Ternyata 5 Tokoh Dunia Ini Gemar dan Lihai dalam Permainan Catur lho!

Vladimir Ilyich Ulyanof atau yang sering dikenal Vladimir Lenin ini merupakan salah satu otak dari Revolusi Rusia. Pemikirannya begitu cemerlang ketika menafsirkan konsep dari Karl Marx mengenai Komunisme, terlepas benar atau salah.

Lenin juga memiliki keunggulan dalam merumuskan strategi dan taktik, khususnya politik. Ia mampu menggerakkan berbagai elemen, mulai dari buruh, mahasiswa, dan akademisi untuk menciptakan Revolusi Rusia.

Dilalah, dengan apiknya dalam hal strategi dan takti, di papan catur pun, ia lihai bermain. Di sela kesibukannya, Lenin selalu menyempatkan waktu untuk bermain catur dengan kawan-kawannya, terkhusus Anatoly Lunacarsky dan Maxim Gorky. Bagi Lenin, catur bisa mengasah cara berpikirnya.

"Catur adalah olahraga senam otak," katanya.

Tidak sulit untuk kalian mendapatkan foto Che Guevara sedang bermain catur di dunia maya. Ia belajar catur dari keluarga Spanyol yang melarikan diri dari negerinya ke Kuba sedari belia.

Setelah revolusi Kuba, Che bermimpi Kuba bisa memiliki grandmaster hasil didikan revolusi. Untuk itu, turnamen pun digalakkan. Termasuk menjadi motor penyelenggara Olimpiade catur dunia pada tahun 1966.

Olahraga satu ini sangat melekat dalam hidup Che Guevara. Bahkan, ia sempat berkata bahwa tidak nyaman sebagai menteri.

“Kau tahu, kamerad Pachman, aku tidak nyaman sebagai Menteri, aku lebih suka bermain catur denganmu atau membuat revolusi di Venezuela," katanya kepada Ludek Pachman, grandmaster catur asal Venezuela.

Josip Broz Tito merupakan salah satu pencetus dari Gerakan Non Blok (GNB). Ia juga pendiri dari Republik Federasi Sosialis Yugoslavia.

Josip Broz Tito juga dikenal sebagai penggemar catur. Sedari kecil, ia menghabiskan waktunya dengan bermain catur. Bahkan, ketika sedang memimpin perlawanan menentang fasisme Jerman di tahun 1943 sampai 1944, Tito masih menyempatkan diri untuk bermain catur.

Di tahun 1950, karena kecintaannya pada catur, Tito turut membantu penyelenggaraan Olimpiade catur di Dubrovnik (sekarang wilayah Kroasia).

Mahatma Gandhi juga terkenal sebagai pemain catur yang lihai. Ketika tinggal di Transvaal, Afrika Selatan, Gandhi pernah membuat kartun satire dengan gambar catur, pion hitam mengalahkan ksatria putih.

Gandhi muda senang berkelana, ia pun menjadikan catur sebagai alat membangun perkawanan. Ia pun punya alasan untuk tidak begitu banyak menghabiskan waktunya bermain catur. Selain kesibukannya memperjuangkan kemerdekaan negerinya, India, dia juga punya alasan prinsipil.

“Saya tidak ingin membunuh semua tentaraku, prajuritku dan semuanya di papan catur hanya untuk membuat Raja hidup,” tekannya.

Selain yang aktif dalam dunia perpolitikan, ada pula yang aktif dalam dunia pengetahuan. Ya, Albert Einstein, seorang ilmuwan dunia. Ia penggemar permainan catur. Di tahun 1880, keluarganya pindah ke Munich. Di kota inilah dia mulai bermain catur.

Di tahun 1918, di Berlin, Einstein bertemu dengan ilmuwan yang suka catur, Emanuel Lasker. Keduanya kerap bermain bersama. Lasker sendiri tercatat sebagai juara dunia catur antara 1894 hingga 1921.

Namun, Einstein tidak begitu antusias dengan catur. Dia hanya pemain amatir. Tetapi di rumahnya selalu ada papan catur. Dia suka bermain catur dengan tetangga dan teman-temannya.

Di tahun 1940, dalam wawancara dengan wartawan lepas Peter Bucky, Einstein memosisikan dirinya tidak suka akan catur.

“Alasanku tidak suka catur adalah etika. Tujuan utama dari permainan adalah mengalahkan lawan dengan trik berbeda dan tipuan," pungkasnya.

Nah, itu dia 5 tokoh dunia yang lihai dalam permainan catur. Nampaknya, kita semua harus sepakat ya, bahwa catur ini merupakan olahraga yang mampu mengasah otak dan mempertajam nalar berpikir dalam menganalisis suatu fenomena ya!

(*)