Budi Daya Sayuran Hidroponik Menjadi Produk Ekonomis

Kebun Edukasi didirikan sejak 2019 bekerja sama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dengan memanfaatkan lahan kosong di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Berbagai sayuran hidroponik dibudidayakan di kebun ini, antara lain bayam, kangkung, pakcoy, dan selada. Selain budi daya sayuran, Kebun Edukasi yang dikelola oleh remaja karang taruna tersebut juga mengolah hasil panen menjadi produk ekonomis seperti dikirim ke pasar swalayan dan dijadikan makanan serta minuman.

oleh Arnaz Sofian diperbarui 19 Jul 2022, 19:03 WIB
Budi Daya Sayuran Hidroponik Menjadi Produk Ekonomis
Kebun Edukasi didirikan sejak 2019 bekerja sama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dengan memanfaatkan lahan kosong di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. Berbagai sayuran hidroponik dibudidayakan di kebun ini, antara lain bayam, kangkung, pakcoy, dan selada. Selain budi daya sayuran, Kebun Edukasi yang dikelola oleh remaja karang taruna tersebut juga mengolah hasil panen menjadi produk ekonomis seperti dikirim ke pasar swalayan dan dijadikan makanan serta minuman.
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat melakukan perawatan sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Menurut Ketua Karang Taruna RW 04, Laode Hardian (32), Kebun Edukasi didirikan sejak 2019 bekerja sama Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dengan memanfaatkan lahan kosong di wilayah setempat. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat melakukan perawatan sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Berbagai sayuran hidroponik dibudidayakan di kebun ini, antara lain bayam, kangkung, pakcoy, dan selada. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat melakukan perawatan sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Selain budi daya sayuran, Kebun Edukasi yang dikelola oleh remaja karang taruna tersebut juga mengolah hasil panen menjadi produk ekonomis seperti dikirim ke pasar swalayan dan dijadikan makanan serta minuman. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat melakukan perawatan sayuran yang ditanam dengan sistem hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Untuk pakcoy, kangkung, dan bayam dijual di pasar swalayan dengan harga Rp 6.500 - Rp 7.500 per 250 gram. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat menanam bibit sayuran hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Produk olahan seperti nugget bayam dan jus pakcoy dibanderol Rp 10.000 - Rp 15.000 per kemasan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat menanam bibit sayuran hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Berbagai sayuran hidroponik dibudidayakan di kebun ini, antara lain bayam, kangkung, pakcoy, dan selada. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat menanam bibit sayuran hidroponik di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Selain budi daya sayuran, Kebun Edukasi yang dikelola oleh remaja karang taruna tersebut juga mengolah hasil panen menjadi produk ekonomis seperti dikirim ke pasar swalayan dan dijadikan makanan serta minuman. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat menunjukkan produk nugget bayam hasil panen di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Untuk pakcoy, kangkung, dan bayam dijual di pasar swalayan dengan harga Rp 6.500 - Rp 7.500 per 250 gram. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Anggota Karang Taruna RW 04 Kebon Baru saat menunjukkan jus pakcoy hasil panen di Kebun Edukasi, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Produk olahan seperti nugget bayam dan jus pakcoy dibanderol Rp 10.000 - Rp 15.000 per kemasan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya