Puluhan Ibu dan Anak Diduga Keracunan Usai Makan Mi Ayam di Acara Pengajian

Puluhan Ibu dan anak anak di Desa Lumbirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban keracunan makanan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2022, 13:00 WIB
Ramai warga yang datang ke Puskesmas Roworejo dengan dugaan gejala keracunan makanan

Liputan6.com, Lampung - Puluhan Ibu dan anak anak di Desa Lumbirejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung menjadi korban keracunan makanan.

Keracunan diduga seusai mengkonsumsi mie ayam yang dihidangkan dalam acara pengajian.

Wakil Kepala Badan Pembinaan Desa (BPD) Lumbirejo, Luken Sumarno membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dirinya mengungkap keracunan yang dialami sekitar 30 warga desa setempat terjadi pada Jumat (15/7/2022).

"Mereka ini menghadiri acara pengajian, dalam acara itu disajikan makanan termasuk mi ayam," kata Luken, Senin (18/7/2022).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Muntah-Muntah Disertai BAB

Ilustrasi. Foto: ihomeremedy

Menurut Luken, para warga yang diduga keracunan mengalami mual dan muntah-muntah disertai buang air besar (BAB).

Gejala ini mulai dirasakan para korban, malam sepulang dari menghadiri acara pengajian.

Saat dilakukan tracing bersama tim kesehatan puskesmas setempat, diketahui banyak warga lainnya yang mengalami gejala serupa.

Bahkan keesokan harinya, makin ramai warga yang datang ke Puskesmas Roworejo dengan keluhan serupa.

"Karena tenaga di puskesmas ini kurang, ada sebagian yang dibawa langsung ke rumah sakit," jelas Luken.

Menurutnya, hingga saat ini masih ada beberapa warga yang keracunan menjalani rawat inap di RSUD Pesawaran.


Kesulitan Temukan Sampel

Ilustrasi Racun

Luken menambahkan, dia bersama perangkat desa kesulitan menemukan sampel makanan untuk diuji. Pasalnya, makanan yang disajikan dalam acara pengajian tersebut sudah habis tak bersisa.

"Enggak ada (sampel makanan), cuma kita ambil sampel dari kotoran warga yang keracunan ini," kata Luken.

Saat ini, belum diketahui hasil dari sampel kotoran karena masih dilakukan pengujian di laboratorium Dinas Kesehatan setempat.

 

Penulis: Ahmad Husin

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya