Tarian Bali Bikin Heboh Stasiun Utama Kota Wellington

Hiburan budaya ini sukses menarik perhatian para pengguna stasiun di Wellington, Selandia Baru.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Agu 2022, 18:36 WIB
Tampilan budaya Bali di stasiun Wellington. Dok: Kemlu RI

Liputan6.com, Wellington - Performa budaya Bali berhasil membuat heboh stasiun utama di kota Wellington, Selandia Baru. Warga Indonesia dan Selandia Baru kompak membuat pertunjukan tersebut untuk mempromosikan budaya Indonesia. 

Dilaporkan Kemlu RI, Senin (18/7/2022), para performer tampil di stasiun utama kota Wellington pada Jumat sore pada 15 Juli 2022. Di tengah hiruk pikuk para penumpang yang hendak pulang dari perkantoran dan pusat kota, alunan merdu gamelan Bali dan tarian bali membuat langkah mereka terhenti sejenak.

Acara bertajuk ‘The Bali Sensory Experience’ menghadirkan penampilan kelompok gamelan yang tidak hanya beranggotakan orang Indonesia namun juga warga Selandia Baru dan tarian asal Bali. Kegiatan ini diadakan oleh kelompok Friends of Indonesia tertua di Selandia Baru, New Zealand-Indonesia Association (NZIA) berkolaborasi dengan salah satu kelompok seni Indonesia, Mekar Bhuana Aotearoa. 

Tidak hanya itu, para penonton yang hadir juga berkesempatan mencicipi kopi Indonesia asal Kerinci sambil menikmati penampilan yang menyita perhatian. Dalam pertunjukan yang berlangsung tidak lebih dari satu jam tersebut, ditampilkan Tari Legong Condong, Tari Rejang Renteng, Gending Bapang Badung, dan Geding Kapi Raja. 

Bali merupakan destinasi wisata yang sangat dikenal oleh orang-orang Selandia Baru. Promosi seni budaya seperti ini merupakan kontribusi positif dalam upaya penguatan people-to-people contact dan semakin dikenalnya budaya Indonesia di Selandia Baru. ​

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Industri Pariwisata Mulai Pulih, Tertinggi Bali dan Nusa Tenggara

Suasana sore pantai di Kuta, Bali. Sebelum pandemi COVID-19. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Riset Mandiri Institute menyimpulkan bahwa industri pariwisata mulai pulih. Secara umum tingkat belanja masyarakat untuk sektor pariwisata masih tetap solid di tengah kenaikan inflasi dan kasus Covid-19.

Dikutip dari riset Mandiri Institute, Senin (18/7), peningkatan aktivitas industri pariwisata ini disebabkan karena tingkat vaksinasi yang tinggi serta pelonggaran mobilitas.

"Pengendalian kasus COVID-19 yang relatif baik mendorong bangkitnya sektor pariwisata," rulis riset yang berjudul Perkembangan Belanja Sektor pariwisata.

Saat ini tingkat mobilitas masyarakat, terutama kunjungan ke daerah-daerah pariwisata terus meningkat. Secara spasial, tingkat belanja masyarakat di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang merupakan daerah utama pariwisata, terus dalam tren meningkat, terutama sejak kasus Omicron mereda.

Secara khusus indeks di Bali saat ini merupakan yang tertinggi sejak awal pandemi. Tren kenaikannya terjadi sejak dua minggu menjelang Lebaran.

Sedangkan Indeks di NTB meningkat pesat sejak awal Juni 2022. Saat ini mencapai level 110,5, tertinggi sejak prapandemi.

Hal ini mengindikasikan tingginya kunjungan masyarakat ke Bali dan NTB dari menjelang Lebaran hingga saat ini. 


Belanja di Hotel, Restoran dan Kafe

Capella Ubud menjadi salah satu dari dua hotel di Bali yang masuk jajaran 10 besar hotel mewah baru terbaik di dunia. (dok. Instagram @capellaubud/https://www.instagram.com/p/Bp6kIfyFJBg/Dinny Mutiah)

Pada daerah-daerah utama wisata, tingkat kunjungan yang lebih tinggi mendorong belanja terkait travel, tiket pesawat, hotel, dan restoran dibanding daerah lain. Dibanding sebelum Ramadan 2022, belanja terkait hotel saat ini di daerah pariwisata tumbuh 34 persen, lebih tinggi dibanding daerah lain yng tercatat 24 persen.

Demikian juga belanja terkait restoran, tumbuh 25 persen, juga lebih tinggi dibanding daerah lain yang 19 persen. Belanja-belanja lain yang juga meningkat cukup tinggi adalah yang terkait gaya hidup seperti entertainmen, fesyen, dan perhiasan.

Penggunaan pesawat untuk mobilitas antar daerah saat ini semakin meningkat. Sementara untuk mobilitas dalam kota atau antar daerah yang lebih dekat, selain menggunakankendaraan pribadi, penggunaan transportasi darat lainnya juga cenderung meningkat.

Ke depan, penguatan potensi rumah tangga dan para pelaku-pelaku usaha di daerah-daerah utama pariwisata, terutama di segmen mikro dan usaha kecil, perlu menjadi agenda penting oleh semua pemangku kepentingan. 


Kemenparekraf: Pandemi Covid-19 Mengubah Cara Orang Berwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Liputan6.cm/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melanjutkan sosialisasi sadar wisata.

Bertempat di Desa Wisata Aritonang, Desa Wisata Sibandang dan Desa Wisata Papande (Kabupaten Tapanuli Utara) serta Desa Merek dan Desa Tongging di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. Sosialisasi Sadar Wisata berlangsung pada Kamis dan Jumat (14-15 Juli 2022).

“Saat ini wilayah Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas yang dikembangkan pemerintah. Untuk itu seluruh penggerak pariwisata harus meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata yang dimilikinya dan meningkatkan kapasitas dalam melayani kunjungan wisatawan, agar berdampak pada kesejahteraan warga yang ada di sekitar kawasan Danau Toba,” kata Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh dalam sambutannya saat membuka sosialisasi di depan 100 orang pelaku pariwisata dari setiap desa wisata, dikutip Sabtu (16/7/2022).

Infografis Mekanisme Pemberian Vaksin Booster Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya