Jokowi Minta Jemaah Haji yang Pulang ke Indonesia di Vaksin Booster Sebelum Dijemput Keluarga

Budi menjelaskan, saat ini varian Covid-19 yang tengah mewabah adalah BA4 dan BA5 yang berkemampuan menembus seorang yang sudah divaksin dengan kekuatan 2-3x lipat lebih kuat dibandingkan varian Omicron atau BA1.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Jul 2022, 17:47 WIB
Petugas membagikan air zam-zam untuk jemaah haji Kloter 2 asal Banten di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (29/8). Setiap jemaah mendapatkan lima liter air zam-zam yang dibagikan secara cuma-cuma (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi memberikan arahan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya kepada mereka yang baru pulang dari ibadah haji untuk bisa melengkapi dosis vaksinasi sebanyak tiga kali.

Hal itu disampaikan kepala negara saat menggelar rapat evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Istana Negara Jakarta.

"Presiden memberikan arahan untuk semua jemaah haji baru pulang dan belum di-booster diminta sambil menunggu di asrama haji sebelum dijemput oleh keluarga," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan presiden kepada awak media, Senin (18/7/2022).  

Budi menambahkan, arahan presiden juga meminta agar sejumlah giat masyarakat dipersyaratkan dengan vaksin booster. Tujuannya, semata melindungi dan meminimalkan tingkat fatalitas jika terjangkit.

"Beberapa kegiatan masyarakat akan kita minta agar diwajibkan vaksinasi booster dengan tujuan untuk melindungi. Jadi masyarakat kalau terkena jangan sampai masuk rumah sakit dan jangan sampai wafat,” harap Budi.

Budi menjelaskan, saat ini varian Covid-19 yang tengah mewabah adalah BA4 dan BA5 yang berkemampuan menembus seorang yang sudah divaksin dengan kekuatan 2-3x lipat lebih kuat dibandingkan varian Omicron atau BA1. 

Artinya, lanjut Budi, BA4 dan BA5 memiliki kesempatan lebih besar menjangkit seseorang meski sudah divaksin.

"Kemungkinan masyarakat terkena, terinfeksi, lebih tinggi walau yang bersangkutan sudah divaksinasi,” urai Budi.

 


Peningkatan Kasus Covid-19

Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kementerian Kesehatan memprediksi penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Selain itu, laju penyebaran Covid-19 di Indonesia terpantau meningkat dengan eskalasi perlahan. Hal itu seperti yang sudah terjadi di India dengan jumlah kenaikan yang lambat namun terus meningkat.

"Indonesia itu mirip dengan India, kenaikannya tidak cepat tetapi perlahan naik terus dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat,” Budi menutup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya