, seperti dikutip dalam keterangan pers diterima, Minggu (17/7/2022).

Hasto menambahkan, PDI Perjuangan adalah partai yang lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Dia pun meminta kepada para kader banteng di seluruh Indonesia untuk tidak terpengaruh apa yang dilakukan pihak lain saat ini.

"Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik," tegas Hasto.

Hasto menambahkan, salah satu tantangan di 2024 adalah soal ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila. Dia berharap, kadernya dapat solid dalam mengamalkan nilai Pancasila dan Kebhinekaan demi mengantisipai ancaman tersebut saat pesta demokrasi.

"Kita harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis.Spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan. Menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega," Hasto menandasi.


Sentil Elite Politik yang Bahas Capres

Bambang Wuryanto (kanan) saat memberikan keterangan terkait peluncuran buku 'Bersama Jokowi Mengawal Penegakan Hukum', Jakarta, Selasa (30/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menilai pernyataan Bahlil soal Puan-Anies merupakan pandangan awam. Bahlil adalah menteri investasi, tidak pas bicara soal Pilpres.

"Pak Bahlil standing positionnya sekarang adalah menteri investasi. Kemudian statement capres cawapres itu masuk akal ga? Mari kita dudukan itu berarti dia sedang berpendapat awam kelasnya sama dengan dikau," ujar Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 12 Juli 2022.

Menurut Bambang, Bahlil juga tidak punya pengalaman dengan pemilu. Tidak pernah nyaleg, atau maju di Pilkada dan Pilpres. Kapasitasnya bicara Pilpres dipertanyakan.

"Mohon izin Pak Bahlil belum pernah ikut pemilihan elektoral apakah dia anggota dewan belum pernah elektoral, apakah dia calon pilkada belum pernah capres cawapres belum pernah. Artinya dia belum mengikuti proses elektoral yang diperintahkan undang-undang kalau begitu dimana keahliannya masih question mark," tegasnya.

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya