Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan kembali mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu-Kamis, 20-21 Juli 2022. Analis memprediksi IHSG masih konsolidasi dan cenderung terkoreksi jelang RDG Bank Indonesia.
"Selama IHSG belum naik ke atas 6.757, IHSG masih akan konsolidasi dan cenderung terkoreksi. Tetap waspadai kemungkinan penurunan IHSG secara agresif di minggu ini selama IHSG belum naik ke atas 6.757. Koreksi terdekat IHSG kami proyeksikan akan ke level 6.500,” ujar Analis Fundamental Kanaka Hita Solvera (KHS) Raditya Pradana saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/7/2022).
Advertisement
Dia prediksi IHSG berada di level support 6.650, 6.600, 6.559-6.550, 6.500 dan resistance 6.700, 6.750-6.757 pada pekan ini.
“RDG BI besok menurut proyeksi kami Bank Indonesia sudah mulai menaikkan suku bunganya. Hal ini mengacu inflasi tahunan Indonesia yang sudah melebihi batas yang ditentukan Bank Indonesia tahun ini, yaitu di level 4,35 persen,” ungkapnya.
Raditya menegaskan, kenaikan suku bunga menjadi katalis bagi pergerakan IHSG karena dapat mengurangi jumlah transaksi perdagangan, karena pasar akan sangat "tidak pasti".
Untuk saham yang bisa dicermati, Raditya memilih saham perbankan yang termasuk ke dalam 'big four'.
“Berdasarkan katalis kenaikan suku bunga, hal ini menjadi katalis positif bagi perbankan. Bisa melakukan Buy On Weakness pada “Big Four” perbankan,” katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Fluktuasi
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mengatakan, IHSG masih dapat bergerak berfluktuasi hingga nanti keputusan dari Bank Indonesia.
"Jika terjadi kenaikan pada suku bunga hal ini dapat direspon positif oleh pelaku pasar, dan jika di hold kami melihat pergerakan IHSG akan cenderung masih akan berfluktuasi kecenderungan menguat mengingat pelaku pasar juga menunggu rilis laporan keuangan kuartal II,” kata Abdul.
Kemudian, yang perlu diwaspadai masih adanya tekanan dari global seperti kenaikan suku bunga The Fed, serta perang Ukraina-Rusia yang belum usai masih bisa berpotensi menekan arus dana asing.
Sedangkan, untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Abdul memilih sektor perbankan serta sektor komoditas mengingat akan rilisnya laporan keuangan emiten kuartal II.
"Untuk sahamnya BBRI, ITMG, PTBA. BMRI. Saat ini harga keempat saham tersebut masih dalam penurunan investor dapat melakukan wait and see terlebih dahulu dan menunggu momentum rebound,” ujar dia.
Advertisement
Penutupan IHSG Senin 18 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan Senin, (18/7/2022). Sebagian besar sektor saham menguat tetapi rupiah kembali tembus 15.000 per dolar Amerika Serikat pada awal pekan ini.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik tipis 0,11 persen ke posisi 6.659,25. Indeks LQ45 bertambah 0,19 persen ke posisi 940,77. Sebagian besar indeks acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.702,07 dan terendah 6.611,92. Sebanyak 245 saham melemah dan 254 saham menguat. 183 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.083.218 kali dengan volume perdagangan 16,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,3 triliun.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 1,27 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor IDXfinance menanjak 1,11 persen, indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,64 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,39 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,17 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,15 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,69 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,35 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth turun 0,30 persen.
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia cenderung menguat pada Senin, 18 Juli 2022. Indeks Hang Seng Hong Kong melompat lebih dari dua persen, dan memimpin di bursa saham Asia Pasifik. Harga minyak berjangka juga naik dua persen.
Indeks Hang Seng naik 2,7 persen ke posisi 20.846,18. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 3,02 persen. Saham Meituan melonjak 5,86 persen dan Longfor melompat 4,11 persen.
Bursa Saham China
Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai bertambah 1,55 persen ke posisi 3.278,10. Indeks Shenzhen bertambah 0,98 persen ke posisi 12.532,65.
Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 1,9 persen ke posisi 2.375,25. Indeks Kosdaq bertambah 1,88 persen ke posisi 776,72. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 1,23 persen ke posisi 6.687,1. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 1,8 persen. Bursa saham Jepang libur.
Direktur Eksekutif Strategi Investasi OCBC, Vasu Menon menuturkan, lebih banyak risiko penurunan untuk pasar yang bergejolak pada saat ini mengingat berbagai ketidakpastian.
"Tetapi pada saat yang sama, anda tahu, sentimen dapat berubah dengan sangat cepat terutama jika Anda melihat data ekonomi yang positif, kejutan laba yang positif, jadi ini ini adalah situasi yang sangat cair,” kata dia seperti dikutip dari CNBC, Senin, 18 Juli 2022.
Dari data ekonomi, indeks harga konsumen Selandia Baru naik 7,3 persen pada Juni 2022 dibandingkan periode sama tahun lalu. Angka inflasi itu tertinggi dalam 32 tahun yang didorong kenaikan harga konstruksi dan sewa rumah.
Adapun pekan lalu, bank sentral Selandia Baru menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin untuk meredam inflasi. Dolar Selandia Baru berada di posisi 0,6177.
Sementara itu, harga minyak pada jam perdagangan di Asia melambung. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 2,25 persen ke posisi USD 99,79 per barel. Harga minyak Brent bertambah 2,56 persen ke posisi USD 103,75 per barel. Indeks dolar AS berada di posisi 107,401. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 137,95 per dolar AS.
Advertisement