Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Lanskap menyampaikan hasil surveinya tentang elektabilitas calon presiden (Capres) 2024 di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul di Jatim, sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul di wilayahnya, Jateng.
Baca Juga
Advertisement
Direktur Eksekutif Lanskap Mochammad Thoha menyatakan, temuan menarik terlihat di Jawa Tengah. Apabila biasanya Ganjar selalu dominan unggul di Jawa Tengah, kini suara Prabowo Subianto mulai menyusul.
"Temuan survei menujukkan bahwa Jateng yang menjadi basis utama Ganjar memperoleh dukungan terbesarnya telah terkikis oleh Prabowo, Anies, Puan dan Tri Rismaharini," kata Thoha dalam rilis daring, Senin (18/7/2022).
Thoha menyebut, elektabilitas Prabowo Subianto di Jawa Tengah cukup mengejutkan. Sebab elektabilitas Prabowo Subianto hanya berbeda sedikit dengan Ganjar Pranowo.
"22,4 persen publik di Jateng memilih Ganjar bila Pemilu dilaksanakan saat ini. Prabowo memberikan kejutan memeroleh elektabilitas 20,5 persen di Jateng; Anies berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 12,1 persen," ucapnya.
Berikut hasil survei jika Pilpres dilaksanakan hari ini di Jawa Tengah:
1. Ganjar Pranowo 22,4 persen
2. Prabowo Subianto 20,5 persen
3. Anies Baswedan 12,1 persen
4. Puan Maharani 10,2 persen
5. Tri Rismaharini 3,6 persen
6. Ridwan Kamil 2,4 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen
8. Basuki Tjahaja Purnama 1,1 persen
9. Khofifah I Parawansa 1,1 persen
10. Cak Imin 1,1 persen
Untuk diketahui, survei ini digelar terpisah di Jateng dan Jatim dengan jumlah responden yang sama 880 orang. Survei digelar pada tanggal 29 Juni hingga 8 Juli 2022. Wawancara dilakukan secara langsung dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 3,3 persen.
Anies-Ganjar Naik, Prabowo Merosot
Sementara itu, survei Nasional Indopol justru memperlihatkan hasil berbeda. Kendati, tiga tokoh teratas Capres 2024 masih dengan sosok yang sama, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Namun hasil Survei Nasional Indopol pada Juni 2022 menunjukkan bahwa posisi Prabowo Subianto jatuh dari Top of Mind, yakni menjadi 8,94 persen, sedangkan Ganjar Pranowo naik menjadi 17,89 persen, dan Anies Baswedan melejit ke angka 16,42 persen.
“Analisis pertama terkait defisit elektabilitas Prabowo adalah performa dan kinerjanya selaku Menteri dalam kabinet Jokowi tidak dapat menjadi terobosan bagi yang bersangkutan untuk menampilkan prestasinya kepada publik,” kata Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto dalam rilis daring, Jumat (15/7/2022).
Ratno menyebut, kinerja menteri lebih banyak menjadi benefit sang presiden ketimbang bagi dirinya sendiri. Di sisi lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan selaku kepala daerah justru memiliki “ruang bermain” yang lebih beragam dan lebih merdeka daripada seorang menteri.
“Sehingga Ganjar dan Prabowo leluasa menampilkan jurusnya, sedangkan Prabowo tidak,” kata dia.
Lebih lanjut, Ratno mengungkap analisis kedua terkait defisit elektabilitas Prabowo juga dapat dikaitkan dengan kalahnya Ketum Partai Gerindra itu terhadap Anies Baswedan.
“Hasil survei menunjukkan merosotnya Prabowo diimbangi dengan naiknya Anies, sesuatu yang dapat dinalar dengan baik mengingat keduanya bersaing memperebutkan pasar konstituen yang sama, yakni mereka yang tidak puas—menjurus antipati—kepada Jokowi. Sementara Prabowo tidak bisa berjarak dari sang Presiden sehingga kepercayaan eks pendukungnyan makin tergerus. Anies sebaliknya,” kata dia menjelaskan.
Advertisement