Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengaku mendapat banyak komplain dari jemaah haji soal air zamzam yang tidak diperkenankan dibawa pulang dari Arab Saudi ke Tanah Air.
"Komplain dari jemaah banyak, tapi saat ini memang penerbangan internasional kan semakin ketat," kata Hilman usai menemui jemaah di hotel di kawasan Raudhah, Makkah, Senin (18/7/2022).
Dia mengingatkan agar jemaah tidak membawa air zamzam dalam tas koper bagasi. Sebab, sudah ketentuan dari otoritas penerbangan Arab Saudi mengenai pelarangan tersebut.
Hilman meminta jemaah tidak perlu khawatir mengenai air zamzam. Sebab, jemaah akan dibagikan 5 liter air zamzam per orang. Dia pun mengaku telah diperintahkan Menteri Agama dalam beberapa hari ke depan bertemu dengan direktur perusahaan yang menangani air zamzam.
Baca Juga
Advertisement
"Kira-kira jemaah haji Indonesia bisa ditambah lagi gitu ya menjadi 10 liter itu mungkin apa enggak tahun ini. Kalau enggak tahun ini, ya tahun depan kita akan seperti apa," ucap dia.
Dia berharap, air zamzam 5 liter yang didapatkan bisa dinikmati oleh jemaah dan keluarganya termasuk tetangga. "Ya memang saya paham ya keinginannya dan kita coba negosiasikan kalaupun tidak tahun ini, mudah mudahan tahun depan bisa 10 liter," tandas Hilman.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Jemaah Haji Geser dari Makkah ke Madinah
Kementerian Agama (Kemenag) terus mempersiapkan fasilitas jemaah ketika di Madinah. Jemaah nantinya akan mendapat fasilitas yang sama ketika berada di Makkah.
"Untuk hotel juga sudah ada di Madinah dan sudah disiapkan untuk jemaah yang bergeser dari Makkah ke Madinah. Mengenai fasilitas yang akan didapatkan oleh jemaah ketika di Madinah itu juga sama," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Hilman Latief, Makkah, Senin (18/7/2022).
Jemaah juga jangan khawatir soal makanan. Sebab, akan mendapatkan makanan 3 kali sehari.
Hilman mengaku banyak menerima aspirasi dari jemaah haji soal makanan. Misalnya apakah nasinya bisa ditambah.
"Kita sudah jelaskan bahwa yang kita sediakan itu sudah diatur oleh ahli kesehatan, oleh ahli gizi, ahli nutrisi, bahwa karbohidratnya dengan 200 gram itu sudah dianggap cukup, tidak berlebihan seperti nutrisi yang masuk," ucap dia usai menemui jemaah di Sektor 3.
Hilman mengatakan, jemaah akan berada di Madinah selama 9 hari. Jemaah bisa melakukan ziarah hingga beribadah misalnya salat Arbain.
Proses pendorongan jemaah dari Makkah ke Madinah, lanjut Hilman, khususnya untuk jemaah yang berangkat gelombang dua itu terus berlangsung hingga hari ini.
"Fasilitas untuk pendorongan itu juga kita sudah siapkan bus antarkota juga, insyaallah ready ya standar dan kualitasnya baik di bawah 5 tahun semuanya," kata Hilman.
Advertisement
Siapkan Barang dengan Seksama
Jemaah juga diminta menyiapkan barang barang bawaannya dengan seksama ketika menuju Madinah. Sebab, nantinya jemaah akan pulang ke Indonesia melalui bandara di Madinah.
"Jangan berpikir akan kembali dari ke Makkah, sehingga banyak yang ditinggal di hotel. Beda dengan ketika kami atau kita ke masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina)," kata Hilman.
Dia berharap jemaah yang masih berada di Makkah untuk mengatur energi sambil menunggu berangkat ke Madinah untuk ibadah Arbain dan pulang ke Tanah Air.
Sementara itu, sebelum mengunjungi hotel Safwat Al Sharooq, Hilman yang didampingi Kepala Daker Mekkah Muhammad Khanif serta sejumlah staf ini sempat menjajal Bus Shalawat. Berangkat dari kantor Daker, Dirjen naik Bus Shalawat ke terminal Syieb Amir. Perjalanan lantas dilanjutkan dengan kembali naik Bus Shalawat bernomor 3 ke jalur Raudhah.
Rombongan lalu turun di Safwat Hote di sektor 3. Sebelum berdialog dengan jemaah, Dirjen juga sempat melihat kantor sektor 3 sekaligus berdialog dengan Dr Donny Mukizar, Koordinator Emergency Medical Team Sektor 3.