Liputan6.com, Cilacap - Neraka adalah tempat yang penuh kesengsaraan yang diperuntukkan bagi manusia yang durhaka. Informasi dahsyatnya siksaan api neraka banyak tertuang dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi SAW.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda perihal siksaan yang paling ringan di neraka.
"Sungguh siksa yang paling ringan bagi penduduk neraka di hari kiamat adalah seseorang yang diletakkan di ujung kedua tumitnya dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya."
Demikian dahsyatnya siksa api neraka, sehingga siksa yang paling ringan sekali pun merupakan bentuk siksaan yang dirasa sangat berat. Akan tetapi, ada kisah unik tentang orang yang masih melakukan zikir atau wiridan kepada Allah SWT, padahal dirinya sudah menjadi penghuni neraka.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Rembang Jawa Tengah.
"Ada orang di neraka sudah ribuan tahun tapi tetap wiridan Ya Hannan, Ya Mannan, wahai yang Maha Pengasih dan yang Maha Pemberi," Kata Gus Baha mengawali kisahnya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Ngaji Bareng Chanel, Minggu (18/07/22).
Mendengar orang yang berzikir di neraka, kemudian Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk mencarinya. Namun, Jibril tidak menemukannya, hingga Allah menunjukkan lokasi neraka yang ditempatinya.
"Lalu Jibril diutus Allah SWT, "Jibril, siapa hambaku itu? Jibril mencari pun tidak ketemu. Akhirnya Allah menunjukkan, "Dia di dasar neraka dan terjepit di sini," cerita Gus Baha.
Gus Baha juga menceritakan dalam kondisi sedang menghadapi siksa api neraka, namun dia tetap tidak mengeluh bahkan dia masih tetap berzikir kepada Allah SWT.
"Meski demikian, tetapi dia tidak pernah mengeluh, tetap wiridan, 'Ya Hannan, Ya Mannan,'" terang Gus Baha.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Diangkat dari Neraka dan Masuk Surga
Kemudian ketika Jibril sampai di neraka dan menjumpainya, maka ditanya perihal masih berzikir kepada Allah SWT, padahal dia tengah menjalani siksaan. Dia menjawab dengan enteng bahwa meskipun dia di neraka, akan tetapi Allah tetap zat yang memiliki sifat Maha Pengasih dan Maha Pemberi.
"Saat bertemu Jibril ditanya, 'kamu masuk neraka kenapa masih saja wiridan?" Dia menjawab dengan tenang, meski aku masuk neraka apa hubungannya dengan Allah? Allah tetap Mannan, Allah tetap Hannan," kata Gus Baha.
Akhirnya Allah memasukkan orang tersebut ke dalam surganya.
"Akhirnya oleh Allah dipanggil ke surga dan ditanya, kamu kok masih wiridan ya Hannan, ya Mannan? "Dzat yang Maha pengasih ya hanya Engkau,Ya sudah akhirnya masuk surga," terang Gus Baha.
Lalu, ulama kharismatik asal Rembang ini menerangkan alasannya manusia tersebut akhirnya masuk surga. Menurut dia, itu semua atas kehendak Allah dan tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi kehendak Allah, meskipun telah di alam akhirat, sebab Allah itu Tuhan dunia sampai akherat.
"Logikanya gampang, kamu bilang 'waduh, waduh' itu memanggil siapa? Itukan kalimat yang tidak jelas maksud dan tujuannya. Tapi kalau kamu baca ya Hannan, ya Mannan, kan jelas memanggil Allah. Dan Allah tetap Tuhan di dunia dan akhirat," jelasnya.
"Jangan kamu bilang akhirat itu semuanya selesai, tidak bisa. Allah tetap Tuhan dunia dan akhirat," imbuhnya.
Gus Baha juga menandaskan bahwa ketika ada orang masuk neraka, lalu dikeluarkan dan akhirnya dimasukkan ke dalam surga itu merupakan hak prerogatif Allah SWT. Jika Allah berkehendak, maka tidak ada yang mustahil dan semuanya terserah Allah.
"Ada juga orang yang masuk neraka lalu dikeluarkan dan dimasukkan ke surga, terserah Allah! Penyebabnya adalah, orang tersebut sudah ditakdirkan masuk surga. Namun, lantaran kesalahannya sewaktu di dunia, maka sementara waktu dihukum di neraka. Tapi namanya dipenjara suatu saat akan dia akan dikeluarkan dan masuk Surga. kamu harus yakin kalau Allah berhak melakukan apa saja yang dia kehendaki" tandas Gus Baha.
Lalu untuk menguatkan pendapatnya Gus Baha mengutip firman Allah dalam Al-Qur'an surah Hud ayat 106-107:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ شَقُوْا فَفِى النَّارِ لَهُمْ فِيْهَا زَفِيْرٌ وَّشَهِيْقٌۙ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ
"Maka adapun orang-orang yang sengsara, maka (tempatnya) di dalam neraka, di sana mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih (106). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki (107)."
Meskipun demikian, Gus Baha mengatakan bahwa hal tersebut tidak berlaku untuk orang yang sudah jelas dinash (manshus) oleh Allah SWT akan dimasukan neraka untuk selama-lamanya, seperti orang kafir yang hingga akhir hayatnya tetap kafir.
"Tapi tidak usah membayangkan yang sudah manshus, misalnya orang kafir tetap kafir sampai mati, kita harus yakin dia selamanya di neraka karena itu manshus. Manshus secara jelas dalam Al-Qur'an bahwa dia kekal selamanya di neraka," katanya.
Penulis: Khazim Mahrur
Advertisement