Liputan6.com, Jakarta - Tim peneliti keamanan siber di VPN Check mendapati, sejumlah aplikasi iOS berbahaya masih tersedia di App Store setelah dilaporkan kecurangannya.
Perusahaan mencatat, Avast awalnya menemukan 133 aplikasi penipuan pada Maret 2021 dan mengungkap temuan mereka kepada Apple.
Advertisement
Setahun berlalu dari pelaporan oleh Avast, VPN Check masih mendapati ada 84 aplikasi penipu masih ada di App Store dan bisa diunduh oleh pengguna.
Adapun aplikasi tersebut, termasuk editor foto dan video, aplikasi wallpaper,. aplikasi horoskop, antivirus palsu, dan produk serupanya.
Deretan aplikasi ini tdak harus berupa malware atau virus, tidak mencoba mencuri data, atau merusak perangkat yang terinfeksi.
Namun, mereka berusaha untuk memaksa atau langsung mendaftarkan pengguna ke berbagai layanan premium hingga mekanisme serupa lainnya, dan sulit dihapus dari perangkat.
Mengutip laporan VPN Check, Senin (18/7/2022), total aplikasi ini telah menipu pengguna iOS mencapai USD 100 juta atau Rp 1,5 triliun setiap tahunnya.
Di sisi lain, perusahaan menyalahkan Apple yang tidak bergerak dengan cepat untuk menghapus aplikasi berbahaya ini dari App Store.
VPN Check menyebutkan, Apple bertindak lamban karena masih mendapatkan potongan dari pendapatan penipuan tersebut dan akan kehilangan seluruhnya jika langsung ditindak.
Apple sendiri baru-baru ini mengumumkan telah memblokir lebih dari 343.000 aplikasi iOS terkait pelanggaran privasi pada 2021.
Sementara itu, 157.000 aplikasi lainnya ditolak masuk ke App Store karena diduga berusaha menyesatkan atau mengirim spam ke pengguna iPhone.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apple Blokir 1,6 Juta Aplikasi yang Tipu Pengguna
Perusahaan bermarkas di Cupertino itu juga mengatakan, mereka juga telah memblokir lebih dari 34.500 aplikasi agar dapat dicari oleh pengguna di App Store.
Adapun cara ini digunakan tim Review Aplikasi App Store agar aplikasi yang dicurigai menggunakan fitur yang secara sengaja disembunyikan oleh pengembang.
Apple juga menghapus 155.000 lebih aplikasi dimana pengembang menyematkan fitur atau kemampuan tambahan ketika aplikasi telah disetujui dan masuk ke dalam App Store.
Sepanjang 2021, tim peninjau aplikasi App Store telah menghentikan lebih dari 1,6 juta aplikasi dan update berbahaya agar tidak masuk di toko aplikasi dan berpotensi menipu pengguna.
Tahun lalu, perusahaan juga mengatakan, hampir 1 juta aplikasi baru bermasalah dan 1 juta pembaruan aplikasi yang ditolak dan dihapus oleh tim review Apple.
"Apple berdedikasi untuk menjaga App Store sebagai tempat yang aman dan tepercaya bagi pengguna untuk menemukan dan men-download aplikasi," tulis perusahaan dalam laporannya, Senin (6/6/2022).
Advertisement
Apa Itu Fleeceware?
Taktik Apple untuk melindungi pengguna dari berbagai aksi penipuan ini disambut baik oleh banyak pihak, karena maraknya peredaran aplikasi scam bernama fleeceware di App Store iOS.
Berdasarkan laporan peneliti di Avast tahun lalu, fleeceware menjadi masalah besar di App Store dan memiliki kemampuan memikat pengguna dengan iming-iming uji coba gratis.
Nyatanya, pengguna akan dikenakan biaya berlangganan hingga ribuan dolar per tahun setelah masa uji coba berakhir.
Seperti yang dilaporkan Avast, 200 aplikasi fleeceware diperkirakaan telah meraup total pendapatan lebih dari USD400 juta di toko aplikasi Apple dan Google.
Laporan ini juga dikonfirmasi oleh para peneliti keamanan di Sophos. Mereka juga melihat lusinan aplikasi fleeceware telah diunduh pengguna iOS hingga 3,6 juta kali dan terdaftar sebagai aplikasi terlaris di Apple App Store.
App Store Apple Hapus Massal Aplikasi yang Tak Diperbarui
Di sisi lain, Apple tampaknya melakukan penghapusan massal terhadap aplikasi-aplikasi yang tak lagi menerima update dari pengembangnya.
Apple mengirimkan email dengan subjek "App Improvement Notice" atau 'Pemberitahuan Peningkatan Aplikasi' kepada para pengembang yang terdampak.
Melalui email itu, Apple memperingatkan akan menghapus aplikasi yang belum diperbarui dalam waktu yang ditentukan, dari toko aplikasi App Store.
Mengutip The Verge, Minggu (24/4/2022), Apple memberikan waktu 30 hari kepada para pengembang untuk memperbarui aplikasi-aplikasi mereka, agar tidak ditendang dari App Store.
"Anda bisa membuat aplikasi ini tersedia untuk ditemukan bagi pengguna baru dan diunduh dari App Store dengan mengirimkan update untuk ditinjau dalam 30 hari," tulis Apple dalam emailnya.
Selanjutnya Apple juga mengatakan, akan menghapus aplikasi-aplikasi usang dari App Store. Sementara, aplikasi yang sudah diunduh sebelumnya akan tetap tersedia di perangkat pengguna.
(Ysl/Isk)
Advertisement