Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif COVID-19 harian masih menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per Senin, 18 Juli 2022, ada penambahan 3.393 kasus baru dan 956 kasus aktif.
Dengan demikian keseluruhan jumlah kasus aktif pada hari ini mencapai 28.506. Sedangkan total kasus konfirmasi positif adalah 6.138.346.
Advertisement
Pasien meninggal akibat COVID-19 berjumlah 10 orang. Adapun kasus sembuh berjumlah 2.427. Dengan masing-masing penambahan tersebut, maka jumlah korban meninggal akibat COVID-19 mencapai 156.859 dan sembuh sebanyak 5.952.981 orang sejak Maret 2020.
Ada lima provinsi yang melaporkan penambahan kasus positif COVID-19 harian di atas 100 per 18 Juli 2022. Kelima provinsi tersebut yakni:
- DKI Jakarta: 1.864 orang positif, 1.355 orang sembuh
- Jawa Barat: 531 orang positif, 425 orang sembuh
- Banten: 470 orang positif, 152 orang sembuh
- Jawa Timur: 181 orang positif, 209 orang sembuh
- Bali: 105 orang positif, 90 orang sembuh
Sebanyak 3.832 suspek dan 105.165 spesimen diperiksa pada hari ini.
Sementara jumlah individu yang telah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama bertambah 21.952, dosis kedua 16.642, dan dosis ketiga atau booster 70.195.
Masing-masing jumlah tersebut menyumbang pada banyaknya masyarakat yang telah mendapat suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama, kedua, dan ketiga yakni 201.966.816, 169.582.051, dan 53.126.957.
Kasus COVID-19 RI Seperti di India
Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, perkembangan COVID-19 di Indonesia saat ini berstatus perlahan namun pasti. Menurut dia, hal itu seperti yang sudah terjadi di India dengan jumlah kenaikan yang lambat namun terus meningkat.
“Indonesia itu mirip dengan India, kenaikannya tidak cepat tetapi perlahan naik terus dan kita belum melihat puncaknya tercapai dengan cepat,” kata Budi usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (18/7/2022).
Budi menambahkan, subvarian BA4 dan BA5 dari Covid-19 memiliki kemampuan untuk vaccination evasion atau dapat menembus seorang yang sudah divaksin dengan kekuatan 2-3x lipat lebih kuat dibandingkan varian Omicron atau BA1.
Artinya, lanjut Budi, BA4 dan BA5 memiliki kesempatan lebih besar menjangkit seseorang meski sudah divaksin.
“Kemungkinan masyarakat terkena, terinfeksi, lebih tinggi walau yang bersangkutan sudah divaksinasi,” urai Budi.
Advertisement
Dorong Masyarakat untuk Booster
Meski begitu, Budi mendorong agar masyarakat tetap menjalankan proteksi dengan meningkatkan kekebalan dengan cara vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster. Sebab, meski terdiagnosa positif Covid-19, tingkat fasilitasnya dipastikan tidak parah.
“Disarankan masyarakat tetap cepat di-booster karena walaupun ada kemungkinan terkena tapi booster itu terbukti mampu melindungi karena kita (bisa) tidak masuk rumah sakit dan kalau toh pun masuk rumah sakit, tingkat fatalitas akan sangat rendah (jika sudah booster),” Budi menutup.