Liputan6.com, Washington D.C - Ibu negara Ukraina Olena Zelenska pada Senin (18/7) melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan turut menemui Jill Biden dalam sebuah agenda.
Bendera Ukraina biru dan kuning berkibar bersama bendera Amerika di Pennsylvania Avenue saat Zelenska menuju acara pertamanya ke Amerika Serikat. Kunjungan ini dilakukan saat Ukraina masih berkecamuk dengan perang.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, menteri luar negeri meyakinkan Zelenska tentang komitmen Amerika Serikat terhadap Ukraina, seperti dikutip dari laman VOA News, Selasa (19/7/2022).
Blinken juga memuji Zelenska atas pekerjaannya yang selalu berfokus pada warga sipil yang mengalami trauma dan permasalahan lainnya akibat dari perang.
Baca Juga
Advertisement
Departemen Luar Negeri tak ada penampilan singkat yang direncanakan oleh Blinken dan Zelenska di hadapan para fotografer di sana. Kedatangan tersebut mencerminkan bahwa Zelenska tidak bepergian sebagai perwakilan resmi pemerintah suaminya, Presiden Volodymyr Zelensky.
Zelenska belajar arsitektur di perguruan tinggi, tetapi bekerja sebagai penulis naskah komedi, termasuk untuk Zelensky, yang adalah seorang komedian dengan acara televisi populer sebelum memenangkan kursi kepresidenan pada 2019.
Olena Zelenska sempat berpartisipasi dalam diskusi "Perempuan dalam Konflik" yang diadakan Dewan Eropa pada Jumat (10/6).
Berbicara dari Kiev, Zelenska menekankan peran perempuan dalam perjuangan Ukraina melawan Rusia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (11/6/2022).
Ia mengatakan, "Perempuan Ukraina tidak bisa disebut korban belaka. Masing-masing dari kita memiliki sejarah perlawanan," katanya.
Dia juga menolak berbicara tentang konflik murni dengan angka. Menurutnya, "ada statistik dan itu mengerikan, tetapi menurut statistik, nasib (sejumlah warga) telah hilang."
"Mereka juga adalah perempuan," kata Zelenska. "Mereka bekerja untuk mendukung perekonomian," imbuhnya.
Sebelum perang, kata Zelenska, perempuan berperan penting dalam semua bidang pembangunan Ukraina. Semasa perang, ia mengatakan, peran itu berlanjut di mana kaum perempuan memberi contoh soal kepahlawanan dan ketabahan.
Presiden Georgia, Salome Zourabichvili, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dan pemenang Hadiah Nobel, Nadia Murad, juga berpartisipasi dalam diskusi tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Volodymyr Zelensky: Rusia Rebut 20 Persen Wilayah Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah merebut 20 persen wilayahnya. Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022.
Dilaporkan BBC, Jumat (3/6/2022), hal itu diungkap Presiden Zelensky dalam video kepada anggota-anggota parlemen Luksemburg.
"Semua formasi-formasi militer Rusia yang siap tempur sedang terlibat di agresi ini," ujar Presiden Zelensky.
Ia menyorot serangan yang makin intensif di kota Severodonetsk di wilayah timur Donbas. Sementara, pejabat pertahanan Inggris berkata Rusia telah merebut banyak kota-kota dan terus unggul berkat konsentrasi berat artileri mereka.
Severodonetsk adalah kota Ukraina yang paling timur. Ukraina masih mencoba mempertahankan kendali di kota tersebut dari serangan Rusia dari berbagai penjuru.
Gubernur Serhiy Haidai yang memimpin Severodonetsk menyebut tentara Ukraina berusaha melakukan serangan balik dan mendapatkan tawanan. Namun, pertempuran di jalan yang sengit membuat evakuasi sulit dan sangat berbahaya.
Volodymyr Zelensky berkata tak ada perubahan drastis di wilayah Donbas, tetapi ia berkata prajurit Ukraina mencetak sejumlah "keberhasilan" di pertempuran Severodonetsk. Masih ada 15 ribu orang yang terperangkap di kota itu.
Sebelumnya, Presiden Ukraina menuduh Rusia melakukan "kegilaan" karena menyerang pabrik kimia Azot yang berukuran besar. Pabrik itu menjadi shelter bagi para pengungsi perang di Ukraina.
Di selatan, Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko berkata Rusia mengeksekusi sejumlah warga sipil di Mariupol. Boychenko berhasil evakuasi sebelum kota itu jatuh ke tangan Rusia.
Advertisement
Pertempuran di Sievierodonetsk Salah Satu Perang Tersulit
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran memperebutkan kota di bagian timur, Sievierodonetsk, adalah "salah satu perang paling sulit", sambil menyoroti pentingnya kota itu di wilayah Donbas.
"Dalam banyak hal, nasib Donbas diputuskan di sini," kata Zelensky dalam pidato melalui video pada Rabu (8/6) malam.
Pasukan Ukraina dipaksa mundur ke pinggiran Sievierodonetsk pada hari Rabu sewaktu menghadapi serangan sengit Rusia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (10/6/2022).
Beberapa hari silam, pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan yang membuat mereka menguasai sekitar setengah wilayah kota. Tetapi gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada media RBC-Ukraine bahwa Rusia mulai meratakan kota itu dengan gempuran bom dan serangan udara, sehingga tidak logis untuk bertahan di kota itu.
"Pasukan kami kini kembali menguasai hanya pinggiran kota," kata Haidai. "Tetapi pertempuran masih berlanjut, pasukan kami mempertahankan Sievierodonetsk, mustahil untuk menyatakan Rusia menguasai kota itu sepenuhnya."
Ia mengakui kesulitan yang dihadapi pasukan Kyiv, dan mengatakan kepada Associated Press, "Semua yang dimiliki tentara Rusia, artileri, mortir, tank, pesawat udara – semua itu, mereka gunakan di Sievierodo.
Rusia Mundur
Haidai mengindikasikan bahwa pasukan Rusia dapat mundur ke posisi-posisi yang lebih dapat dipertahankan, seperti Lysychansk, kota di seberang Sungai Siverskyi Donets, yang terletak di dataran yang lebih tinggi. Ia sebelumnya menyatakan pasukan Kyiv akan terpaksa ditarik mundur untuk menghindari pengepungan.
Setelah berpekan-pekan memusatkan serangannya di Ukraina Timur, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Selasa mengatakan pasukan Rusia kini menguasai 97% wilayah provinsi Luhansk.
Sievierodonetsk adalah kota besar terakhir di wilayah itu yang belum direbut dalam ofensif 3,5 bulan Moskow.
Shoigu mengatakan pasukan Rusia juga bergerak maju ke arah kota Popasna. Ia menambahkan bahwa mereka telah merebut Lyman dan Sviatohirsk serta 15 kota lainnya di kawasan.
Advertisement