Cuaca Hari Ini Rabu 20 Juli 2022, Pagi Jakarta Berawan

Cuaca hari ini Rabu (20/7/2022), langit pagi Jakarta diprediksi berawan, hanya Kepulauan Seribu berawan tebal. Tetapi berbeda pada siang dan malam hari nanti.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Jul 2022, 06:15 WIB
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca hari ini Rabu (20/7/2022), langit pagi Jakarta diprediksi berawan, hanya Kepulauan Seribu berawan tebal. Tetapi berbeda pada siang dan malam hari nanti.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), siang hari nanti hujan berintensitas ringan hingga sedang diperkirakan guyur Jakarta Barat dan Jakarta Selatan, sisanya cerah berawan.

Kemudian malam hari nanti, cuaca seluruh wilayah Ibu Kota Jakarta kembali diprediksi cerah berawan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakbar pada siang dan sore hari," terang peringatan dini BMKG.

Untuk wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat, sepanjang hari ini diperkirakan berawan dan cerah berawan.

Berbeda, Kota Bogor, Jawa Barat, pagi hari ini diprediksi cerah berawan, namun siang hingga malam hari turun hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi kilat/petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang," jelas peringatan dini BMKG.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Berawan  Hujan Sedang  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Hujan Ringan   Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Ringan   Hujan Ringan 
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Banjir Terjang Jabodetabek, BMKG Beri Penjelasan Soal Hujan di Musim Kemarau

Genangan usai banjir Jakarta di kawasan RT 07/RW 11 Kembangan, Jakarta Barat. (Merdeka/Rahmat Baihaqi)

Sebelumnya, Indonesia pada bulan Juli 2022 ini masih masuk musim kemarau, namun wilayah Jabodetabek diguyur hujan sejak Jumat 15 Juli 2022 hingga saat ini. Akibatnya banjir melanda di banyak titik. BMKG pun memberikan penjelasan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, terjadinya hujan di Jabodetabek tersebut karena adanya fenomena La Nina.

Sehingga BMKG memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia hingga satu pekan ke depan.

"Fenomena La Nina pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah," ujar Guswanto, Sabtu 16 Juli 2022.

Karena itu, Guswanto mengingatkan wilayah Jabodetabek masih perlu mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan.

Guswanto juga mengungkapkan, selain La Nina, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.


Indonesia Mulai Masuk Kemarau

Warga melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (16/7/2022). Karena rumahnya terendam banjir, sejumlah warga sudah mulai menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.

Dia menjelaskan, adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat, mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer.

"Meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Guswanto memaparkan.


Hujan Masih Terjadi Hingga Sepekan ke Depan

Pejalan kaki menggunakan payung saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia pada hari ini dipengaruhi oleh kemunculan bibit siklon tropis 92S di Samudera Hindia selatan Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berikut prediksi potensi Hujan untuk periode sepekan ke depan 16 - 23 Juli 2022:

Guswanto mengingatkan wilayah Jabodetabek masih perlu mewaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan.

Sedang-lebat masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :

1. Jawa Barat

2. Jawa Tengah

3. Kalimantan Tengah

4. Sulawesi Utara

5. Sulawesi Tengah

6. Maluku Utara

7. Maluku

8. Papua Barat

9. Papua

 

Ringan - Sedang masih dapat terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut :

1. Aceh

2. Jambi

3. Sumatera Selatan

4. Kep. Bangka Belitung

5. Lampung

6. Banten

7. DKI Jakarta

8. DI Yogyakarta

9. Jawa Timur

10. Kalimantan Barat

11. Kalimantan Utara

12. Kalimantan Timur

13. Kalimantan Selatan

14. Gorontalo

15. Sulawesi Barat

16. Sulawesi Tenggara

17. Sulawesi Selatan

Infografis Cuaca Ekstrem Ancam 17 Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya