Terlalu Banyak Tak Baik, Konsumsi Suplemen Kalsium Berlebihan Bisa Rusak Jantung

Konsumsi suplemen yang berlebihan dapat menyebabkan masalah serius pada jantung

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Jul 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi Suplemen Kalsium (Foto: Pixabay/Jerzy Gorecki)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kalsium dan vitamin D sama-sama berguna untuk meningkatkan imunitas serta penting bagi kesehatan tulang dan gigi.

Tak khayal suplemen kalsium dan vitamin D jadi inceran orang-orang selama pandemi COVID-19 menghantui dunia 2,5 terakhir ini.

Banyak yang mungkin belum tahu baik kalsium maupun vitamin D tidak dapat berdiri sendiri. Kedua mineral penting tersebut saling menopang agar tubuh manusia memeroleh manfaat yang luar biasa besar.

Seperti yang dijelaskan Konsultan Ahli Bedah Ortopedi dan Arthritis, Assoc Prof (C) Dr Ruslan Nazaruddin Simanjuntak bahwa kalsium tidak mempunyai fungsi yang kuat apabila tubuh sendiri masih kekurangan vitamin D.

"Kamu makan kalsium setiap hari, tapi kamu tidak ada vitamin D, itu kalsium akan keluar lagi dan tidak diserap tubuh," kata Ruslan kepada Health Liputan6.com di ALTY Orthopaedic Hospital, Kuala Lumpur, Malaysia belum lama ini.

"Kalsium sendiri tidak mempunya fungsi yang kuat. Kalsium dengan vitamin D baru ada," dia menambahkan.

Oleh sebab itu, kata Ruslan, kalau diperhatikan akhir-akhir ini tidak sedikit 'penjual' menjajakan suplemen kalsium bersamaan dengan vitamin D.

"Orang sekarang sudah pandai. Jual kalsium harus ada vitamin D-nya," kata Ruslan.

Ruslan lalu mengingatkan untuk hati-hati dalam mengonsumsi suplemen kalsium. Tidak benar bahwa tinggi asupan kalsium membuat tubuh lebih sehat.

Padahal, terlalu tinggi pun berisiko alami masalah kesehatan jantung serius.

"Terlalu banyak kalsium di dalam tubuh malah bisa sebabkan masalah pada jantung, bahkan kasusnya bisa berat," katanya.

 


Bagaimana dengan Vitamin D?

Ilustrasi Vitamin D (Sumber: Freepik)

Sementara terkait konsumsi vitamin D, pria yang juga chairman di satu-satunya rumah sakit khusus ortopedi di Malaysia tersebut lebih mengajurkan masyarakat untuk berjemur di bawah terik matahari pagi.

Matahari disebut Ruslan menyimpan vitamin D yang berguna untuk meningkatkan imunitas tubuh, serta mengaktifkan kalsium yang memang diperlukan untuk kesehatan tulang.

Menurut Ruslan, tidak sulit kok untuk mendapatkan vitamin D dari matahari. Caranya, bergerak atau berolahraga setiap pukul 10.00 pagi di bawah terik matahari.

"Vitamin D dari matahari itu gratis. Makanya saya olahraga golf pagi hari, saat matahari terik. Atau jalan kaki juga bisa. Saya enggak papa hitam, yang penting dapat asupan vitamin D dari matahari," katanya.

Itu mengapa mengonsumsi suplemen kalsium terlalu banyak tidak berguna. Kecuali jika diimbangi dengan berjemur atau terpapar sinar matahari langsung agar kalsium tidak keluar begitu saja.


Tulang Menurun

Wanita Berumur 45 Tahun ke Atas Dihadapkan pada Fakta Bahwa Tulangnya Mulai Menurun. Agar Hal Ini Tak Terjadi dengan Cepat, Disarankan untuk Olahraga (Sumber Foto Freepik)

Tak hanya itu, di kesempatan itu Ruslan menjelaskan bahwa tulang mulai menurun saat wanita menginjak umur 45 tahun ke atas. Guna mencegah tulang turun lebih cepat, dia menyarankan wanita untuk mulai rutin berolahraga.

"Kalau tidak ada exercise (olahraga), turunnya lebih cepat. Kalau biasa exercise, proses menurunnya jadi melambat," kata Ruslan

Secara umum, lanjut Ruslan, melakukan olahraga setiap hari adalah kiat menjauh dari penyakit yang berkaitan dengan ortopedi. Baik itu masalah tulang belakang atau sakit lutut.

"Penyakit itu dicegahnya waktu di umur macam kalian (muda -red.). Artinya, exercise itu penting karena dapat menguatkan otot-otot," ujar Ruslan.

"Bila sudah kuat, (otot) bisa menahan (tulang)," dia menambahkan.

 


Olahraga yang Dianjurkan

Wanita Berumur 45 Tahun ke Atas Dihadapkan pada Fakta Bahwa Tulangnya Mulai Menurun. Agar Hal Ini Tak Terjadi dengan Cepat, Disarankan untuk Olahraga (Sumber Foto Freepik)

Adapun olahraga yang dapat dilakukan adalah jalan kaki. Menurut pria yang juga chairman di rumah sakit khusus ortopedi pertama di Malaysia itu, jalan kaki merupakan aktivitas yang mudah tapi punya manfaat yang luar biasa besar.

"Saya tidak sarankan lari karena lari dapat merusak lutut. Jalan kaki atau jalan cepat atau naik sepeda atau berenang," kata Ruslan yang gemar bermain golf.

Sambil berkelakar, Ruslan mengatakan boleh saja berolahraga yang gerakannya tak ramah untuk lutut karena ujung-ujungnya akan datang ke dokter ortopedi.

"Misal mau olahraga aerobik (yang gerakannya cepat), itu sebenarnya buat lutut enggak bagus, tapi enggak papa, nanti akan datang ke saya," katanya.

"Futsal pun sebenarnya enggak bagus tapi kalau ada, silakan. Nanti kalau lutut rusak, datanglah ke saya," Ruslan menekankan.

INFOGRAFIS: Deretan Vitamin yang Dianjurkan Saat Isolasi Mandiri (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya