Ayo Ramaikan Lagi Museum Sadurengas, Tempat Koleksi Peninggalan Kerajaan Paser

Demi meramaikan kunjungan ke Museum Sadurengas, Pemkab Paser menggelar beragam acara menarik bertajuk 'Gebyar IV Museum Sadurengas'.

oleh Apriyanto diperbarui 20 Jul 2022, 06:00 WIB
Salah seorang pelajar SMP sedang melukis guci di Museum Sadurangas, Senin (18/7/2022). (Liputan6.com)

Liputan6.com, Paser - Demi meramaikan kunjungan ke Museum Sadurengas, Pemkab Paser menggelar beragam acara menarik bertajuk 'Gebyar IV Museum Sadurengas', awal pekan kemarin. Salah satunya adalah dengan menggelar aneka perlombaan, sebanyak 300 peserta mulai dari tingkat TK hingga orang dewasa ikut berpartisipasi.

Perlombaan yang digelar antara llain mewarnai tingkat TK, belogo, lukis koleksi museum, cerdas cermat, sorong batang, vlog, cerita tentang museum, dan fotografi.

Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, digelarnya perlombaan untuk mengajak anak-anak maupun masyarakat secara luas datang dan melihat peninggalan bersejarah di Museum Sadurangas.

"Alhamdulillah para peserta baik pelajar dan masyarakat umum sangat antusias mengikuti berbagai jenis lomba dalam gebyar Museum Sadurengas keempat," kata Syarifah Masitah Assegaf.

Museum Sadurengas yang berada di Jalan Keraton Kecamatan Pasir Belengkong merupakan museum bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Paser. Bangunannya yang membentuk rumah panggung atau dalam bahasa Paser disebut Kuta Imam Duyu Kina Lenja.

Memiliki arti rumah kediaman pemimpin yang bertingkat. Merupakan bekas rumah salah satu Sultan Paser di abad ke-18, yaitu Aji Tenggara yang kemudian menjadi Istana Kesultanan oleh Sultan Ibrahim Khaliludin diawal abad ke-19.

Di Museum ini terdapat berbagai koleksi benda kuno peninggalan sejarah Kesultanan Paser, seperti tempayan atau guci kuno peninggalan Dinasti Yuan, alat rumah tangga, alat kesenian, dan pakaian Kesultanan Paser.

Di sekitarnya terdapat makam para raja dari Kerajaan Sadurengas yang sering dikunjungi dan terdapat sebuah batu yang disebut Batu Kilan. Masyarakat sekitar mempercayai dapat mengetahui nasibnya.

Museum Sadurengas dengan segala adat budaya ia menyebut wajib dilestarikan. Karena keberagamannya ini pulalah yang membuat Sadurengas menjadi ikon histori dari Kabupaten Paser.

"Banyak pelajaran yang kita peroleh melalui kegiatan ini. Bukan hanya pengetahuan tentang adat istiadat, budaya dan benda bersejarah. Tetapi juga beragamnya permainan tradisional dari leluhur yang sarat makna," terangnya.

Seperti lomba begasing maknanya mengajarkan ketangkasan, kekuatan, dan ketelitian. Permainan Belogo dan Sorong Batang menanamkan nilai-nilai kejujuran, ketidakegoisan, kerja sama, dan sikap kerja keras, serta dapat mempererat silaturahmi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Cinta Museum

Lomba sorong batang menanamkan nilai-nilai kejujuran, ketidakegoisan. (Liputan6.com)

Sementara itu, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Paser, Surfiani menjelaskan, gebyar Museum Sadurengas hampir setiap tahun dilaksanakan. Begitupun saat kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya dilakukan secara daring.

Kasus Covid-19 sudah melandai dan berbagai kegiatan dapat dilakukan secara tatap muka langsung. Dirinya berharap dengan perlombaan ini menarik minat masyarakat ke Museum Sadurengas.

"Sehingga dapat mengunjungi dan mencintai Museum Sadurengas. Serta mengetahui sejarah yang ada di Kerajaan Paser. Kami melakukannya itu dengan mengadakan berbagai lomba," urai Surfiani.

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya