Saham DEWI Terbang 35 Persen hingga Penutupan Sesi Pertama Perdagangan

Dalam perdagangan perdana, saham DEWI melesat 35 persen menjadi Rp 135 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 18 Juli 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Jul 2022, 13:35 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dewi Shri Farmindo Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (18/7/2022) di papan pengembangan dengan kode saham DEWI.

Dalam perdagangan perdana, saham DEWI melesat 35 persen menjadi Rp 135 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama. Pada pembukaan perdagangan, saham Dewi Shri Farmindo naik Rp 35 ke posisi Rp 135 per saham. Sebelumnya, harga IPO DEWI ditetapkan pada harga Rp 100 per saham.

Pada sesi pertama, saham DEWI berada di level tertinggi Rp 135 dan terendah Rp 114 per saham. Total frekuensi perdagangan 45.828 kali, mencatatkan transaksi 5,07 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 63,1 miliar

PT Dewi Shri Farmindo Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan pemotongan ayam  broiler menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan  melepas sejumlah Rp 700 juta saham. 

Besaran saham itu setara dengan 35 persen dari  modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 100 per saham. Kemudian, perseroan menunjuk PT  KGI Sekuritas Indonesia dan PT Binaartha Sekuritas selaku Joint Lead Underwriter. 

Direktur Utama Dewi Shri Farmindo, Aditiya Fajar Junus menjelaskan terkait langkah perusahaan untuk masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Langkah perusahaan masuk Bursa  Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kualitas dalam mengelola  perkandangan, meningkatkan fokus pada High value customers (contohnya restoran dengan jumlah  jaringan pemasaran yang cukup besar seperti fast food), meningkatkan Quality Assurance Programs,  meningkatkan profitibilitas melalui Vertical Integrations,” kata Aditiya dalam keterangan resminya, Senin, 18 Juli 2022.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Potensi Bisnis Ayam Broiler

Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Aditiya meyakini, bisnis ayam broiler ini memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Berdasarkan  Rencana Strategis Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Ayam, Kementerian Pertanian Republik  Indonesia, investasi sub sektor peternakan terlihat tumbuh positif pada periode 2015-2019 yaitu dari  Rp 326,4 miliar menjadi Rp 1,5 triliun secara kumulatif meningkat sebesar Rp 726,8 miliar. 

Investasi  dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami peningkatan sebesar 37,10 persen yang meningkat konsisten dari tahun ke tahun.  

Aditiya mengemukakan, populasi ayam broiler mengalami peningkatan pesat, rata-rata sebesar  11.45 persen per tahun sejak tahun 1984. 

Sementara itu, pada 2019, populasi ayam broiler di Indonesia mencapai  3,17 miliar ekor dan konsumsi daging ayam broiler naik menjadi 5,69kg per kapita per tahun.

Angka 5,69kg  per kapita per tahun hanya konsumsi di dalam rumah tangga. Akan jauh lebih tinggi jika di tambah jumlah  konsumsi yang terdapat di pengusaha kuliner seperti rumah makan, warung, restoran dan hotel. 


Resmi Tercatat di BEI Senin 18 Juli 2022

Pencatatan perdana saham PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI), Senin (18/7/2022) (Foto: BEI)

Sebelumnya, PT Dewi Shri Farmindo Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 18 Juli 2022, di papan pengembangan dengan kode saham DEWI.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, DEWI resmi menjadi perusahaan tercatat ke 26 pada  2022  dan  menjadi perusahaan tercatat saham ke 792.

"Pencapaian ini merupakan bagian dari kerja keras segenap manajemen dan karyawan PT Dewi Shri Farmindo serta menjadi langkah awal bagi perusahaan itu scale up bertumbuh menjadi lebih besar,” kata I Gede Nyoman, dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham DEWI, Senin (18/7/2022).

Sementara itu, Direktur Utama Dewi Shri Farmindo, Aditiya Fajar Junus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaran pencatatan saham perusahaan di BEI.

"Kami senang sekali dapat menjadi salah satu perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” kata Aditiya.

 

 


Kebutuhan Konsumsi Ayam Meningkat

Peternak memberikan makan pada ayam pedaging broiler di kawasan Cipelang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/7). Harga daging ayam naik mencapi angka Rp 50 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Dia menuturkan, terkait kebutuhan dan konsumsi daging ayam di Indonesia meningkat setiap tahun.

"Ayam seperti kita ketahui adalah salah satu sumber protein hewani di Indonesia yang favorit dan juga ekonomis. Kebutuhan dan konsumsi daging ayam di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ungkapnya.

Dewi Shri Farmindo telah melakukan budidaya ayam broiler dan pemotongan ayam broiler sejak 2019. Bahkan, DEWI juga berkomitmen untuk selalu menjaga mutu dan kepuasan pelanggan.

"Visi dan misi perusahaan kami ingin menjadi perusahaan yang berpengaruh terhadap kontribusi untuk pemenuhan kebutuhan protein di Indonesia. Dengan ini, kami mengajak seluruh publik untuk berinvestasi bersama kami dengan kode saham DEWI,” ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya