Hoaks Seputar Perdana Menteri yang Beredar di Indonesia, dari Israel sampai India

Berikut kumpulan hoaks seputar perdana menteri dari berbagai negara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jul 2022, 11:00 WIB
Penelusuran klaim Perdana Menteri India meninggal saat pidato mengatakan islam adalah racun

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar pejabat luar negeri kerap diunggah pengguna media sosial yang ada di Indonesia, salah satunya yang kerap disoroti adalah setingkat perdana menteri.

Kabar seputar perdana menteri dari berbagai negara yang beredar di media sosial tersebut sebaiknya tidak langsung dipercaya, sebab tidak semua informasi yang diunggah benar. Hal ini untuk menghindari kita dari hoaks yang berdar.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar perdana menteri dari berbagai negara, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar perdana menteri dari berbagai negara.

 

PM India Meninggal saat Pidato Mengatakan Islam adalah Racun

Cek Fakta Liputan6.com klaim video pidato Perdana Menteri India meninggal saat pidato mengatakan Islam adalah racun. Klaim tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Klaim video Perdana Menteri India meninggal saat pidato mengatakan Islam adalah racun menampilkan seorang sedang berbicara di antara sejumlah orang.

Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.

"perdana Menteri India dlm pidatonya mengatakan “islam adalah racun”

Seketika itu juga Allah cabut ruhnya! Takbir!!"

Benarkah klaim video pidato Perdana Menteri India meninggal saat pidato mengatakan Islam adalah racun? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hoaks Berikutnya

PM Israel Pamer Suntikan Vaksin untuk Membunuh Muslim dalam Video Ini

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pamer suntikan vaksin untuk membunuh umat muslim

Klaim video Perdana Menteri Israel Netanyahu pamer suntikan vaksin untuk membunuh umat muslim diunggahan akun Facebook Faiz Aqsa, pada 11 Mei 2021.

Video tersebut menampilkan Natayu sedang berbicara menunjuk sebuah benda berbentuk lonjong di dalam kotak transparan, kemudian Netanyahu beralih ke kotak transparan berikutnya yang berisi alat suntik.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Copas*Netanyahu berkata di depan kamera: Pertama kita membunuh Muslim dengan peluru, lalu dengan rudal, lalu dengan vaksin.😱*نتانياهو يقول أمام الكاميرات: في البداية نقتل المسلمين بطلقة و من ثم بصاروخ ومن ثم بالقاح Waduh gimana itu yg sdh divaksin..???🙈."

Benarkah klaim video Perdana Menteri Israel Netanyahu pamer suntikan vaksin untuk membunuh umat muslim? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

 

PM Modi pada Sertifikat Kematian Korban Virus Corona India

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Perdana Menteri Narendra Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Deepak Kumar, pada 19 April 2021.

Unggahan klaim foto PM Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India berupa foto seorang memegang dokumen yang terdapat gambar Perdana Menteri Narendra Modi di bagian bawah. Namun tidak jelas tulisan dalam dokumen tersebut.

Unggahan foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"कोरोना से मृत हुए या ऐसे कहें की कोरना से सरकार की अव्यवस्था ने जिनकी हत्या की है उनके मृत्य प्रमाण पत्र पर अपनी तस्वीर छाप करके नरेंद्र मोदी नाम के प्रधान मंत्री ने अपनी बेशर्मी की सारी सीमा तोड़ दी।इतना प्रचार प्रेम?सच में आप तो इंसान कहलाने के लायक भी नहीं बचे हैं।प्रधानमंत्री के तौर पर आपका विरोध करता रहा हूं लेकिन अब तो आपके नाम से घृणा सी हो रही है।"

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai berikut:

"Mati Corona atau mengatakan bahwa clutter pemerintah telah membunuh mereka yang telah dibunuh oleh Corona, Perdana Menteri bernama Narendra Modi telah merusak semua batas ketidaktahuannya dengan mencetak fotonya di sertifikat kematian mereka.Begitu banyak cinta yang heboh?Sungguh, kamu bahkan tidak pantas disebut manusia.Saya telah menentang Anda sebagai Perdana MenteriTapi sekarang aku membenci namamu."

Benarkah klaim foto PM Modi pada sertifikat kematian korban virus corona India? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.


PM Italia Giuseppe Conte Mengaku Kalah dengan COVID-19

Kabar tentang Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte yang mengaku telah dikalahkan oleh wabah virus corona atau COVID-19 beredar di media sosial.

Kabar ini disebarkan akun Facebook Verra Sumual Wowor, pada 23 Maret 2020. Akun ini menuliskan pesan yang diklaim dari PM Italia, Giuseppe Conte.

"PESAN PALING MENYEDIHKANPERDANA MENTERI ITALIA

Kami telah dikalahkan oleh wabah. Kami sudah mati fisik dan mental, kami tak tahu lagi apa yg harus kami buat. Semua cara dunia (manusia) tak lagi mempan. Solusi satu2nya hanya (mengharapkan) kuasa langit (Tuhan).

Italia punya fasilitas perawatan kesehatan tercanggih tapi semuanya gagal mengendalikan corona karena awalnya itu hanya dianggap sekadar lelucon dan sekarang presiden mereka menangis karena tak cukup lahan untuk mengubur 700an korban corona per hari (mungkin hari ini sudah lebih dari 700).PELAJARAN BAGI NEGARA LAIN..TERMASUK NEGARA KITA JANGAN MAIN-MAIN..JANGAN KERAS HATI..DUKUNG UPAYA PEMERINTAH..," tulis akun Facebook Verra Sumual Wowor.

Konten yang diunggah akun Facebook Verra Sumual Wowor telah 6 kali dibagikan dan mendapat 4 komentar warganet.

 Benarkah Italia mengaku kalah dengan COVID-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya